193
x Alasan melakukan pemangkasan
Karena setiap pemotongan akan berpotensi mengubah pertumbuhan
pohon, maka seharunya jangan ada cabnag yang dibuang tanpa malasan
yang kuat. Alasan yang umum bagai pemangkasan adallah membuang cabang
yang mati, membuang dahan yang terlalu banyak dan menghilangkan resiko
bahaya. Pohon dapat dipangkas untuk tujuan meningkatkan penetrasi cahaya
dan udara ke bagian dalam dari tajuknya, atau ke bagian bawah lanskap. Dalam
banyak kasus, tanman yang sudah tua dipangkas sebagai tindakan korektif atau
tindakan preventif.
Penipisan percabangan secara rutin tidak cukup memperbaiki kesehatan
pohon. Pohon akan menghasilkan tajuk yang padat dengan daun untuk
menghasilkan gula yang digunakan sebagai enerji untuk pertumbuhan dan
perkembangnnya. Pembuangan daun melalui pemangkasan dapat mengurangi
pertumbuhan dan simpanan enerji.
Pemangkasan secara besar-besaran akan mengakibatkan pohon menjadi
stress x
Waktu pemangkasan
Sebahagian besar pemangkasan rutin adalah membuang dahan yang
lemah atau mati, dimana pemangkasan dapat dilakukan setiap saat selama tidak
berakibat buruk terhadap pohon.
x Tehnik pemangkasan dan pembersihan tajuk
Tehnik ini adalah membuang cabang yang mati, cabang yang berpenyakit,
membuang cabang lemah dan cabang yang memiliki kemampuan tumbuh
rendah.
x Penipisan tajuk Tindakan selektif membuang cabang
untuk meningkatkan penetrasi cahaya dan pergerakan udara di daerah tajuk
x Peningkatan tajuk Membuang cabang-cabang yang rendah
dengan tujuan untuk memberikan kesan bersih
x Mengurangi tajuk Mengurangi ukuran ranaman dengan cara
mengurangi ketinggian dan lebar tajuk.
5.10. Organisma Pengganggu Tumbuhan Opt
Menurut PP Nomor 6 tahun 2005 tentang Perlindungan Tanaman, terdapat
beberapa diskripsi diantaranya adalah perlindungan tanaman dilaksanakan pada
masa pra tanam, masa pertumbuhan tanaman, dan atau masa pasca panen.
Perlindungan tanaman pada masa pra tanam dilaksanakan sejak penyiapan
lahan atau media tumbuh lainnya sampai dengan penanaman. Perlindungan
tanaman pada masa pertumbuhan tanaman dilaksanakan sejak penanaman
sampai dengan panen. Perlindungan tanaman pada masa pasca panen
dilaksanakan sejak sesudah panen sampai dengan hasilnya siap dipasarkan.
Perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem pengendalian hama
terpadu yaitu dengan cara: x Pencegahan masuknya
organisme pengganggu tumbuhan kedalam dan
tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah
negara Republik Indonesia;
x Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;
x Eradikasi organisme pengganggu tumbuhan;
Perlindungan tanaman dilaksakan dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak
mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia,
Di unduh dari : Bukupaket.com
194
menimbulkan gangguan dan kerusakan sumber daya alam dan atau lingkungan
hidup. Pencegahan masuknya ke dalam
atau tersebarnya organisme pengganggu umbuhan dari suatu area ke area lain di
dalam wilayah negara Replublik Indonesia dilaksanakan dengan cara mengenakan
tindakan karantina pada setiap media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan karantina yang dimasukkan ke dalam atau dikirim dari suatu area ke area
lain di dalam wilayah negara Republik Indnesia. Pemasukan media pembawa
organisme pengganggu tumbuhan karantina baik berupa tumbuhan maupun
bagian-bagian tumbuhan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib:
x dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal dan negara
transit; x dilakukan melalui tempat-tempat
pemasukan yang telah ditetapkan;
x dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di
tempat tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina.
Pengiriman media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina baik
berupa tumbuhan maupun bagian-bagian tumbuhan dari satu area lain di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia wajib o
dilengkapi sertifikat kesehatan dari area asal;
o dilakukan melalui tempat-tempat
pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan;
o dilaporkan dan diserahkan kepada
petugas karantina ditempat-tempat pemasukan dan pengeluaran untuk
tindakan karantina.
Organisme pengganggu tanaman OPT adalah semua makhluk hidup yang
merusak tanaman, baik tu dari kelompok virus, bakteri, jamur, serangga, burung
dan mamalia. Pengganggu dapat dikelompokkan dalam beberapa istilah
yang lebih luas, yaitu patogen, sebagai penyebab penyakit tanaman, hama,
organisme yang merusak tanaman dan gula, adalah tumbuhan yang merusak
tanaman budidaya. Kerusakan yang disebabkan oleh OPT mencapai 33.
Anda pasti pernah melihat daun tanaman bolong, buah cabe dan tomat
yang busuk di pohonnya atau tanaman layu. Semua kerusakan tersebut
disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Hama adalah kelompok hewan
yang menyebabkan kerusakan pada tumbuhan dan mengakibatkan kerugaian.
Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa jenis hama yang biasa
menyerang tanaman.
Gambar 5.10. Spodoptera sp adalah salah satu contoh
hama tanaman
a. Hama Tumbuhan