Bioteknologi
253
infertilitas. Beberapa penyebab infertilitas yaitu tersumbatnya saluran sel telur pada istri 35, masalah antibodi, lendir mulut rahim tidak
normal, endometriosis, dan masalah sperma suami. Untuk menjalankan proses bayi tabung, pertama-tama sperma
dari orang tua yang akan digunakan untuk membentuk bayi tabung di- simpan secara terjaga melalui pembekuan pada suatu tempat penyim-
panan khusus yang disebut bank sperma. Pengambilan sel telur dilaku- kan melalui teknik yang disebut laparoskopi. Bayi tabung dihasilkan
melalui penyatuan atau penggabungan sel telur dan sperma secara in vitro di dalam tabung khusus dengan kondisi sama seperti kondisi di
dalam rahim. Setelah mengalami masa kultur beberapa waktu, zigot atau embrio ditanam di dalam rahim wanita. Embrio semakin berkem-
bang di dalam rahim dan akhirnya wanita tersebut dapat melahirkan. Sebelum menggunakan metode bayi tabung, untuk menolong pa-
sangan suami-istri tidak subur digunakan teknik inseminasi buatan, yakni penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim
dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini, diharapkan sperma lebih mudah bertemu dengan sel telur. Namun, tingkat keberhasilannya
hanya 15.
Sebelum kalian melanjutkan bahasan tentang dampak negatif bioteknologi, ikutilah rubrik Diskusi berikut.
Bagaimanakah pendapat kalian tentang adanya berbagai produk yang dihasilkan dari proses rekayasa genetika, terutama tanaman dan hewan transgenik? Diskusikan hal ini dengan kelompok kalian dan
jelaskan di depan kelas.
D i s k u s i
2. Dampak Negatif
Pada umumnya, bioteknologi memberikan manfaat. Akan tetapi, tidak selamanya hasil bioteknologi selalu menguntungkan. Beberapa
dampak negatif bioteknologi yaitu:
a. Mengancam kelestarian alam
Sebagian orang menganggap bahwa produk hasil rekayasa ge- netika tidak selalu mengalami pengujian secara ketat dan sempurna.
Oleh karena itu, mereka juga menyatakan bahwa produk hasil rekayasa genetika terutama tanaman transgenik hendaknya tidak ditanam se-
belum adanya pengujian yang benar-benar meyakinkan. Nampaknya, bioteknologi juga dapat memengaruhi kehidupan alam ini karena:
1 Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya
Selain membunuh hama penyakit, tanaman transgenik juga dapat membunuh hama yang tidak merusak tanaman. Serbuk sari tanam-
K i l a s
Di kelas X, kalian telah mem- pelajari bahwa aliran energi
terjadi melalui sistem atau rantai makanan dari produ-
sen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Apa yang
terkandung pada individu produsen, akan semakin
terakumulasi pada konsumen yang lebih tinggi.
Galeri
Bayi Tabung Pertama Metode bayi tabung
di Inggris berhasil menghadirkan bayi
perempuan bernama Louise Brown pada tahun 1978.
Sejak kelahiran Brown, teknik bayi tabung atau
In Vitro Fertilization IVF semakin populer di dunia. Di
Indonesia, IVF pertama kali diterapkan di Rumah Sakit
Anak-Ibu RSAB Harapan Kita, Jakarta, pada tahun
1987. Teknik tersebut berhasil melahirkan bayi tabung
pertama, Nugroho Karyanto, pada 2 Mei 1988. Setelah
itu, lahir sekitar 300 “adik” Nugroho, di antaranya dua
kelahiran kembar empat.
www.indomedia.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
254
Biologi Kelas XII
an jagung transgenik dapat membunuh ulat kupu-kupu Monarch, meskipun ulat tersebut tidak merusak tanaman jagung. Bahkan,
racun tanaman tersebut dapat masuk ke dalam tanah dan dapat merugikan organisme di dalamnya.
2 Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung Organisme lain yang terkena dampak adanya tanaman transgenik
adalah burung, baik burung pemakan biji tanaman maupun bu- rung pemakan serangga. Racun yang ada pada tanaman transgenik
akan masuk ke dalam tubuh serangga pemakan tanaman tersebut. Apabila burung memangsa serangga tersebut, maka burung juga
akan membawa racun dari tanaman transgenik.
3 Agen penyerbuk dapat menyebarkan gen-gen rekayasa genetika Lebah, angin, dan beberapa serangga penyerbuk berperan dalam
memindahkan serbuk sari suatu tanaman ke tanaman yang lain. Jika serbuk sari dari tanaman hasil rekayasa genetika menyebar
pada tanaman biasa bukan hasil rekayasa genetika, maka gen-gen rekayasa genetika dapat pula menyebar pada tanaman yang lain.
4 Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super Gen-gen hasil rekayasa genetika yang digunakan sebagai herbisida
dapat berpindah pada gulma. Seiring berjalannya waktu, gulma tersebut akan dapat menyesuaikan diri terhadap racun tanaman.
Akibatnya, gulma menjadi semakin tahan terhadap racun herbi- sida tersebut dan menghasilkan gulma-gulma super.
b. Mengancam kesehatan