Polimeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Prinsip Hereditas 137 Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa bunga merah me- miliki antosianin di mana dalam lingkungan plasma sel bersifat asam. Sedangkan bunga putih tidak memiliki antosianin di mana lingkungan plasma sel bersifat basa. Apabila kedua tanaman tersebut saling disi- langkan, dapat dilihat pada diagram berikut. P1 : AAbb X aaBB merah putih Gamet : A,b a,B F1 : AaBb Warna ungu P2 : AaBb X AaBb ungu ungu Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab F2 : AB Ab aB ab AB AABB ungu 1 AABb ungu 2 AaBB ungu 3 AaBb ungu 4 Ab AABb ungu 5 AAbb merah 6 AaBb ungu 7 Aabb merah 8 aB AaBB ungu 9 AaBb ungu 10 aaBB putih 11 aaBb putih 12 ab AaBb ungu 13 Aabb merah 14 aaBb putih 15 aabb Putih 16

c. Polimeri

Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan tentang kriptomeri. Se- lanjutnya, kalian akan mempelajari tentang polimeri. Apakah perbe- daan antara keduanya? Untuk dapat menjawabnya, simaklah uraian berikut. Polimeri atau karakter kuantitatif adalah persilangan heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi ba- gian yang sama dari suatu organisme. Peristiwa polimeri ditemukan oleh Lars Frederik Nelson dan Ehle, setelah melakukan percobaan dengan menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih. Persilangan itu menghasilkan keturunan heterozigot berwarna merah lebih muda bila dibandingkan dengan induknya yang homozigot merah. Oleh karena itu, biji merah bersifat dominan tidak sempurna terhadap warna putih. Setelah generasi F1 disilangkan sesama, pada generasi F2 diperoleh perbandingan fenotip 3 merah : 1 putih. Supaya kalian lebih memahami, cermatilah contoh berikut. Gandum berbiji merah : M1M1M2M2 Gandum berbiji putih : m1m1m2m2 Di unduh dari : Bukupaket.com 138 Biologi Kelas XII P1 : M1M1M2M2 X m1m1m2m2 merah putih Gamet : M1M2 m1m2 F1 : M1m1M2m2 = merah P2 : M1m1M2m2 X M1m1M2m2 merah merah Gamet : M1M2,M1m2, M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 m1M2, m1m2 Generasi F2 : M 1 M 2 M 1 m 2 m 1 M 2 m 1 m 2 M 1 M 2 M 1 M 1 M 2 M 2 Merah tua M 1 M 1 M 2 m 2 Merah sedang M 1 m 1 M 2 M 2 Merah sedang M 1 m 1 M 2 m 2 Merah muda M 1 m 2 M 1 M 1 M 2 m 2 Merah sedang M 1 M 1 m 2 m 2 Merah muda M 1 m 1 M 2 m 2 Merah muda M 1 m 1 m 2 m 2 Merah muda sekali m 1 M 2 M 1 m 1 M 2 M 2 Merah sedang M 1 m 1 M 2 m 2 Merah muda m 1 m 1 M 2 M 2 merah muda m 1 m 1 M 2 m 2 merah muda sekali m 1 m 2 M 1 m 1 M 2 m 2 Merah muda M 1 m 1 m 2 m 2 Merah muda sekali m 1 m 1 M 2 m 2 merah muda sekali m 1 m 1 m 2 m 2 putih Rasio fenotip F2 adalah 15 merah : 1 putih Dari hasil keturunan pada diagram di atas, banyaknya jumlah fak- tor M memengaruhi warna bijinya. Semakin banyak faktor M yang ada, warnanya semakin tua atau semakin gelap. Kapankah peristiwa polimeri dapat terjadi? Peristiwa ini terjadi pada pewarisan, warna kulit manusia. Warna kulit disebabkan oleh zat warna kulit pigmen. Jika faktor pigmen kulit manusia dilambangkan dengan P, genotip orang berkulit putih p1p1 p2p2 p3p3. Apabila pria kulit putih menikah dengan wanita kulit hitam ne- gro, maka keturunan F1 akan mempunyai kulit mulad coklat sawo matang, yang berfenotip P1p1P2p2P3p3. Derajat kehitaman kulit bergantung pada banyaknya faktor pigmen P.

d. Epistasis-hipostasis