Pembelahan Sel
115
Gambar 4.20 Diagram pembentukan sperma
spermatogenesis di dalam testis.
Oogonium Oosit
primer Oosit
sekunder
Ootid Ovum
Badan kutub primer
Badan kutub sekunder
Pai, D asar-dasar G
enetika, hlm. 37
Pai, D asar-dasar G
enetika, hlm. 37
matogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan sperma. Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina ovum
atau sel telur.
a. Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu- ruhan bentuknya menyerupai kecebong berudu. Flagela pada sperma
digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai
buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.
Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses
spermatogenesis. Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang bersifat diploid 2n yang disebut spermatogonium.
Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami
pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer sel sperma primer. Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua
spermatosit sekunder yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel
spermatid yang sama besar dan bersifat haploid.
Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmanya se- makin banyak berkurang dan tumbuh menjadi sel spermatozoa yang
berfl agela dan dapat bergerak aktif. Berarti, satu spermatosit primer menghasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel
spermatozoa jamak = spermatozoon yang masing-masing bersifat haploid dan fungsional dapat hidup.
b. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi
di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah
secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I
pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut
oosit sekunder, sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer polar body.
Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan meiosis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda.
Satu sel yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum. Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara
itu, badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum sel
telur yang fungsional dan tiga badan kutub yang me ngalami degenerasi mati.
Meiosis I Meiosis I
Meiosis II Meiosis II
Gambar 4.21 Diagram terbentuknya ovum atau sel telur
di dalam ovarium. Spermatogonium
Spermatosit primer
Mitosis
Spermatosit sekunder
Spermatid Spermatozoa
Meiosis I Meiosis II
Maturasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
116
Biologi Kelas XII Stigma kepala putik
Anthera kepala sari
kepala sari Tangkai
sari Tangkai putik
Ovarium
Kandung lembaga
Integumen Mikrosporosit
Meiosis I
Meiosis II 4 Mikrospora
tetrad Kariokinesis
Inti generatif Inti saluran
serbuk sari Inti sperma
Inti sperma saluran serbuk sari
Putik
Benang sari
Sel haploid Sel haploid
n n
Gambar 4.22 Pembentukan serbuk sari
mikrosporogenesis
Nah, dari uraian tentang spermatogenesis tersebut, lakukanlah rubrik Diskusi berikut ini.
Selain pada hewan, gametogenesis juga terjadi pada tumbuhan. Berikut ini akan diuraikan tentang gametogenesis pada tumbuhan
tingkat tinggi.
2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi