Non-disjunction sma12bio Biologi Siti

152 Biologi Kelas XII Persilangan antara sesama tanaman jagung berdaun hijau hetero- zigotik dapat dilihat sebagai berikut. P Gg X P Gg hijau hijau Gamet G dan g G dan g F1 GG = hijau Gg = hijau Gg = hijau gg = putih atau albino letal Pada persilangan tanaman jagung tersebut, diketahui perbanding- an fenotip yang dihasilkan semula adalah 75 berdaun hijau : 25 berdaun putih. Tanaman berdaun hijau dapat menjalankan proses fo- tosintesis serta dapat menyerap zat makanan dengan akarnya. Namun, tanaman berdaun putih dengan akar yang belum sempurna hanya mampu bertahan selama 14 hari saja, yaitu dengan menerima makanan dari endospermnya putih lembaga. Tanaman putih tidak dapat berfo- tosintesis karena tidak memiliki klorofi l pada daunnya. Setelah 14 hari, tanaman tersebut segera mati. Oleh karena itu, persilangan dua tanam an monohibrida tersebut tidak menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1, tetapi terjadi penyimpangan yaitu menjadi 3 : 0. Selain pada jagung, contoh gen resesif letal antara lain: gen pe- nyebab perlekatan paru-paru sehingga bayi mati saat dilahirkan, gen penyebab bentuk tulang rawan tidak normal salah, penyebab mencit berekor pendek, lalat buah bermata bintang, dan gen penyebab ke- lainan darah Sicklemia. Sicklemia pada manusia atau sickle cell merupakan keadaan pada seseorang yang mempunyai eritrosit berbentuk bulan sabit. Hal ini menyebabkan terganggunya peredaran darah. Gen penyebab sickle- mia adalah gen resesif homozigot yang bersifat letal ss. Sementara itu, pada orang normal dapat mempunyai genotip SS dominan ho- mozigot atau heterozigot Ss.

