90
Biji angiospermae merupakan suatu struktur yang kompleks dan
jaringannya bermacam-macam. Biji angisperma tersusun dari kulit biji,
endoperma dan embrio. Hal ini terjadi pada tanaman jagung, gandum, padi
atau dari kulit biji dengan embrio saja.
Gambar 4.8b. Perkecmbahan pada tanaman monokotil
barley
c. Pergiliran Generasi
Pergiliran generasi merupakan kejadian dalam dua fase, atau
generasi, dalam daur hidup organisme yang berkembang biak secara
seksual. Salah satu dari generasi ini menghasilkan spora dan disebut
dengan sporofit. Yang lain menghasilkan gamet dan disebut
generasi gametofit. Kata generasi dipakai dalam hal ini untuk
membedakan dari yang biasa dipakai, yang mengacu kepada selang waktu
di antara kelahiran tetuanya dan kelahiran keturunannya. Pergiliran
generasi ini bersesuaian dengan pergantian jumlah kromosom dalam
kedua fase daur hidup tumbuhan.
Bila dua gamet berpadu membentuk zigot maka stiap gamet
akan memberikan sum-bangan seperangkat kromosom kepada sel
telur yang dibuahi. Jadi dalam setiap gamet akan terdapat dua kali jumlah
kromosom. Inti sel telur yang dibuahi mengalami proses mitosis sehingga
setiap anak sel berisi setengah jumlah kromosom yang berasal dari sperma
dan stengah jumlah kromosom yang berasal dari sel telur. Semua sel dari
tumbuhan berasal dari pembelahan ulang sel telur yang dibuahi yang
mengandung jumlah kromosom ganda 2n. Satu gamet dinyatakan sebagai
n. Maka penggandaan jumlah kromosom dari sel telur yang dibuahi
selalu disertai dengan reduksi dari jumlah kromosom pada tahap siklus
hidupnya. Gamet mengandung jumlah kromosom yang sama dengan
sel tubuh, yaitu 2n. Oleh sebab itu sel telur yang dibuahi dan sel-sel pada
tumbuhan akan mengandung 4n kromosom. Generasi berikutnya akan
terdiri dari 8n kromosom.
Pada tumbuhan berbunga terjadi pengurangan jumlah kromosom.
Proses ini disebut meiosis, yaitu pembelahan secara kolektif. Sebagai
akibat dari meiosis adalah terbentuknya tetrad spora dengan
setengah dari jumlah kromosom. Sel induk spora memiliki kromosom 2n;
mikrospora dan megaspora memiliki kromosom sebanyak n. Semua
struktur yang terjadi secara langsung pada mikrospora dan megaspora juga
memiliki jumlah kromosom n. Batas antara kedua generasi, sporofit dan
gametofit, ditentukan dengan terjadinya peristiwa meiosis dan
pembuahan. Generasi sporofit memiliki kromosom 2n, gametofitnya n
kromosom. Pergiliran generasi tidak hanya dijumpai pada tumbuhan
Di unduh dari : Bukupaket.com
91
berbunga, tetapi umum dijumpai pada seluruh dunia tumbuhan. Generasi
sporofit yang menghasilkan spora maupun gametofit yang menghasilkan
gamet yang dicirikan dengan adanya pembuahan dan meiosis, pada
tumbuhan berumah dua, sel tubuh 2n mengandung kromosom yang telibat
dalam penentuan alat reproduksi seksual.
4.3. Penyerbukan polinasi