14
Teknik Pembenihan Tanaman
Gambar 2.8. Model irisan melintang daun tumbuhan
h. Bunga
Bunga adalah organ reproduksi pada sebagain besar tumbuhan yang sering
memproduksi buah yang mengandung biji sebagai calon benih. Tidak semua biji
tanaman dihasilkan dari bunga, sebagai contoh adalah cornifera mempunyai benih
telanjang pada suatu bentuk spesifik berupa cone.
i. Buah dan biji
Buah pada umunya merupa-kan organ tanaman tempat me-nyimpan benih
dan hasil foto-sintesis. Biji sebagai calon benih yang pada umumnya berada di
dalam buah terbentuk melalui proses berikut: setelah tepung sari mendarat
dengan tepat pada kepala putik, maka dengan segera dan secara bersam-sama
jaringan pembuahan tersebut akan menye-rap air dan nutrisi tanaman berupa
gula dan akan membentuk tabung sari. Tabungsari akan tumbuh dan menembus
tangkai putik style, menuju kje arah kantung lembaga. Di tempat tersebut sel
jantan bertemu dengan sel telur, untuk membentuk zigot. Zigot akan tumbuh
menjadi embrio biji. Pembuahan adalah permulaan dari
pertumbuhan ovari yang cepat dan selanjutnya berkembang men-jadi biji.
Pada biji yang sedang berkembang, perkembangan em-brio didahului oleh
pertumbuhan endosperm. Perkembangan biji akan diakhiri dengan
pemben-tukan integumen pada jaringan ovari induk. Biji akan tumbuh dan
berkembang sampai menjadi bentuk yang sempurna dan memenuhi standar untuk
menjadi benih.
Gambar 2.9 Bunga tumbuhan yang sempurna memiliki bagian
bunga sebagai berikut tangkai bunga, putik, sel telur, tangkai putik,kepala putik kelopak bunga,
mahkota bunga, benang sari, dan serbuk sari
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
Teknik Pembenihan Tanaman
2.2 Anatomi dan Morfologi Biji
Tumbuhan Biji yang memenuhi kriteria ter-tentu
dapat dijadikan benih. Benih tanaman yang ditumbuhkan pada media semai
yang mengandung air akan tumbuh dan berkembang menjadi bibit.
Pertumbuhan bibit sangat tergantung pada cadangan makanan di dalam benih
endosperm. Cadangan makanan dalam benih adalah karbohidrat, lemak
dan protein.
Benih yang ditumbuhkan pada media semai akan melakukan proses
perkecam-bahan germination. Perkecambahan benih sangat
dipengaruhi oleh viabilitas benih dan lingkungan yang cocok untuk
pertumbuhan dan perkem-bangan bibit. Benih yang sedang berkecambahan
sangat peka ter-hadap penyakit tanaman dan gangguan fisik sehingga
selama proses ini sangat memerlukan perlindungan proteksi.
Perlindungan kecambah atau bibit muda sebaiknya dilakukan dengan
memasang pelindung berupa naungan dari plastik atau paranet. Naungan
berfungsi seba-gai pelindung kecambah dan bibit muda dari sengatan sinar
mata-hari, dan organisme pengganggu tanaman.
Pada biji monokotil, morfologi biji terdiri dari kulit biji, endosperm,
kotiledon, dan embrio. Pada biji tanaman Gymnospermae, morfologi biji
terdiri dari kulit biji testa, mega gametofit, embrio yang terdiri dari
kotiledon dan calon akar, sedangkan untuk biji dikotiledon terdiri dari kulit biji
testa dan embrio dua kotiledon, calon akar dan calon daun pertama Untuk
memperjelas gambaran proses perkecambahan biji dapat dilihat pada
gambar perkecambahan biji tembakau Nicotiana tabacum,
Gambar 2.10. Biji tanaman yang terbentuk dari hasil
pembuahan bertemunya putik dengan serbuk sari dan berkembang menjadi zigot
2.3 Pertumbuhan Dan