Masa Dormansi Biji Proses Perkecambahan

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 3 kotiledon dan batang lembaga kaulikulus. Untuk mem- peroleh penjelasan lebih lengkap, perhatikan Gambar 1.1. Kotiledon pada biji tumbuhan monokotil seperti padi Oryza sativa, jagung Zea mays maupun rumput-rumputan Gramineae atau Poaceae disebut sebagai skutelum. Skutelum mempunyai permukaan yang luas dan tipis. Pada bagian akar embrionya, ter- bungkus oleh lapisan yang disebut koleorhiza, sedangkan pada ujung tunas embrioniknya dibungkus oleh koleoptil. Embrio pada biji tumbuhan dikotil seperti kacang atau buncis, melekat pada kotiledon disebut kuncup embrionik. Kaulikulus terdiri dari hipokotil “hypo”= di bawah yaitu ba- gian bawah pangkal yang melekat pada kotiledon dan epikotil “epi”= di atas, yang terdapat di sebelah atas hipokotil. Epiko- til akan tumbuh menjadi batang dan daun serta hipokotil akan tumbuh menjadi akar. Pada ujung epikotil terdapat plumula pucuk lembaga yang terdiri dari ujung tunas dengan sepasang pucuk daun. Ra- dikula berada pada bagian ujung pangkal hipokotil. Pada biji terdapat suatu bagian yang berfungsi untuk me- masukkan air dan O 2 . Bagian itu disebut hilum Gambar 1.2. Selain melewati hilum, air dan gas-gas terlarut dapat masuk lewat mikropil. Mikropil juga merupakan pintu masuknya inti sperma dan inti vegetatif pada saat pembuahan berlangsung. Setelah biji ditanam dan daerah persemaian telah memenuhi syarat, biji akan dapat berkecambah. Pada saat biji berkembang sebelum berkecambah, kotiledon maupun skutelum menyerap makanan dari endosperma. Pada saat perkecambahan tiba, kotiledon memin dahkan makanannya ke embrio. Akibatnya kotiledon semakin mengecil. Perkecambahan adalah proses perubahan fi siologi biji dari bentuk dorman “istirahat” atau tidak aktif ke bentuk semai setelah melalui perkembangan sedemikian rupa, ditandai dengan pembentukan radi- kula, kaulikulus dan plumula.

a. Masa Dormansi Biji

Persyaratan pertama agar biji dapat berkecambah adalah berakhir- nya masa dormansi biji. Dormansi biji adalah kondisi biji yang masih hidup tetapi tidak aktif, berada dalam kondisi kering kelembabannya kurang dan tidak dapat gagal berkecambah selama periode waktu Galeri Bagian apakah yang kita makan dari buah kelapa? Sebenarnya, yang kita makan dari buah kelapa adalah bagian endosper- manya. Bagian ini berda- ging, berwarna putih dan merupakan endosperma padat yang biasanya dapat dibuat es kelapa muda. Air kelapanya merupakan endo- sperma cair. Pada monokotil, umumnya endospermanya cair dulu kemudian menjadi padat. www.kimianet.lipi.go.id dengan pengembangan Gambar 1.1 Struktur biji setelah dibelah a biji buncis, b biji jarak c biji jagung c b a Selaput biji Radikula Plumula Epikotil Hipokotil Kotiledon Endosperma Selaput biji Kotiledon Hipokotil Radikula Ujung tunas Skutelum kotiledon Koleoptil Plumula Koleorhiza Endosperma Radikula Gambar 1.2 Ovarium Mikropil Hilum Tjitr oepomo, M or fologi Tumbuhan, hlm. 246 Di unduh dari : Bukupaket.com 4 Biologi Kelas XII tertentu karena faktor internal biji. Biji kuisen quiscence adalah biji yang tidak dapat berkecambah apabila faktor luar tidak memenuhi persyaratan. Keadaan ini akan berakhir hingga adanya kondisi yang menguntungkan untuk perkembangan.

