Alur umum pengolahan benih

102 f Pengolahan Benih Pengolahan benih merupakan tahap transisi antara produksi dan penyimpanan atau pemasaran benih. Tahap ini cukup menentukan karena benih dapat tidak bermanfaat jika salah dalam pengolahannya. Prinsip umum pengolahan benih adalah memproses calon benih menjadi benih dengan tetap mempertahankan mutu yang telah dicapai. Pengolahan benih tidak dapat meningkatkan mutu benih secara individual, tetapi secara populatif. Secara populatif, mutu benih dapat ditingkatkan melalui dua cara yaitu : a. Separation, yakni memisahkan benih dari sumber kontaminan seperti benih gulma, benih tanaman lain, dan kotoran benih. b. Upgrading, yakni memilah benih dari benih yang kurang bermutu, misalnya berukuran kecil atau tidak seragam. Dengan pemisahan dan pemilahan benih, akan diperoleh benih yang murni dan hidup pure life seed dengan total jumlah yang lebih rendah dari jumlah benih hasil panen. Perbandingan jumlah benih hasil pengolahan dengan jumlah calon benih hasil panen dinamakan rendemen. Nilai rendemen sangat ditentukan oleh jenis benih dan efektivitas pengolahan. Semakin efektif pengolahan yang dilakukan, semakin tinggi nilai rendemen yang berarti semakin kecil nilai kehilangan pascapanennya post harvest losses. Adapun efektivitas pengolahan ditentukan oleh alur jalur pengolahan dan penggunaan alat-alat pengolahan benih yang tepat.

d. Alur umum pengolahan benih

Benih masuk ke unit pengolahan benih umumnya dalam bentuk calon benih, misalnya benih jagung masih dalam tongkol, benih kedelai dan kacang hijau masih dalam polong. Selain dalam bentuk calon benih, kadar airnya juga masih sangat tinggi. Oleh karenanya, pengolahan benih yang dilakukan sebagai berikut. 1 Pembenihan dan prapembersihan Kegiatan pembenihan meliputi pengeringan drying dan perontokan threshing pada kacang-kacangan dan padi atau pemipilan shelling pada jagung. Setelah pengolahan tersebut, dilakukan pemisahan benih dari kotoran sisa polong, tongkol, atau jerami disebut pre-cleaning. Selama proses pembenihan dan pra- pembersihan, benih disimpan sementara secara curah dan tumpukan bulk storage. 2 Pembersihan Proses pembersihan cleaning benih diawali dengan pemisahan benih dari kotoran sampah. Pembersihan ini dapat menggunakan ayakan saringan atau alat pembersih benih dengan sistem pengayakan dan hembusan udara, seperti air screen cleaner. Setelah bersih dari kotoran, benih memasuki proses sortasi dan upgrading, yaitu benih dipisahkan dari benih varietas lain, benih gulma, serta benih yang berviabilitas rendah kecil, pecah, dan tidak seragam. Di unduh dari : Bukupaket.com 103 3 Perlakuan benih dan pengemasan Perlakuan benih seed treatment adalah pemberian bahan kimia dalam rangka melindungi benih dari hama dan penyakit, baik yang terbawa benih, serangan yang mungkin terjadi di penyimpangan maupun serangan di lapang produksi. Hal penting yang diperhatikan di dalam memberikan perlakuan benih adalah jenis dan dosis pestisida yang digunakan agar tidak meracuni benih. Pengemasan bertujuan untuk melindungi benih dari pengaruh kelembaban udara dan pencampuran antar lot kelompok benih. Jenis kemasan benih dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni kemasan porus, resisten dan kedap. Kemasan porus adalah kemasan yang tembus air sehingga tidak mampu melindungi benih dari pengaruh kelembapan udara luar. Contohnya, kertas dan kain blacu. Kemasan resisten adalah kemasan yang tahan terhadap tembusan air, tetapi dalam jangka panjang kemasan menjadi porus. Contoh kemasan seperti ini yaitu kantong plastik. Adapun kemasan kedap adalah kemasan yang tidak tembus air. Contohnya botol gelas dan kaleng drum. Jenis kemasan ini mampu mempertahankan kadar air benih dalam jangka waktu yang lama. Bila menggunakan kemasan kedap, kadar air benih harus rendah untuk menghindari pengaruh buruk dari akumulasi produk respirasi benih di dalam kemasan.

e. Alat dan mesin pengolahan