Pengawasan pengolahan benih Permohonan pengambilan Permohonan pengawasan pemasangan label sertifikat

139 diajukan satu minggu sebelum pemeriksaan dilakukan. Hal-hal yang diperiksa pada pemeriksaan ini meliputi komponen buah dan benih, seperti warna dan bentuk benih. Tidak seperti pada pemeriksaan sebelumnya, pada pemeriksaan ini tidak dilakukan pemeriksaan ulang. Artinya, jika lahan dinyatakan tidak lulus maka secara langsung benih yang dihasilkan di lahan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai benih bersertifikat. 5 ermohonan pemeriksaan alat-alat panen dan pengolahan benih Selain benih, alat-alat panen dan pengolashan benih pun dilakukan pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam panen dan pengolahan benih tidak membawa sumber kontaminan, seperti varietas lain. Pengajuan pemeriksaan alat-alat panen dan pengolahan benih dilakukan paling lambat satu minggu sebelum panen atau bersamaan dengan pemeriksaan lapangan fase menjelang panen. Hal yang dilakukan pengawas BPSB dalam pemeriksaan ini adalah menjalankan menghidupkan semua alat pengolahan benih sehingga sisa- sisa kotoran dan benih dari proses pengolahan benih sebelumnya dapat keluar dan alat dapat dibersihkan.

b. Pengawasan pengolahan benih

Pengawasan pengolahan benih tidak diajukan oleh penangkar benih, tetapi merupakan pengawasan langsung oleh petugas BPSB secara periodik selama masa pengolahan benih dengan waktu yang tidak diberitahukan kepada penangkar. Tujuan dari pengawasan ini adalah memastikan bahwa selama dalam pengolahan tidak terjadi kecurangan- kecurangan yang dilakukan penangkar, misalnya mencampurkan benih yang lulus lapangan dengan benih kedaluwarsa atau benih tidak lulus lapangan. Jika didapatkan penangkar yang melakukan kecurangan maka proses sertifikasi dapat dihentikan.

c. Permohonan pengambilan

contoh benih Prosedur selanjutnyas adalah permohonan pengambilan contoh benih guna pengujian di labora-torium analisis mutu benih BPSB. Pengambilan contoh benih oleh pengawas BPSB dilakukan setelah pengolahan benih. Permohonan oleh penangkar dilakukan 1 minggu sebelum pengawasan dilakukan. Sebelum dilakukan pengambilan contoh benih, penangkar diwajibkan telah menempatkan dan mengemas benih secara tepat. Benih telah dikemas dengan kemasan curah belum dikemas dengan kemasan pemasaran dan dikelompokkan berdasarkan lot yang tepat, misalnya berdasarkan tanggal panen yang sama dari varietas yang sama. Lot benih ditempatkan sedemikian rupa sehingga setiap wadah benih berpeluang sama untuk diambil contoh benihnya. Pengawas dapat membatalkan pengambilan contoh benih jika diindikasikan adanya kelompok benih yang mencurigakan Di unduh dari : Bukupaket.com 140 atau susunan penempatan benih tidak memungkinkan semua wadah diambil contoh benihnya.

d. Permohonan pengawasan pemasangan label sertifikat

Prosedur akhir dari proses pembuatan benih bersertifikat adalah pengawasan pemasangan label sertifikasi. Jika dalam pengujian laboratorium, benih penangkaran dinyatakan lulus maka selanjutnya penangkar mengajukan pengawasan pemasangan label sertifikat pada benih-benih yang akan dikemas dengan ukuran tertentu sesuai kebutuhan pasar. Dalam pengajuan ini, penangkar memohon nomor seri label sertifikasi dengan mencantumkan jumlah segel seal dan label sertifikasi yang diperlukan, nomor pengujian, nomor kelompok benih yang bersangkutan, jenis, varietas, jumlah wadah, berat bersih tiap wadah, nama dan alamat produsen. Adapun isi label akan meliputi hasil-hasil pengujian laboratorium yang terdiri dari nilai kadar air benih, kemurnian, daya tumbuh benih, sertak andungan kotoran dan campuran varietas lain, selain identitas lain sesuai yang diajukan penangkar benih.

e. Permohonan pelabelan ulang