103
3 Perlakuan benih dan pengemasan
Perlakuan benih seed treatment adalah pemberian bahan kimia dalam
rangka melindungi benih dari hama dan penyakit, baik yang terbawa
benih, serangan yang mungkin terjadi di penyimpangan maupun serangan di
lapang produksi. Hal penting yang diperhatikan di dalam memberikan
perlakuan benih adalah jenis dan dosis pestisida yang digunakan agar
tidak meracuni benih.
Pengemasan bertujuan untuk melindungi benih dari pengaruh
kelembaban udara dan pencampuran antar lot kelompok benih. Jenis
kemasan benih dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni kemasan porus,
resisten dan kedap. Kemasan porus adalah kemasan yang tembus air
sehingga tidak mampu melindungi benih dari pengaruh kelembapan
udara luar. Contohnya, kertas dan kain blacu. Kemasan resisten adalah
kemasan yang tahan terhadap tembusan air, tetapi dalam jangka
panjang kemasan menjadi porus. Contoh kemasan seperti ini yaitu
kantong plastik. Adapun kemasan kedap adalah kemasan yang tidak
tembus air. Contohnya botol gelas dan kaleng drum. Jenis kemasan ini
mampu mempertahankan kadar air benih dalam jangka waktu yang lama.
Bila menggunakan kemasan kedap, kadar air benih harus rendah untuk
menghindari pengaruh buruk dari akumulasi produk respirasi benih di
dalam kemasan.
e. Alat dan mesin pengolahan
benih Secara umum, alat dan mesin
pengolahan yang paling dibutuhkan yaitu alat pembenihan conditioning
dan pre-cleaning, alat pengering, alat pembersih, serta alat perlakuan dan
pengemasan. Alat-alat tersebut dapat berupa mesin pengolah benih yang
dijalankan secara mekanik atau alat sederhana yang dijalankan secara
manual. Pemilihan jenis alat pengolah benih tersebut sangat ditentukan oleh
kemampuan penangkar, jenis dan nilai komoditas, tingkat mutu dan efisiensi
yang diinginkan, pertimbangan keuntungan usaha, dan ada atau
tidaknya sumber listrik atau mesin diesel.
1 Alat pengering benih seed drier Pengeringan benih dapat
dilakukan secara alami dengan panas matahari atau secara buatan dengan
bantuan alat pengering seed drier. Pengeringan secara alami mempunyai
kendala seperti turun hujan, suhu yang tidak dapat dikontrol, diperlukan
pembalikan benih, dan kapasitas lantai jemur yang terbatas. Kendala
tersebut tidak dijumpai bila pengeringan dilakukan dengan alat
pengering. Secara prinsip, sistem pengeringan buatan menggunakan
kompor api atau heater sebagai sumber panas dan kipas fan sebagai
tenaga penggerak aliran udara. Kapasitas alat dan lama pengeringan
perlu diketahui agar tidak terjadi overload atau penundaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
104
pengeringan yang dapat menurunkan mutu benih.
Meski penggunaan drier memiliki berbagai keunggulan dibandingkan
pengeringan alami, tetapi benih hasil pengeringan dengan matahari
memiliki mutu fisik yang lebih baik, terutama warna dan baunya. Benih
yang dikeringkan secara alami memiliki warna yang lebih cerah dan
tidak berbau, sedangkan benih hasil pengeringan buatan memiliki warna
yang sedikit kusam dan berbau terutama bila menggunakan alat
berbahan bakar minyak tanah.
Terdapat berbagai tipe drier seperti tunnel drier, batch drier, bin
drier, column seed drier dan continous flow tower drier. Penggunaan masing-
masing tipe antara lain tergantung pada jumlah lot benih, serta alat
penanganan dan transportasi yang digunakan. Benih tanaman pangan,
seperti kedelai dan jagung, dikeringkan dengan batch drier.
Adapun benih yang diproduksi dalam jumlah banyak dikeringkan dengan bin
drier atau continous flow drier.
2 Alat pembenihan Alat pembenihan adalah alat yang
digunakan untuk memisahkan benih dari struktur buah. Jenis dan tipe alat
yang digunakan berbeda untuk setiasp jenis benih. Namun, secara
umum alat pembenihan terdiri dari silinder yang memiliki gigi paku yang
dapat diputar sehingga mampu merontok atau memipil benih. Tenaga
yang digunakan untuk memutar silinder perontok dapat berasal dari
tenaga mekanik atau tenaga listrik. Ada pula mesin yang dilengkapi
dengan blower sehingga benih yang dihasilkan lebih bersih. Faktor penting
yang perlu diperhatikan dalam meng- gunakan alat perontok dan pemipil
adalah kecepatan putar silinder dan jumlah paku yang berpotensi merusak
benih secara mekanik. Semakin cepat putaran silinder dan semakin banyak
paku yang dipasang, semakin cepat pula proses perontokan atau
pemipilan benih, tetapi potensi kerusakan mekanik yang
ditimbulkannya juga semakin besar.
Alat pembenihan yang paling sederhana adalah tangan, seperti
memipil jagung dan mengupas benih kacang tanah. Cara ini adalah cara
yang paling kecil kerusakan mekaniknya, tetapi membutuhkan
waktu lama dan khusus untuk benih jagung, kadar air benih harus cukup
rendah kering pipil.
3 Alat pembersih benih Alat pembersih merupakan alat
untuk membersihkan benih dari sumber-sumber kontaminan dan benih
yang tidak bermutu melalui pengayakan penyaringan, screening
dan peniupan benda-benda yang tidak diperlukan dengan blower. Alat
pembersih benih tradisional berupa nyiru atau tampah. Cara
menggunakannya dengan menggerakkan ke atas dan ke bawah,
lalu memutarnya sambil ditiup. Hasilnya diperoleh benih yang bersih.
Kekurangan dari penggunaan alat ini adalah dibutuhkan waktu yang lama
dan tenaga kerja yang banyak. Meskipun demikian risiko kerusakan
benih sangat kecil.
Di unduh dari : Bukupaket.com
105
Alat pembersih benih modern berbasis mesin ada banyak tipe dan
jenisnya. Alat pembersih yang paling banyak digunakan sebagai pembersih
dasar utama adalah air scree cleaner. Alat tipe ini menggunakan
kombinasi dari aliran udara dan saringan untuk memisahkan benih
berdasarkan ukuran, berat jenis dan resistensi terhadap aliran udara. Air
screen cleaner tipe kecil terdiri dari 2 saringan dengan 3-4 aspirator. Cara
kerja alat ini terdiri dari tiga tahap, yakni 1 saringan atas scalping
screen menahan benih dan benda yang berukuran besar, 2 aliran udara
aspirating air memisahkan benih dari benda-benda yang ringan, 3
saringan bawah graded screen memilah dan menahan benih yang
bersih. Alat pembersih benih lain yaitu spesific gravity separator untuk
memilah benih berdasarkan berat jenisnya, diseparasi untuk memilah
benih berdasarkan ukurannya, dan spiral separator untuk memilah benih
berdasarkan bentuknya.
f. Penyimpanan Benih