112
Biologi Kelas XII
Jadi, tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan DNA pada sel anakan yang baru hasil dari meiosis I. Meiosis II terjadi pada ta-
hap-tahap yang serupa seperti meiosis I. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang tahap meiosis II, perhatikan uraian selanjutnya.
2. Tahap Meiosis II
Tahap meiosis II juga terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo- fase. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap meiosis I. Masing-masing
sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah sempurna, dihasilkan
empat sel anakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah kromo- som keempat sel anakan ini tidak lagi diploid 2n tetapi sudah haploid
n. Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meio- sis II. Bagaimanakah proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi?
Kalian akan mengetahuinya setelah mempelajari uraian di bawah ini.
a. Profase II
Fase pertama pada tahap pembelahan meiosis II adalah profase II Gambar 4.18a. Pada fase ini, kromatid saudara pada setiap sel anakan
masih melekat pada sentromer kromosom. Sementara itu, benang mi- krotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke arah
bidang metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya.
b. Metafase II
Pada metafase II, setiap kromosom yang berisi dua kromatid, me- rentang atau berjajar pada bidang metafase II Gambar 4.18b. Pada
tahap ini, benang-benang spindel benang mikrotubulus melekat pada kinetokor masing-masing kromatid.
c. Anafase II
Fase ini mudah dikenali karena benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. Akibatnya,
kromosom memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak menuju kutub yang berbeda Gambar 4.18c. Kromatid yang terpisah ini se-
lanjutnya berfungsi sebagai kromosom individual.
d. Telofase II
Pada telofase II, kromatid yang telah menjadi kromosom menca- pai kutub pembelahan. Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel
haploid, lengkap dengan satu salinan DNA pada inti selnya nuklei.
e. Sitokinesis II
Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat sel yang memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar
yang haploid. Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil
pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu
Gambar 4.18 a Setiap sel anakan hasil
meiosis I mengalami profase II. b Pada anafase II, kromatid
bergerak ke kutub berlawanan.
c Setiap kromosom pasangan kromatid berada di bidang
metafase.
Campbell, R eece, M
itchell, B iologi 1, hlm. 249
a
b
Kromatid saudara memisah
c
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pembelahan Sel
113
sama lain. Variasi genetis yang dibawa sel kelamin orang tua menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.
Dapatkah kalian menunjukkan bagaimana mekanisme variasi genetik sel anakan ini? Untuk mengetahuinya, simaklah
penjelasan berikut.
Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis dan meiosis merupakan pem-
belahan yang berbeda satu sama lain. Bagaimanakah perbedaan antara mitosis dan meiosis? Coba kalian perhatikan Tabel 4.1
berikut.
Nah, untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai materi tersebut, coba kerjakan Diskusi dan Uji Kompetensi berikut.
Pembeda Mitosis
Meiosis
a. Replikasi DNA Pada interfase
Pada interfase, sebelum meiosis I. b. Tahap pembelahan
Satu kali, meliputi profase, metafase, anafase, telofase, dan sitokinesis.
Dua kali, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I meliputi profase I lepto- ten, zigoten, pakiten, diploten, dan
diakinesis. Meiosis II meliputi profase II, meta-
fase II, anafase II, telofase II, dan sitokinesis II.
c. Sinapsis Tidak terjadi
Pada profase I d. Jumlah dan sifat sel
anakan Dua sel, masing-masing diploid 2n
dan identik secara genetik dengan in- duknya.
Empat sel, masing-masing haploid n dan tidak identik secara gene-
tik, dengan induk maupun dengan sesamanya.
e.Tempat terjadinya 1 Pada hewan
2 Pada tumbuhan Di sel-sel tubuh sel somatik
Jaringan meristem ujung akar, ujug batang, dan kambium
Organ kelamin jantan testis dan organ kelamin betina ovarium
Organ reproduktif jantan benang sari dan organ betina putik
f. Peran 1 Pada organisme
uniseluler 2 Pada orgsanisme
multiseluler Memperbanyak diri
Memperbanyak sel, pertumbuhan, atau memperbaiki sel yang rusak
Membentuk dan mengurangi jumlah kromosom sel kelamin
Tabel 4.1. Perbedaan mitosis dan meiosis
Campbell, R eece, M
itchell, B iologi 1, hlm. 250. dengan pengembangan
Pernahkah sel-sel pada bagian tubuh kalian rusak atau mengelupas? Dapatkah sel-sel tersebut diperbaiki? Peristiwa apakah yang berperan dalam memperbaiki sel yang rusak tersebut? Diskusikan bersama kelom-
pok kalian.
D i s k u s i
Sel anak yang haploid terbentuk
Gambar 2.19 Pada telofase II yang disertai sitokinesis II, dihasilkan empat
sel anak haploid.
Campbell, R eece, M
itchell, B iologi 1, hlm. 249
Di unduh dari : Bukupaket.com
114
Biologi Kelas XII
Kalian telah mempelajari pembelahan sel secara meiosis yang ter- jadi pada sel-sel reproduksi. Berdasarkan penjelasan di atas, kalian tahu
bahwa pada hewan, sperma dan sel telur terbentuk dari pembelahan meiosis. Bukan hanya hewan saja, tetapi sel-sel reproduksi pada tum-
buhan juga terbentuk dari pembelahan meiosis ini. Nah, setelah mem- pelajari uraian selanjutnya, kalian akan mengetahui proses-proses yang
terjadi dalam pembentukan sel reproduksi pada hewan dan tumbuhan, yang disebut gametogenesis.
D. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat
Sebelum menjadi individu baru, baik pada tumbuhan maupun hewan, tentunya diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk in-
dividu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif seksu- al hewan maupun tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin
yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk mem- bentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Nah, pada materi beri-
kut ini akan dibahas tentang proses pembentukan gamet, baik jantan maupun betina yang disebut gametogenesis genesis = pembentukan.
Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi
pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada pu- tik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu
gamet jantan sperma dan gamet betina ovum atau sel telur. Seka- rang, marilah kita mempelajari proses terjadinya gametoge nesis pada
hewan dan tumbuhan.
1. Gametogenesis pada Hewan