Waktu antar perkecambahan TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN 4.1 Proses Pembentukan Biji Pada

87 Nukleus yang berasal dari peleburan ketiganya dinamakan nukleus endosperma primer atau nukleus peleburan ganda tiga. Peleburan nukleus telur dengan sperma bersama-sama dengan perpaduan antara nukleus sperma kedua dengan nukleus kutub disebut pembuahan ganda. Pembuahan ganda hampir umum ditemukan oleh ahli botani. Pembuahan ganda harus terjadi di dalam setiap bakal biji dan diikuti oleh pembentukan biji. Setidak- tidaknya butir serbuk sari harus berkecambah pada stigma setiap bakal biji dan akan berkembang menjadi biji. Sebagai contoh pada buah semangka yang mempunyai banyak biji berarti ratusan butir sebuk sari sangat diperlukan untuk menyerbuk satu bunga.

b. Waktu antar perkecambahan

Waktu antara perkecambahan serbuk sari dan pembuahannya berjalan dengan singkat. Atau kadang-kadang berjalan berhari-hari sampai dengan berbulan-bulan Gambar 4.6. Proses pembuahan di dalam kantung embrio. Gambar 4.7. Perkembangan embrio Di unduh dari : Bukupaket.com 88 Pada tanaman jelasi perkecambahan serbuk sari kurang dari satu jam, pada tanaman jagung, perkecambahan serbuk sari sekitar 24 jam. Pada tanaman tomat dekitar 50 jam dan pada tanaman kubis lebih kurang lima hari. Pada tanaman tertentu tabung serbuk sari berkecambah setelah tujuh bulan. Pada waktu pembuahan atau pada saat sesudahnya nukleus menjadi tidak teratur tetapi setelah pembuahan selesai sel sinergit dan antipodal akan luluh. Sel telur yang dibuah tumbuh menjadi embrio. Tingkatan dalam perkembangan embrio merupakan ciri khas bagi banyak petumbuhan tanaman dikotil. Zigot akan membelah diri beberapa kali dan menghasilkan sekumpulan sel, pro embrio yang menunjang jalan masuk ke dalam kantung embrio. Sel teratas dari semuanya dan paling jauh dari mikrofil akan membelah diri karena adanya pembentukann dinding melintang dan membujur untuk membentuk sekelompok delapan sel menjadui dua baris yang terdiri dari empa sel. Kelompok sel ini menyusun sebahagian besar embrionya. Sel-sel yang tersisa di bawahnya akan membentuk suspensor. Perkembangan suspensor akan mendorong embrio yang tumbuh ke bagian dalam endosperma yang berfungsi sebgai penyedia makanan yang berlimpah. Embrio yang sudah matang terdiri dari suatu poros yang menyangga dua kotiledon dan atau daun biji. Pada ujung poros di atas buku kotiledon terdapat plumula. Plumula yang merupakan aspek pucuk embrionik pada beberapa tanaman sepertikubis planula hanya terdiri dari sekelompok kecil jaringan meristimatik. Sedangkan pada tanaman lain seperti buncis mempunyai pucuk le,mbaga atau plumula yang tersusun dari suatu meristem apikal mbersama-sama dengan beberapa daun embrionik. Pada perkecambahan, plumula membentuk bagian pucuk di atas kotiledon. Ujung meruncing dari embrio dibagian pangkal dinamakan sebagai akar lembaga radicula, kemudian terus berkembang menjadi akar primer apabila biji tersebut berkecambah. Daerah antara radicula dan kotiledon adalah batang embrionik atau hipokotil. Umumnya perkembangan embrio tumbuhan yang monokotil banyak persamaannya dengan pola perkembangan tanaman seperti kubis. Meskipun demikian pada monokotiledon yang sudah maju contohnya rumput-rumputan mempunyai kotiledon yang telah mengalami perubahan evolusioner. Kotiledom terdiri dari dua bagian pokok. Pertama perisai atau skutelum, sebagai organ penyerap makanan dan kedua adalah koleoptil serta tudung pelindung di bagian atas plumula. Setelah pembuahan nukleus endosperma primer segera mulai membelah diri dan menghasilkan jaringan multiseluler atau endo- sperma. Sel telur yang dibuahi berkembang menjadi embrio tetapi pertumbuhannya berlangsung lambat dibandingkan dengan pertumbuhan endosperma karena setelah pembuahan zigot memasuki masa istirahat. Endosperma berkembang berkat suplai makanan oleh tumbuhan Di unduh dari : Bukupaket.com 89 induk. Kemudian memberi makanan kepada embrio. Dalam berbagai species pada tingkat dini, pembentukan endosperma akan membebaskan banyak nukleus. Dinding inti akan berkembang mengeilingi inti. Pada sepcies yang lain pembelahan nuklir segera harus diikuti oleh pembentukan dinding sel. Endosperma berkembang lebih cepat dibandinmgkan dengan embrio dan biji muda. Pada beberapa biji, embrio tetap berukuran kecil dan dikelilingi oleh endosperma. Endosperma tetap hidup membesar dan menjadi jaringan istimewa biji, kaya akan makanan yang tertimbun dalam bentuk minyak atau pati atau protein. Makanan yang tersimpan di dalam endosperma digun akan oleh embrio pada waktu biji berkecambah. Biji dengan embrio yang terbenam di dalam endosperma merupakan salah satu contoh dari biji jarak, jagung, padi-padian dan kelapa. Pada biji yang lain sebagian besar embrio melanjutkan perkembangannya sampai dengan semua endosperma diserap. Beberapa saat kemudian embrio akan menjadi kian besar dan sel-selnya terisi dengan bahan makanan cadangan. Sebahagian besar dari makanan yang tertimbun di dalam daun lebaga kotiledon yang menjadi sangat besar. Contoh biji yang kekurangan endosperma adalah lobak, kubis, bunga matahari, labu siam dan polong-polongan seperti kacang merah. Biji dikelilingi oleh kulit biji yang telah berkembang dari integumen bakal biji. Kulit biji biasanya tipis seperti pada kacang merah dan kacang tanah yang berwarna coklat dan tipis seperti kertas mengelilingi embrio. Kulit tersebut dapat menebal dan ekras seperti batu. Hal ini terjadi pada kenari dan kemiri. Epidermis kujlit biji pada tanaman tertentu menghasilkan serat kapas seperti yang terjadi pada tanaman kapas. Pada beberapa biji mikrofil tetap nampak sebagai lubang kecil yang dihubungkan dengan parutan yang disebut hilum yang menandakan letak tangkai yang melekatkan biji dengan plasenta. Sewaktu biji itu matang dan secara bertahap embrio memasuki masa dorman sampai biji perkecambah. Gambar 4.8. Proses perkecambahan benih dari biji dikotil. Di unduh dari : Bukupaket.com 90 Biji angiospermae merupakan suatu struktur yang kompleks dan jaringannya bermacam-macam. Biji angisperma tersusun dari kulit biji, endoperma dan embrio. Hal ini terjadi pada tanaman jagung, gandum, padi atau dari kulit biji dengan embrio saja. Gambar 4.8b. Perkecmbahan pada tanaman monokotil barley

c. Pergiliran Generasi