Back Cross Persilangan Balik dan Test Cross Uji Silang

Prinsip Hereditas 133 berbuah kuning misalnya, serbuk sari diambil dari ercis berbuah hijau kemudian diserbukkan pada putik tanaman ercis berbuah kuning. Semua keturunan F1nya berbuah hijau. Keturunan F2nya menghasilkan ercis berbuah hijau dan kuning dengan perbandingan 3:1. Demikian halnya jika serbuk sari diambil dari tanaman ercis berbuah kuning dan diserbukkan pada putik ercis berbuah hijau, hasil yang diperoleh baik pada F1 maupun F2nya tetap sama. Persilangan yang merupakan kebalikan dari persilangan sebelumnya inilah yang disebut persilangan resiprok. Oleh karena itu, baik tanaman yang berfungsi sebagai gamet jantan maupun sebagai gamet betina, mempunyai kesempatan yang sama di dalam pewarisan sifat. Berarti, Hukum Mendel I dan II tidak dipengaruhi oleh asal dari gamet jantan maupun betinanya. Untuk lebih jelas dalam memahami persilangan resiprok, dapat dilihat pada contoh persilangan berikut. Dari hasil tersebut, jelaslah bahwa persilangan resiprok menghasil- kan keturunan yang sama.

c. Back Cross Persilangan Balik dan Test Cross Uji Silang

Berikutnya akan kalian pelajari perbedaan antara back cross dan test cross. Nah, sebelumnya kalian cermati dulu contoh berikut. Persilangan Back Cross P1 Fenotip : bunga di ketiak batang X bunga di ujung batang Genotip : KK kk Gamet : K k F1 Kk 100 bunga di ketiak batang Back cross P2 Fenotip : bunga di ketiak batang X bunga di ketiak batang homozigot dominan Genotip : Kk KK Gamet : K, k K F2 KK bunga letak di ketiak batang hasil back cross 100 Kk bunga letak di ketiak batang bunga di ketiak batang Persilangan resiproknya P HH buah hijau X hh buah kuning P HH buah hijau X hh buah kuning Gamet H h Gamet H h F1 Hh buah hijau F1 Hh buah hijau Gamet F1 H H Gamet F1 H H h h h h F2 HH buah hijau F2 HH buah hijau Hh buah hijau Hh buah hijau Hh buah hijau Hh buah hijau hh buah kunng hh buah kuning Di unduh dari : Bukupaket.com 134 Biologi Kelas XII Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa back cross merupa- kan persilangan antara keturunan F1 yang heterozigot dengan induknya baik jantan atau betina yang homozigot dominan. Pada contoh di atas, diketahui bahwa dua individu yang mempunyai genotip yang ber- beda dapat mempunyai fenotip yang sama. Kemudian, bagaimana dengan test cross, simaklah uraian berikut. Test cross adalah persilangan antara hibrid individu F1 dengan salah satu induk homozigot resesif. Individu F1 tidak atau belum di- ketahui genotipnya. Oleh karena itu, uji silang ini bertujuan untuk menguji ketidakmurnian individu dengan mengetahui perbandingan fenotip keturunannya. Dengan demikian, dapat diketahui individu yang diuji adalah heterozigot atau homozigot galur murni. Nah, selanjutnya perhatikanlah contoh test cross pada monohib- rida di bawah ini. 1 : Marmot hitam disilangkan dengan induknya yang homozigot re- sesif bb, menghasilkan keturunan 50 marmot hitam dan 50 albino. P1 : jantan ___ betina bb Fenotip : Bulat keriput Gamet : ………….. b, b F1 Bb : 50 biji bulat bb : 50 biji keriput Berarti individu tersebut bersifat heterozigot Bb. 2 : Marmot hitam disilangkan dengan induk resesif albino. Ketu- runannya ternyata 100 bulat. P1 : jantan ___ betina bb Fenotip : Bulat keriput Gamet : B b, b F1 Bb : 100 biji bulat Berarti, individu tersebut bersifat homozigot dominan BB

d. Sifat Intermedier