Uji Gejala pada BibitKecambah

123 tumbuh yang berbeda dengan waktu yang berbeda pula. Kesulitan lain pada waktu pengamatan adalah pertumbuhan cendawan bukan sasaran cendawan saprofit tumbuh lebih ekstensif sehingga menekan pertumbuhan cendawan patogen yang menjadi sasaran pengamat-an. Untuk keperluan pengujian dengan media agar digunakan berbagai jenis media tumbuh seperti PDA dan media semi selektif atau selektif seperti Czapek, Media BSC, Media Komada, dan lain- lain. Prosedur metode inkubasi pada media agar adalah sebagai berikut: Media agar steril disiapkan dalam cawan petri steril. Sebanyak 400 benih dari satu contoh benih diberi perlakuan sterilisasi permukaan dengan NaOCL 1 selama 3 menit. Kemudian benih ditiriskan pada kertas saring steril. Dalam banyak kasus, perlakuan sterilisasi pada permukaan benih tidak dilakukan. Benih diletakkan pada media agar dalam cawan petri. Tiap cawan ditanami 10 butir benih. Pekerjaan penanaman benih tersebut dilakukan secara aseptik, yaitu membersihkan tempat dan alat kerja dengan bahan aseptik seperti alkohol 70 . Benih diinkubasi pada suhu kamar selama 7 hari dengan penyinaran lampu ultra violet 12 jam terang dan 12 jam gelap secara bergantian. Pengamatan dilakukan pada hari ke-8 tetapi sering pula dilakukan mulai hari ke-4, karena koloni cendawan sudah mulai tampak. Hal yang diamati adalah karak-teristik koloni dan struktur cendawan. Untuk bakteri bahkan peng-amatan sudah dapat dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3.

e. Uji Gejala pada BibitKecambah

Patogen dapat menghasilkan gejala pada bibitkecambah baik pada akar, kotiledon, atau hipokotil. Benih yang terinfeksi pada kondisi yang menguntungkan dapat menghasilkan gejala pada bibit sama dengan gejala di lapangan, sehingga metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang mewakili penampakan di lapangan. Sejumlah cendawan, bakteri dan virus terbawa benih sering menghasilkan gejala infeksi atau serangan pada kecambah atau bibit tanaman. Gejala terjadi pada akar, batang, daun atau seluruh bagian kecambah atau bibit tanaman. Pada berbagai kejadian inokulum cendawan terbawa benih menyebabkan kematian pada tanaman atau kecambah. Beberapa kelompok cendawan terbawa benih yang sering menyebabkan penyakit pada kecambah atau bibit antara lain Alternaria, Ascochyta, Colletotrichum, Drechslera, Fusarium, Macrophomina. Sedangkan kelompok bakteri yang sering menunjukkan gejala pada kecambah antara lain Pseudomonas spp. Media tumbuh yang digunakan untuk pengujian gejala pada bibit kecambah adalah media pasir, bata merah, campuran pasir dan tanah serta media buatan seperti agar air. Pengujian kesehatan benih dengan gejala bibit kecambah mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan metode yang lain. Pengujian dengan cara ini dapat mengamati penularan transmisi patogen dari benih ke tanaman dari satu fase ke fase pertumbuhan Di unduh dari : Bukupaket.com 124 tanaman. Beberapa patogen tidak mudah dideteksi dengan metode lain karena serangan patogen tersebut yang bersifat laten. Sehingga diperlukan fase tertentu pertumbuhan tanaman agar gejala dan perkembangan patogen dapat dideteksi. Metode ini sangat bermanfaat untuk pengujian contoh benih yang jumlahnya terbatas seperti benih hasil pemuliaan pada tahap tertentu dan juga bermanfaat untuk tujuan karantina. Pengujian gejala bibitkecambah dapat digunakan untuk evaluasi efektivitas perlakuan benih, baik dengan kimia maupun secara fisik. Prosedur pengujian dengan metode media agar cair adalah sebagai berkiut: Dengan media agar air water agar dilakukan dengan cara sebagai berikut. Tuangkan 10 ml agar air ke dalam tabung reaksi ukuran 160x16 mm kemudia tutup dengan kapas dan selanjutnya disterilisasi pada temperatur 121o C selama 15 menit. Sebutir benih ditanam pada media agar air steril. Sebelum dan sesudah penanaman, tabung tetap tertutup dengan kapas. Penanaman dikerjakan secara aseptik. Tabung reaksi yang berisi media agar air dan benih kemudian diletakkan pada rak tabung reaksi dan diinkubasikan sampai 14 hari pada temperatur ruang dengan penyinaran lampu ultra violet. Setelah masa inkubasi diamati gejala yang timbul, koloni cendawan dan struktur cendawan. Pengamatan sebenarnya bisa dilakukan selama masa inkubasi.

f. Uji Serologi