Benih Sumber TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN 4.1 Proses Pembentukan Biji Pada

94 sebagai lahan tadah hujan. Air sangat dibutuhkan terutama pada saat tanaman memasuki masa pengisian biji grain filling. Perlu diperhatikan pula bahwa memproduksi benih umumnya dilakukan di luar musim tanam off-season karena untuk memenuhi kebutuhan benih pada musim berikutnya. b. Lahan bersih dan bebas dari varietas lain. Untuk menghindari percampuran varietas, sejarah lahan, yakni catatan urutan jenis dan varietas tanaman yang pernah ditanam, perlu diperhatikan. Secara umum, dalam satu lokasi lahan produksi benih tidak dapat ditanami dua varietas berbeda dari jenis tanaman yang sama secara berturut karena akan menimbulkan penyerbukan silang. Adanya tanaman voluntir juga merupakan kontaminan. Selain dari dalam lahan, percampuran pun dapat terjadi dari pertanaman sejenis yang berbeda varietas yang ada di sekitar lahan produksi. Cara menghindarinya dengan melakukan isolasi waktu atau isolasi jarak.

b. Benih Sumber

Benih sumber atau benih yang akan digunakan untuk memproduksi benih haruslah bermutu tinggi dan jelas asal-usulnya. Syarat mutu bagi benih bersertifikat antara lain murni sesuai dengan sifat-sifat induknya, sehat bebas dari hama maupun penyakit, bersih bebas dari kotoran maupun campuran varietas lain, dan memiliki daya tumbuh yang tinggi. Benih sumber yang digunakan dalam produksi benih harus berasal dari kelas yang lebih tinggi seperti dalam sistem alur perbanyakan mono generation flow atau poly generation flow. Untuk itu perlu diperhatikan ketentuan pelaksanaan sertifikasi sebagai berikut: a. Benih penjenis BS dapat diperbanyak kembali sampai 5 kali sampai dengan BS4. Pengawasan dan jaminan mutu dilakukan oleh pemulia tanaman breader yang bersangkutan. b. Benih dasar BD dapat diperbanyak kembali sampai 5 kali sampai dengan BD4. c. Benih pokok BP dapat diperbanyak kembali sampai 5 kali sampai dengan BP4. d. Benih sebar BR dapat diperbanyak kembali sampai 5 kali sampai dengan BR4 Selain aspek benih sumber, produksi benihpun perlu memperhatikan aspek sumber benih, yakni lembaga atau institusi yang menghasilkan benih sumber. Hal ini penting karena dalam skema sistem perbenihan di Indonesia, telah ditentukan lembaga-lembaga yang berkompeten untuk memproduksi setiap jenjang kelas benih bersertifikat. Untuk kesuksesan produksi benih dalam hal kemurnian benih, pada umumnya proses produksi terisolasi. Isolasi uang umum digunakan adalah isolasi waktu dan jarak. Isolasi waktu ataupun isolasi jarak merupakan tindakan perlindungan terhadap pertanaman benih dari penyerbukan silang oleh varietas lain, baik dari dalam maupun sekitar lahan produksi. Isolasi diterapkan apabila pada satu areal pertanaman terdapat kemungkinan terjadinya penyerbukan silang. Jika kemungkinan penyerbukan silang tidak terjadi maka isolasi tidak perlu dilakukan. Di unduh dari : Bukupaket.com 95 Dalam isolasi waktu, waktu tanam produksi benih dibuat berbeda dengan waktu tanam produksi benih dan atau non benih suatu varietas lain dari jenis tanaman yang sama, di suatu lahan produksi yang berdekatan agar masa berbunga antara kedua varietas tidak dalam waktu yang bersamaan. Lasmanya ditentukan oleh masa pembungaan varietas yang bersangkutan. Secara umum, lama isolasi waktu untuk tanaman pangan sekitar 1 bulan. Dalam melakukan isolasi waktu, dapat terjadi penanaman di luar musim tanam. Jika ini terjadi maka harus ditunjang dengan sarana atau prasarana yang mampu menekan risiko kegagalan, misalnya irigasi yang baik. Isolasi jarak memberi jarak antara satu hamparan pertanaman dan hamparan pertanaman lain dari varietas yang berbeda sehingga tidak dimungkinkan terjadi penyerbukan silang. Isolasi jarak dapat berupa lahan kosong, pertanaman dari tanaman jenis lain atau tanaman sejenis yang dijadikan tanaman penghalang barier dan tidak ikut dipanen sebagai benih. Jarak isolasi tersebut ditentukan oleh tipe jenis dan cara penyerbukan dari tanaman yang bersangkutan. Isolasi jarak untuk tanaman dengan penyerbukan silang misalnya jagung, isolasi jarak 200 m askan lebih jauh dibandingkan tanaman dengan penyerbukan sendiri misalnya padi, isolasi jarak 3 m. Demikian pula, isolasi jarak untuk tanaman dengan penyerbukan yang dibantu oleh angin misalnya jagung lebih jauh dibanding tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh serangga. Dalam pelaksanaannya, isolasi sering sulit dilaksanakan karena sulit mencari lahan produksi benih yang betul-betul ideal dan mengatur keserempakan pola dan waktu tanam petani. Oleh karenanya, isolasi yang sering dilakukan yaitu menanam tanaman barier sehingga dapat menghemat waktu tidak perlu isolasi waktu dan dapat memanfaatkan ruang antara pertanaman. Adapun upaya untuk menghindari percampuran varietas dari dalam lahan produksi, dilakukan roguing pencabutan tanaman voluntir.

c. Dasar-dasar budidaya untuk