206
Biologi Kelas XII
B. Bukti-bukti Adanya Evolusi
Para ahli telah melakukan penelitian-penelitian dari berbagai sudut pandang ilmu guna memperoleh bukti-bukti kebenaran
Teori Evolusi. Bukti-bukti yang telah ditemukan oleh para ahli dan dianggap menjadi petunjuk adanya fenomena evolusi di antaranya
adalah bukti-bukti dari paleontologi yang berupa fosil-fosil, bukti dari perbandingan struktur anatomi, perbandingan perkembangan
embrio, perbandingan secara biokimia
wi, penyebaran spesies distribusi geografi k serta bukti domestikasi.
Nah, mengingat pentingnya pemahaman tentang bukti-bukti tersebut maka di bawah ini akan diuraikan penjelasan lebih lanjut me-
ngenai bukti-bukti petunjuk adanya evolusi kehidupan.
1. Bukti Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil merupakan sisa-sisa organisme yang hidup di masa lampau, terawetkan
secara alami, dan telah berumur jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh yang utuh, bagian-bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran koprolit dari
makhluk hidup.
Menurut Darwin, fosil merupakan bukti evolusi yang menunjuk- kan kontinuitas perkembangan kehidupan. Para ahli paleontologi telah
melakukan studi terhadap fosil-fosil yang ditemukan serta proses yang terjadi sampai munculnya fosil-fosil tersebut. Di samping itu, ahli pale-
ontologi juga mempelajari umur fosil tersebut dengan memperkirakan umur lapisan batuan tempat ditemukannya fosil. Salah satunya dengan
menggunakan unsur radioaktif.
Perkembangan kehidupan Kingdom Animalia dan Plantae dapat dijelaskan berdasarkan fosil yang ditemukan yang dikaitkan de ngan
spesies yang masih ada saat ini. Di samping hubungan fi logenetik yang ditunjukkan oleh fosil, be-
berapa fungsi lain juga dapat diperoleh dari studi tentang fosil. Fungsi- fungsi tersebut antara lain:
a. Menunjukkan waktu pemunculan awal suatu organisme yang dapat mencerminkan terjadinya adaptasi secara umum.
b. Diketahuinya kecepatan evolusi berdasarkan perubahan fosil suatu kelompok organisme ke kelompok berikutnya.
c. Munculnya kecenderungan evolusi yang diperlihatkan dari perkembangan fosil.
d. Memperlihatkan pola evolusi yang terjadi berdasarkan hasil studi tentang kekerabatan fosil organisme.
Charles Lyell 1779-1875 menunjukkan sejumlah bukti geologis
dan palaeontologis yang memiliki arti penting bagi Teori Evolusi Dar- win. Lyell berpendapat bahwa fosil-fosil yang berada di dalam strata
lapisan tanah tertentu merupakan bagian kecil dari spesies hidup. Dia juga menunjukkan bahwa fosil-fosil tersebut berubah secara bertahap,
Galeri
Fenomena Penemuan Fosil Pada umumnya fosil yang
ditemukan oleh para ilm u- wan merupakan suatu ba-
gian atau beberapa bagian dari tubuh makhluk hidup.
Faktor yang mengakibatkan jarangnya ditemukan fosil
dalam keadaan utuh atau lengkap antara lain: proses
pelipatan batuan bumi, pe- ngaruh air dan angin, bakteri
pembusuk, hewan pemakan bangkai, jenis organismenya
dan keadaan lingkungan sekitar yang tidak memung-
kinkan organisme yang mati menjadi fosil.
Green, Jejak Sejarah Sains Evolusi
Gambar 7.5 Fosil Archaeopteryx
G reen, J
ejak S ejarah S
ains E volusi, hlm. 29
Di unduh dari : Bukupaket.com
Evolusi
207
P e r c o b a a n
Membuat Fosil Buatan
A. Dasar Teori
Fosil merupakan sisa-sisa organisme yang hidup di masa lampau dan terawetkan secara alami dan telah berumur ratusan bahkan jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh yang utuh, bagian-
bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran koprolit makhluk hidup pada masa lampau. B. Tujuan
Membuat fosil buatan berupa fosil tubuh yang utuh dan bagian-bagian tubuh dari bahan seder- hana melalui kerja kelompok.
C. Alat dan Bahan
1. Adonan semen
2. Vaselin 3.
Cangkang hewan laut seperti kerang dan siput 4.
Wadah plastik tempat adonan semen D. Langkah
Percobaan 1.
Isilah wadah dengan adonan semen hingga dua pertiga bagian. 2.
Tekan cangkang pada adonan semen dengan hati-hati dan biarkan mengeras selama 24 jam.
3. Olesilah permukaan cangkang dengan vaselin kemudian penuhilah sisa ruang pada wa-
dah dengan adonan semen. 4.
Biarkan mengeras selama 24 jam. 5.
Keluarkan adonan semen yang mengeras dari wadah kemudian pecahkan adonan semen hingga terbelah untuk melihat fosil buatan kalian.
Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memberikan kontribusi dalam mengungkap sejarah masa lampau. Banyak fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia, antara lain di Pacitan, Sangiran,
Mojokerto dan tempat-tempat lain. Di Sangiran terdapat suatu museum yang menyimpan koleksi fosil-fosil makhluk hidup masa lampau.
Nah, untuk melatih kemampuan kalian dalam merencanakan dan mengomunikasikan hasil studi mengenai evolusi, bersama teman satu kelompok kalian buatlah proposal studi lapangan untuk mengun-
jungi museum di Sangiran. Format proposal tersebut mencakup latar belakang, tujuan, manfaat, tempat dan waktu pelaksanaan, peserta serta anggaran biaya. Proposal tersebut kemudian ajukan kepada guru
kalian. Selanjutnya apabila guru dan pihak sekolah menyetujui proposal yang kamu buat maka kalian akan
benar-benar mengunjungi museum fosil di Sangiran. Pada waktu mengunjungi museum di Sangiran nanti, catatlah semua informasi yang kalian peroleh disana, kemudian susunlah data-data tersebut ke dalam
sebuah laporan hasil studi lapangan. Catatan: Rubrik
Telisik ini dapat dijadikan sebagai tugas proyek.
T e l i s i k
jika diadakan penyelidikan secara perlahan dimulai dari lapisan tertua menuju lapisan yang lebih muda.
Kalian dapat melihat secara langsung dan mempelajari fosil yang ditemukan di Indonesia, dengan mengikuti rubrik Telisik berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
208
Biologi Kelas XII
E. Pembahasan 1.
Amati fosil yang telah kalian buat. Sifatnya rapuh atau kompak? Kaitkan dengan fenomena mengapa banyak fosil yang ditemukan hanya berupa potongan bagian tubuh saja.
2. Simpulkan dan presentasikan hasil percobaan kalian di depan guru dan teman-teman sekelas.
2. Anatomi Perbandingan