Teknik Pembenihan Tanaman
2
tanaman. Pada tahap pemeliharaan harus dikuasai berbagai teori tentang
pupuk dan teknik-teknik pemupukan. Pengetahuan dasar yang baik tentang
pupuk akan memudahkan pengelolaan pupuk dan mengembangkan formulasi
yang tepat bagi tanaman agar penggunaannya efektif dan efisien.
Teknik pemupukan sangat penting untuk dikuasai, agar tanaman yang
dibudidayakan dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Selama masa budidaya, tanaman sering mendapat masalah dari organisme
pengganggu tanaman OPT. Yang termasuk OPT adalah hama, pemyakit
dan gulma. Ketiga OPT tersebut harus dikendalikan agar tidak menimbulkan
kerugian bagi tanaman. Untuk mengendalikan OPT, harus dikuasai
berbagai teknik pengendaliannya, seperti pengen-dalian secara kultur teknis, fisik,
mekanis, biologi, kimia dan pengen-dalian secara terpadu.
Perkembangan dan citra pertanian di Indonesia identik dengan kotor dan
cangkul. Untuk meningkatkan citra pertanian agar lebih modern dan bersih
maka akan diinformasikan berbagai pengetahuan dasar tentang, teknik dan
keterampilan mengelola bibit tanaman secara kultur jaringan serta berbagai
sikap yang harus dikuasai agar menghasilkan bibit dan benih yang dapat
tumbuh secara optimal.
Dalam dua puluh tahun terakhir, perkembangan teknologi dalam bidang
biologi berkembang dengan sangat pesat dan dikenal dengan ”bioteknologi”.
Penerapan bioteknologi untuk tanaman juga berkembang sangat pesat, sehingga
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi budidaya terutama dalam
penyediaan bibit tanaman dan tanaman varietas unggul dalam waktu yang relatif
singkat. Untuk memperkenalkan
sekaligus memutakhirkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
bioteknologi, maka akan dijelaskan tentang berbagai teknik untuk
memproduksi tanaman secara kultur jaringan. Dalam teknik kultur jaringan
akan dipelajari mulai dari teknik menyiapkan sarana dan prasarana,
tanaman induk, membuat media tanaman, inisiasi, subkultur, aklimatisasi dan
pembesaran bibit hingga bibit siap tanam. Untuk menggambarkan berkembangan
rekayasa genetika pada bidang pertanian, akan dibahas secara singkat tentang
bioteknologi pertanian, mulai dari perkembangan berbagai penemuan pada
bidang boteknologi, materi genetik dan beberapa contoh teknik kultur in vitro
tanaman.
1.1. Potensi Perbenihan Tanaman
Negara Republik Indonesia yang kita cintai mempunyai penduduk sebanyak
238 juta jiwa WWW.Datastatistik- Indonesia.com. , 2008. Sebagian besar
penduduk Indonesia di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali
makanan pokoknya adalah nasi. Di kepulauan Nusa Tenggara Timur
makanan pokonya adalah jagung.
Di Kepulauan Maluku dan Papua makanan pokonya adalah sagu.
Kebutuhan beras untuk satu tahun adalah sebanyak 32,49 juta ton
www.depkoninfo.goid .,2008. Kebutuhan
benih padi di indonesia adalah sebanyak 300.000 Ton per tahun. Produksi benih
padi indonesia tahun 2007 adalah 106.700 ton. Hanya untuk kepentingan
dalam negeri saja, masih terdapat peluang untuk mengupayakan produksi
benih padi per tahun sekitar 103.300 ton per tahun. Hal ini tentu saja merupakan
peluang usaha di bidang agrobisnis industri benih padi yang sangat prospetif
untuk saat ini dan masa-masa yang akan datang. Menurut hasil analisa usaha,
dalam satu kali periode produksi padi dihasilkan keuntungan rata-rata sebanyak
Rp. 5.000.000,- sampai dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Pembenihan Tanaman
3
Rp.8.136.900,00 www.litbang.deptan.go.id
., 2008 dan www.medanbisnis.online
., 2008. Tentu saja informasi ini merupakan berita
gembira bagi sumberdaya manusia yang berminat membuka usaha di bidang
pertanian. Oleh sebab itu sejaka lima tahun terakhir banyak perusahaan
multinasional yang mengembangkan usaha baru di bidang perbenihan padi,
terutama padi hibrida, diataranya adalah PT Sang Hyang Seri, PT Dupont
Indonisia, PT Primatani, PT East West Seed, PT Primasid Andalan Utama.
