Kecenderungan Baru Teori Evolusi
225
Pengamatan Aristoteles Pengamatan Needham
2. Teori Asal Usul Kehidupan
Pertanyaan tentang asal usul kehidupan merupakan suatu per- tanyaan yang memerlukan jawaban kompleks. Oleh karenanya, para
ahli melakukan berbagai usaha untuk menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan tingkat pengetahuan dan peradaban pada masanya. Di-
antara berbagai teori yang diajukan antara lain:
a. Teori Abiogenesis
Teori Abiogenesis disebut juga Teori Generatio Spontanea, meru- pakan teori tentang asal usul kehidupan yang pertama kali muncul.
Generatio spontanea berarti penciptaan yang terjadi secara spontan. Artinya bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi
secara spontan. Teori ini diajukan oleh Aristoteles pada tahun 384 – 322 SM. Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan berasal dari
benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang mun-
cul secara tiba-tiba pada daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan bahwa larva lalat tersebut berasal dari daging yang busuk.
Pada tahun 1713-1781 John Needham melakukan percobaan
dengan mengisi beberapa labu tertutup dengan kaldu daging, kemudi- an dipanaskan tetapi tidak sampai mendidih. Selanjutnya labu tersebut
ditutup dan disimpan pada suhu kamar. Setelah beberapa hari, ternya- ta semua labu menjadi keruh yang menunjukkan bahwa di dalam labu
sudah berisi mikrobia. Berdasarkan hasil percobaannya, Needham menyimpulkan bahwa mikrobia yang menyebabkan kekeruhan dalam
labu berasal dari kaldu daging yang disiapkan. Berdasarkan percoban tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan berasal dari benda
mati.
Gambar 8.3 Bukti-bukti Teori Abiogenesis Sepotong daging busuk
Daging dihinggapi larva lalat
a b
Labu berisi kaldu yang dipanaskan tetapi tidak
sampai mendidih Setelah dibiarkan
air kaldu menjadi keruh
a b
Galeri
Pembentukan Permukaan Bumi
Pada abad keenam SM, Anaximander 610-546 SM
berpendapat bahwa air membantu pembentukan
permukaan bumi. Sungai mengendapkan lumpur
di muara dan membentuk delta. Berbeda dengan
Anaximander, Strabo 64-23 SM mengatakan
bahwa gempa dan letusan gunung berapi membantu
pembentukan daratan.
Green, Jejak Sejarah Sains evolusi
Di unduh dari : Bukupaket.com
226
Biologi Kelas XII Gambar 8.5 Percobaan Redi yang kedua
b. Teori Biogenesis
Meskipun mendapat dukungan dari Needham, Teori Abiogen-
esis juga mendapat bantahan dari ahli-ahli lain seperti Francesco Redi 1627- 1697, Lazarro Spallanzani 1729 – 1799 dan juga Louis
Pasteur 1822 – 1895. Para ahli tersebut masing-masing memiliki pendapat yang berbeda berdasarkan hasil pengamatannya, namun
secara umum mereka mengungkapkan bahwa kehidupan ber asal dari kehidupan.
Francesco Redi melakukan percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua stoples. Stoples yang satu ditutup dengan kertas
dan yang lainnya dibiarkan terbuka. Kedua stoples tersebut dibiarkan selama berhari-hari. Setelah diamati terbukti bahwa pada stoples yang
dibiarkan terbuka didapati adanya larva lalat, sedangkan pada stoples yang tertutup tidak terdapat larva lalat. Menurut Redi, hal ini terjadi
karena stoples yang dibiarkan terbuka telah dimasuki telur lalat yang kemudian menetas menjadi larva lalat.
Para ahli pendukung Teori Abiogenesis tidak me- nerima percobaan yang dilakukan Redi, dengan alasan
bahwa larva lalat tidak dapat tumbuh pada stoples yang ditutup rapat karena tidak adanya sirkulasi udara un-
tuk pernapasan. Untuk mempertahankan gagasannya, Redi melakukan percobaan yang kedua dengan meletak-
kan daging pada stoples yang ditutup kain kassa dengan tujuan agar terjadi sirkulasi udara. Setelah dibiarkan
beberapa hari, ternyata banyak larva lalat yang tumbuh pada permukaan kain kassa dibandingkan pada daging. Hal ini
terjadi karena banyak telur lalat yang tertahan pada kain kassa. Larva lalat yang tumbuh pada daging berasal dari
telur lalat yang jatuh, sehingga jumlahnya lebih sedikit.
Lazarro Spallanzani 1729-1799 mencoba memperbaiki percobaan yang dilakukan Needham yakni dengan memanaskan labu yang berisi
kaldu dalam waktu yang lebih lama hingga mendidih. Labu tersebut ditutup dengan cara melelehkan leher labu, kemudian ditutup sehingga
benar-benar rapat. Hasilnya air kaldu tetap jernih, yang berarti bahwa tidak terdapat mikrobia meskipun dibiarkan sampai beberapa hari.
Berdasarkan percobaanya, Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidup- an bukan berasal dari air kaldu.
Louis Pasteur 1822–1895 melakukan percobaan dengan meng- gunakan labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk huruf S
seperti leher angsa yang panjang seperti pada Gambar 8.6. Dengan cara seperti itu, mikrobia dan debu tidak dapat masuk
ke dalam gelas karena akan tertahan pada dasar leher, sedangkan uda- ra tetap dapat masuk ke dalam labu. Setelah leher angsa tersebut di-
pecahkan pada bagian yang melengkung, dalam sehari kaldu tersebut berubah warna menjadi keruh karena di dalamnya telah ditumbuhi
mikrobia.
Gambar 8.6 Labu leher angsa yang digunakan oleh Pasteur
Gambar 8.4 Percobaan Redi yang pertama
Terbuka
Daging Lalat
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kecenderungan Baru Teori Evolusi
227
Louis Pasteur telah membuktikan kelemahan Teori Generatio Spontanea dan menyimpulkan bahwa di udara terdapat mikrobia yang
dapat masuk ke dalam media gelasstoples jika terdapat lubang untuk masuk. Dari bantahannya tersebut, Louis Pasteur merumuskan Teori
Biogenesis yaitu omne vivum ex ovo kehidupan berasal dari telur, omne ovum ex vivo telur berasal dari kehidupan dan omne vivum ex vivo
kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Meskipun penelitian Pasteur dan Spallanzani telah menggugur-
kan Teori Abiogenesis, namun mereka belum dapat menjelaskan Teori Biogenesisnya tersebut secara ilmiah. Akibatnya muncul dilema dalam
memahami asal usul kehidupan pada waktu itu. Pada akhirnya, mun- cul teori baru yang dikemukakan oleh Alexander Ivanovich Oparin
seorang ahli biokimia pada tahun 1936. Teorinya mendapat dukungan dari ahli-ahli lain dan dikenal dengan istilah Teori Evolusi Biokimia