147
tanah untuk menghasilkan biomasa, baik tanaman pangan, obat-obatan, industri
perkebunan, maupun kehutanan. Atas dasar definisi ini maka tanah
sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi utama, yaitu sebagai 1.
Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang mempunyai dua peran
utama. 2. Penyokong tegak- tumbuhnya trubus bagian atas
tetanaman. 3. sebagai penyerap zat- zat yang dibutuhkan tanaman. 4.
Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas
metabolismenya, baik selama pertumbuhan maupun untuk
berproduksi, meliputi air, udara dan unsur-unsur hara. 5. Penyedia
kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang aktivitasnya
supaya berlangsung optimum, meliputi zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota
terutama mikroflora tanah seperti a. zat-zat pemacu tumbuh hormon, vitamin
dan asam-asam organik khas. b. antibiotik dan toksin yang berfungsi
sebagai anti hamapenyakit tanaman di dalam tanah. c. senyawa-senyawa
atau enzim yang berfungsi dalam penyediaan kebutuhan primer tersebut
atau transformasi zat-zat toksik eksternal seperti pestisida dan limbah industri
berbahaya; serta. d. Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif
karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan
primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena
merupakan hama dan penyakit tanaman.
Fungsi-fungsi tanah yang sedemikian vitalnya dalam penyediaan
bahan pangan, papan dan sandang bagi manusia juga bagi hewan ini
membawa konsekuensi bahwa seorang ahli tanah tidak saja dituntut untuk
berpengetahuan tentang: 1 tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia
kebutuhan tanaman, tetapi juga harus memahami, 2 fungsi tanah sebagai
pelindung tanaman dari serangan hama dan penyakit dan dampak negatif
pestisida limbah industri berbahaya tersebut. Oleh karena itu, dalam buku ini
dituturkan dalam kerangka pengertian fenomena ini.
b. Profil Tanah
Secara vertikal tanah berdifferensiasi membentuk horizon-
horizon lapisan-lapisan yang berbeda- beda baik dalam morfologis seperti
ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik fisik, kimiawi, dan biologis
masing-masingnya sebagai konsekuensi bekerjanya faktor-faktor lingkungan
terhadap: 1 bahan induk asalnya maupun 2 bahan-bahan eksternal,
berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup di atasnya dan mineral non
bahan induk yang berasal dari letusan gunung api, atau yang terbawa oleh
aliran air. Susunan horizon-horizon tanah dalam lapisan permukaan bumi
setebal 100-120 cm disebut sebagai profil tanah.
Profil Tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas
hingga ke bebatuan induk tanah regolit, yang biasanya terdiri dari
horizon-horizon O-A-E-B-C- R. Empat lapisan teratas, yang masih dipengaruhi
cuaca disebut Solum Tanah, horizon O- A disebut lapisan tanah atas dan horizon
E-B disebut lapisan tanah bawah
Meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun bagi
tetanaman yang sangat penting adalah horizon O - A lapisan atas yang
biasanya mempunyai ketebalan di bawah 30 cm, bahkan bagi tanaman
berakar dangkal seperti padi, palawija dan sesayuran yang paling berperan
adalah kedalaman di bawah 20 cm. Oleh karena itu, istilah kesuburan tanah
biasanya mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan setebal ini, yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
148
biasanya disebut sebagai lapisan olah. Namun bagi tetanaman perkebunan dan
kehutanan pepohonan untuk jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan
menjadi sumber hara dan air.
Kegunaan langsung dari pengamatan profil tanah ini antara lain
adalah untuk mengetahui 1. Kedalaman lapisan olah atau solum
tanah yang merupakan indikator potensi kedalaman akar tanaman untuk
berpenetrasi, makin dangkal berarti makin tipis sistem perakarannya,
sehingga jika makin besar bobot atau tinggi tanaman akan makin mudah
tanaman untuk tumbang. Informasi ini dapat menuntun kita dalam memilih jenis
tanaman dan teknik penanamannya.
2. Kelengkapan atau differensiasi horizon pada profil tanah merupakan
indikator umur tanah atau proses-proses pembentukan genesis yang telah
dilaluinya, makin lengkap atau makin berdiferensiasi horizon-horizon tanah
berarti makin tua umur tanah, namun kelengkapan atau diferensiasi horizon ini
akan makin berkurang atau makin baur apabila tanah mengalami erosi. Pada
tanah-tanah muda seperti Regosol, yang banyak terdapat di sekitar Indralaya, 0I
Sumatera Selatan, profilnya dapat tanpa horizon. Pada tanah dewasa seperti
andosol, yang banyak terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat,
Sumatera Selatan, profilnya lengkap seperti sketsa pada Gambar 1.1. di atas,
sedangkan pada tanah-tanah tua seperti Podsolik di sekitar Palembang dan
Prabumulih serta tanah latosol di Kabupaten Muara Enim Sumatera
Selatan, yang telah tererosi berat atau telah mengalami pencucian intensif
mempunyai profil yang umumnya tanpa atau sedikit lapisan olah horizon 0 dan
A.
Warna tanah merupakan indikator sifat kimiawi tanah. Tanah yang
berwarna gelap berarti banyak mengandung bahan; organik tanah atau
belum mengalami pelindian leaching hara secara intensif, sehingga relatif
subur, sedangkan tanah yang berwarna terang atau pucat berarti berBOT bahan
organik tanah rendah atau telah mengalami pelindian hara intensif,
sehingga relatif miskin. Tanah yang berwarna homogen bersih menunjukkan
sirkulasi udara aerasi dan airnya drainase baik, berarti kadar oksigennya
cukup, sehingga proses oksidasi berjalan baik, sedangkan tanah yang
berwarna tak bersih atau bebercak menunjukkan aerasi dan drainasenya
tidak baik, sehingga proses oksidasi dan reduksinya terjadi secara bergantian.
Proses reduksi yang lama pada tanah kering berkadar besi tinggi akan
menimbulkan bercak-bercak senyawa ferro yang berwarna kekuningan,
sedangkan proses oksidasi yang lama pada tanah rawa akan menghasilkan
senyawa ferri yang berwarna kecoklat- merahan.
c. Komponen Tanah