Hampir semua perusahaan tersebut dalam pengembangan produski masal
benih padi, selalu mengadakan kerjasama dengan petani andalan dan kelompok tani
yang pada umumnya menggunakan sistem inti-plasma. Sebagai sumberdaya
manusia Indonesia yang bergerak di bidang pertanian, maka sebaiknya selalu
meningkatkan kompetensi dalam bidang agrobisnis industri perbenihan.
Kebutuhan benih jagung di Indonesia untuk tahun 2008 sekitar 47.600 ton.
Produksi benih jagung di Indonesia pada tahun 2007 adalah sebanyak 35,150 ton
www.bisnis.com.2008 . Sama halnya
dengan potensi dalam agribisnis industri padi, maka potensi usaha dalam bidang
agrobisnis industri jagung pun sangat menarik. Berdasarkan data di atas, untuk
kepentingan dalam negeri, masih dibutuhkan benih jagung sekitar 12.450
ton benih jagung per tahun. Munurut informasi dari Bidang Penelitian dan
Pengembangan-Depertemen pertanian keuntungan usaha dari produksi benih
jagung adalah sebesar Rp.3.425.208,- sampai dengan Rp.4.401.250,-
www.litbang.deptan.go.id ., 2008.
Ilustrasi yang disampikan di atas, baru menganalisis dua benih makanan
pokok masyarakat Indonesia. Bagaimana dengan potensi kebutuhan benih tanaman
industri, contohnya adalah kelapa sawit dan karet. Kebutuhan benih kelapa sawit
saat ini adalah sebanyak 230.000.000 benih dan sebagian besar diimport dari
Malaysia dan Costa Rica. Kebutuan benih kelapa sawit dari tahun ke tahun
selalu memperlihatkan tren kenaikan.
Oleh sebab itu prospek agrobisnis industri kelapa sawit merupakan pilihan cerdas
untuk membuka usaha di masa yang akan datang Badan Koordinasi
Penanaman Modal, 2008.
Perkembangan harga karet pada 3 tahun ini selalu meningkat sehingga
investir dan masyarakat banyak yang beralih usaha dari bisnis di luar bidang
pertanian berganti pengusaha agrobisnis. Berdasarkan fakta ini secara otomatis
kebutuhan benih karet meningkat dan pada tahun 2008 permintaan benih karet
mencapai 70.000.000 benih BUMN, 2008. Dari kebutuhan benih karet
sejumlah tersebut di atas hanya 50.000.000 benih karet yang dapat
dihasilkan oleh pengusaha dan petani agrobisnis. Potensi baru dan peluang
bisnis yang baik untuk SDM yang berkompeten di bidang perbenihan.
Potensi agrobisnis industri benih tanaman hortikultura pun sangat baik
untuk dipelajari. Menurut Dirjen Tanaman Hortikultura kebutuhan benih beberapa
tanaman hortikultura masih harus diimport diantaranta adalah benih kentang
1.200.000,- kg, tanaman buah 418.000 bibit, tanaman hias 5.100 flask dan 51 Kg
serta tanaman biofarmaka sebanyak 642 Kg. Tentu saja informasi ini merupakan
hal yang sangat penting, karena potensi perkebangan kebutuhan tanaman
hortikultura masih memumnginkan untuk diproduksi di dalam negeri. Data import
ini menjadi suatu peluang bagi sumberdaya manusia Indonesia yang
memiliki potensi di bidang perbenihan tanaman.
Analisa terhadap beberapa potensi agrobisnis industri benih telah dibahas.
Agar dapat menjadi sumberdaya pada bidang perbenihan yang handal dan maka
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Pembenihan Tanaman
4
dengan profesionalime harus dijunjung tinggi yaitu harus profesional saat
bersikap, menguasai iptek perbenihan dengan baik dan dapat melakukan teknik
perbenihan yang efektif dan efisen sehingga menghasilkan keuntungan dan
benefit yang tinggi.
Bagaimana dengan potensi ekspor benih dari indonesia di masa yang akan
datang?. Menurut Dirjen Tanaman Hortikultura 2006 terdapat beberapa
benih tanaman yang mempunyai potensi tinggi seperti benih tanaman sayuran,
buah, tanaman hias dan bio-farmaka dengan nilai eksport sebesar US
3.783.501,-.
1.2. Peran Perbenihan Tanaman