6. Non-disjunction

Sebelum kalian mempelajari lebih lanjut tentang gagal berpisah ini, ada beberapa hipotesis tentang hubungan korelasi pemindahan kromosom dengan gen, antara lain: pertama, pada sel somatik sel- sel tubuh terdapat 2 kelompok kromosom yang identik homolog, yang satu berasal dari induk jantan dan satu lagi dari induk betina. Terdapatnya kromosom-kromosom dalam pasangan-pasangan kro- mosom yang tidak identik adalah sejajar dengan terdapatnya gen-gen dalam pasangan; kedua, kromosom-kromosom tetap mempunyai sifat morfologi yang sama sepanjang berbagai pembelahan sel. Demikian pula gen-gen akan menunjukkan kontinuitas yang sama; ketiga, setiap kromosom atau setiap pasang kromosom mempunyai peranan tertentu dalam kehidupan dan perkembangan individu; dan keempat, selama 3 Di unduh dari : Bukupaket.com Prinsip Hereditas 153 meiosis, kromosom-kromosom homolog berpasangan dan kemudian anggota dari pasangan kromosom tersebut memisah secara bebas ke sel-sel kelamin. Gen-gen juga memisah secara bebas sebelum terben- tuknya gamet. Nah, pada uraian ini, kalian akan menemukan peristiwa yang ti- dak mengikuti hipotesis yang terakhir tersebut. Selama pembentukan individu keturunan, dapat terjadi beberapa kemungkinan peristiwa yang tidak berjalan normal. Salah satu dari peristiwa tersebut adalah peristiwa gagalnya pemisahan kromosom pada saat meiosis pemben- tukan gamet dan disebut gagal berpisah atau non-disjunction. Gagal berpisah dapat terjadi pada peristiwa meiosis yaitu pada anafase I atau pada anafase II sehingga pasangan kromatid tidak dapat memisahkan diri. Peristiwa gagal berpisah tersebut menyebabkan terjadinya peruba- han jumlah kromosom pada individu keturunannya berkurang atau bertambah, baik pada kromosom seks maupun autosom. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan gagal berpisah? Gagal berpisah tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: a. Adanya virus atau kerusakan akibat radiasi. Pengaruh ini akan mudah terlihat pada wanita yang telah berumur tua. b. Kandungan antibodi tiroid yang tinggi c. Sel telur dalam saluran telur yang tidak segera dibuahi akan men- galami kemunduran. Oleh karena itu, risiko melahirkan anak yang cacat akan dialami oleh wanita berumur lebih dari 25 tahun. Gambar 5.12 a. Gagal berpisah saat meiosis I Anafase I, b. Gagal berpisah saat meiosis II Anafase II Normal dalam meiosis I Gamet n + 1 n + 1 n - 1 n - 1 n + 1 n - 1 n n Gamet Gagal berpisah dalam meiosis II Normal dalam meiosis II a b Gagal berpisah dalam meiosis I Di unduh dari : Bukupaket.com 154 Biologi Kelas XII Setelah kalian mempelajari pola-pola hereditas, untuk menguji ke- mampuan kalian, kerjakanlah Uji Kompetensi berikut. Nah, setelah kalian mempelajari pola-pola hereditas, berikut akan kalian pelajari tentang hereditas khusus pada manusia. C. Hereditas pada Manusia Kalian telah mengetahui bersama bahwa manusia satu dengan ma- nusia lainnya di dunia ini tentunya tidak ada yang sama persis benar- benar identik. Penyebabnya ialah adanya materi genetik yang mem- punyai sifat-sifat berbeda antarindividu. Dalam ilmu tentang materi genetik genetika, telah banyak dipelajari tentang peristiwa penurunan sifat, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Di antara objek yang dipelajari dalam genetika tersebut, genetika manusia paling lam- bat perkembangannya dibandingkan pada hewan dan tumbuhan. Be- berapa hambatan yang menyebabkan lambatnya perkembangan terse- but, antara lain: sulitnya mencari objek manusia untuk penelitian, sulitnya mengarahkan manusia dalam mencapai tujuan atau keinginan peneliti, sulitnya mengamati perkembangan sifat manusia yang menga- rah pada tujuan peneliti, keturunan manusia yang relatif lebih sedikit dibandingkan hewan dan tumbuhan karena umur atau siklus hidup manusia lebih panjang, serta lingkungan manusia yang tidak mudah bahkan tidak dapat dikontrol. Setelah kalian mengetahui adanya beberapa hambatan dalam perkembangan genetika manusia, bagaimanakah cara yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? Cara-cara untuk mengatasi ma- salah tersebut dapat dilakukan dengan membuat peta silsilah keluarga atau keturunan pedegree chart dan menerapkan hasil percobaan he- wan pada manusia. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mempela- jari adanya fenomena-fenomena pada manusia seperti munculnya anak kembar hasil perkawinan. Kalian tentunya mengetahui hal apa saja yang diwariskan pada manusia, bukan? Ya, sifat-sifat pada manusia yang dapat diwariskan 1. Jelaskan perbedaan antara autosom dan gonosom. 2. Apa yang dimaksud dengan rekombinasi gen etik? 3. Jelaskan perbedaan fenotip rekombinan dengan fenotip induk. 4. Apa yang dimaksud dengan pindah silang? Sebutkan macamnya. 5. Jelaskan tentang nilai pindah silang NPS. 6. Apa yang dimaksud dengan gamet tipe parental dan gamet tipe rekombinasi? 7. Jelaskan apa perbedaan antara tautan dan taut an seks. 8. Apa pengertian non-disjunction? 9. Sebutkan dan berilah contoh tipe-tipe de- terminasi seks. 10. Sebutkan macam-macam gen letal, dan berilah contohnya masing-masing. Uji Kompetensi Galeri Frekuensi Kelahiran Anak Kembar Frekuensi kelahiran anak kembar tertinggi se-Eropa adalah di Irlandia. Sebagian besar dilahirkan oleh wanita yang sudah tua, yaitu 14 pasang untuk setiap 1000 kelahiran. Sementara itu, frekuensi kelahiran anak kembar di Asia dan Jepang sangat rendah, rata-rata hanya 1 pasang untuk 160 kelahiran. Suryo, Genetika Manusia, hlm. 433 Di unduh dari : Bukupaket.com Prinsip Hereditas 155 meliputi: jenis kelamin, kelainan atau cacat menurun, dan golongan darah. Selain itu, ada juga ekspresi gen-gen genotip yang ditentukan oleh jenis kelamin. Peristiwa pembentukan jenis kelamin pada manusia telah kalian pelajari sebelumnya. Oleh karena itu, pada uraian berikut akan kalian pelajari tentang tiga hal yang diwariskan pada manusia.

1. Kelainan atau Cacat Menurun