b. Proses Perkecambahan

Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena air. Setelah terjadi proses imbibisi masuknya air ke dalam biji, em- brio di dalam biji melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu, sel mengalami proses diferensiasi. Pada tahapan ini, sel-sel mengalami proses penambahan jenis dan fungsi sel menjadi jelas. Tahap berikut- nya adalah proses pembentukan organ-organ yang disebut organogen- esis. Dengan organogenesis ini, struktur dan fungsi menjadi semakin lengkap. Proses ini disebut perkembangan atau morfogenesis. Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur em- brio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun ke- cil, calon batang, dan calon akar. Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor inter- nal dari dalam dan faktor eksternal dari luar atau lingkungan. Fak- tor internal meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi daya serap biji terhadap air, dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor eksternal meliputi suhu, O 2 , dan air. Mengapa setelah biji terinduksi oleh air, embrio biji memiliki ke- mampuan untuk tumbuh? Setelah biji menyerap air imbibisi, biji membesar sehingga kulit biji pecah. Secara umum, proses perkecamba- han terjadi secara kimiawi. Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin GA. Hormon ini memacu aleuron untuk membuat mensintesis dan mengeluarkan enzim. En- zim yang dikeluarkan antara lain: enzim Damilase, maltase, dan enzim pemecah protein. Perhatikan Gambar 1.3. Amilase merubah amilum pati menjadi maltosa. Maltosa dihi- drolisis oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasil- kan energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh tumbuhan. Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen O 2 . Oleh sebab itu, proses perkecambahan membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang berfungsi menyusun struktur Gambar 1.3 Proses perke- cambahan biji. Gambar biji jagung yang dibuka hingga terlihat bagian aleuron, embrio dan endosperma. Gambar tersebut menggambarkan urutan proses. a embrio menyerap air, b embrio mengeluarkan GA ke aleuron, c aleuron mengeluarkan enzim dan enzim menuju ke endosperma, d enzim bekerja menguraikan zat makanan hingga diperoleh energi untuk perkecambahan. a b c d aleuron enzim GA amilase gula endosperma air embrio radikula Campbell, R eece, M itchell, B iologi 2, hlm. 365 Di unduh dari : Bukupaket.com Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 5 Gambar 1.4 a Perkecambahan epigeal pada kacang hijau, b Perkecambahan hipogeal pada kacang kapri a b radikula selaput biji kotiledon hipokotil epikotil plumula hipokotil Lar en, et al ., H eath B iolog y, hlm. 357 sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormon auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika terkena intensitas cahaya yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah datangnya cahaya. Ada dua tipe perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah: 1 Perkecambahan hipogeal Pada perkecambahan ini, bakal batang tumbuh memanjang ke permukaan tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri Pisum sativum, dan jagung Zea mays. Perhatikan Gambar 1.4b. 2 Perkecambahan epigeal Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Contoh: perkecambahan pada kacang hijau Phaseolus sp., kacang tanah Arachis hypogaea dan kapas Gossypium sp. Perhatikan Gambar 1.4 a. Setelah kalian mengetahui proses perkecambahan, kalian perlu menambah pengetahuan melalui rubrik Telisik di bawah ini. Mengumpulkan Informasi Cara Budidaya Kecambah Lakukanlah tugas berikut ini bersama kelompok kalian. Langkah-langkah yang kalian lakukan adalah: 1. Kunjungi pedagang kecambah di pasar. Lakukan transaksi kapan kalian dapat berkunjung ke rumahnya untuk melihat langsung proses budidaya kecambah. 2. Sebelum berkunjung, siapkan lembar kerja untuk mencatat alat-alat yang diperlukan dan cara budi- dayanya. 3. Buatlah laporan hasil survei kalian. Agar laporan kalian dapat dipahami orang lain, gambarlah alat yang diperlukan dan deskripsikan dengan jelas. Susunlah dengan kalimat yang mudah dipahami. Sebelum dikumpulkan, mintalah orang lain membaca laporan kalian untuk menilainya. T e l i s i k Di unduh dari : Bukupaket.com 6 Biologi Kelas XII

2. Pertumbuhan dan Perkembangan