Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih SKPPB

Teknik Pembenihan Tanaman 73 unggul buah-buahan agar mereka tidak kecewa di kemudian hari. Selama ini masih beredar kepercayaan bahwa bibit unggul itu akan selalu bersifat unggul walaupun ditanam di tempat yang sebenarnya tidak cocok. Bahkan ada anggapan bahwa bibit unggul tidak memerlukan pemupukan dan penyemprotan pestisida, sehingga cukup ditanam, ditinggalkan, kemudian akan berbuah sendiri dengan lebat. Harapan seperti ini tentunya hanya merupakan angan-angan dan pasti akan berakhir dengan kekecewaan. Bila terjadi hal demikian, maka yang dikambinghitamkan biasanya adalah si penjual, bahwa bibit yang dijual palsu. Padahal pengetahuan dasar si penanam inilah yang tidak memadai untuk menanam bibit-bibit jenis unggul tadi. Oleh karena itu perlu diingatkan kembali bahwa kemajuan berupa penemuan bibit unggul varietas baru, perlu diimbangi dengan kemajuan pengetahuan petani mengenai cara-cara bercocok tanam yang lebih baik. Peningkatan pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca tulisan atau artikel pada majalah pertanian, mengikuti kursus dan seminar atau menjadi anggota dari suatu perkumpulan hortikultura. Dengan mengadakan pertemuan yang teratur dapat dibahas masalah baru yang ditemukan di lapangan dan dicarikan jalan keluarnya. Pengalaman pngalaman berharga dari sesama rekan petani, dapat dijadikan modal yang sangat berharga untuk terus maju dalam mengembangkan usaha hortikultura yang semakin cerah. Untuk informasi lebih lengkap tentang tanaman buah varietas unggul yang telah dilepas dengan SK Menteri Pertanian dapat dilihat di Lampiran 1. Deskripsi tanaman buah varietas unggul yang telah dilepas dengan SK Menteri Pertanian.

b. Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih SKPPB

Dasar dari SKPPB adalah Undang- undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1995,Tentang Perbenihan Tanaman; dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah. Adapun manfaat dari SKPPB adalah: x Pembibitan tersebut sudah terdaftar secara resmi di BPSB dan berhak menerima pembinaan tentang perbenihan dari instansi terkait. x Meningkatkan kepercayaan konsumen bibit terhadap pembibitan tersebut. x Sebagai prasyarat apabila pembibitan mengikuti tender atau menyuplai bibit untuk proyek pemerintah. x Memudahkan waktu pengurus-an labelisasi bibit, walaupun penangkar yang tak memiliki SKPPB pun juga bisa mengajukan labelisasi bibit. Untuk memperoleh SKPPB Penangkar benih mendaftar di kantor BPSB Kabupaten atau Kota, kemudian petugas BPSB melakukan pemeriksaan lapang pendahuluan tentang: x Kepastian letak atau areal penangkaran. x Jenis dan varietas tanaman yang dibibitkan. x Kebenaran varietas ponon induk sebagai sumber entres. x Perkiraan jumlah bibit yang akan diperbanyak. Setelah pemeriksaan selesai dan terbukti kebenarannya, maka petugas melaksanakan pemberkasan untuk diajukan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan tingkat Propinsi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, karena instansi ini yang berwenang mengeluarkan SKPPB. Kalau sudah lengkap berkasnya, SK akan turun sekitar 1 bulan kemudian. Biaya pengurusan Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Pembenihan Tanaman 74 SKPPB adalah Rp 50.000,- di luar ongkos transportasi bagi petugas. SKPPB berisi data x Nama perusahaan. x Alamat perusahaan. x Bentukstatus perusahaan. x Nama pemimpin perusahaan. x Alamat pemimpin perusahaan. Dengan ketentuan bahwa setiap akhir tahun harus melapor kembali rencana pengadaan penyaluran benih, bersedia mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. SKPPB ini berlaku selama 2 tahun dan sesudahnya harus memperpanjang atau membuat lagi SKPPB tersebut. Gambar 3.20. Gambar Contoh Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih SKPPB

3.7. Perlakuan, pengemasan,