105
Alat pembersih benih modern berbasis mesin ada banyak tipe dan
jenisnya. Alat pembersih yang paling banyak digunakan sebagai pembersih
dasar utama adalah air scree cleaner. Alat tipe ini menggunakan
kombinasi dari aliran udara dan saringan untuk memisahkan benih
berdasarkan ukuran, berat jenis dan resistensi terhadap aliran udara. Air
screen cleaner tipe kecil terdiri dari 2 saringan dengan 3-4 aspirator. Cara
kerja alat ini terdiri dari tiga tahap, yakni 1 saringan atas scalping
screen menahan benih dan benda yang berukuran besar, 2 aliran udara
aspirating air memisahkan benih dari benda-benda yang ringan, 3
saringan bawah graded screen memilah dan menahan benih yang
bersih. Alat pembersih benih lain yaitu spesific gravity separator untuk
memilah benih berdasarkan berat jenisnya, diseparasi untuk memilah
benih berdasarkan ukurannya, dan spiral separator untuk memilah benih
berdasarkan bentuknya.
f. Penyimpanan Benih
Tujuan penyimpanan benih adalah mempertahankan daya hidup
daya simpan benih selama mungkin. Dalam penyimpangan, faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap daya simpan benih dioptimalkan agar
prosers kemun-duran dapat ditekan seminimum mungkin.
1 Faktor yang mempengaruhi daya simpan benih
Faktor yang mempengaruhi daya simpan benih, secara umum
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu faktor benih, lingkungan fisik
penyimpanan, dan faktor organisme hidup yang ada di dalam ruang
simpan. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
a Faktor Benih Kondisi benih merupakan faktor
yang sangat berpengaruh terhadap daya simpannya. Tiap jenis atau
varietas benih memiliki daya simpan tersendiri, sebagai contoh benih padi
memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan benih kedelai walaupun
faktor lainnya sama. Kondisi benih tersebut dipengaruhi oleh:
x faktor genetik, x faktor perlakuan sebelum benih
disimpan, seperti kondisi lapangan selama pertanaman
kesuburan lahan, tingkat hama dan penyakit, iklim; kondisi
lingkungan selama benih dalam pemasakan, pemanenan; dan
perlakuan pengolahan benih dari calon benih menjadi benih
perontokan, pengeringan, 3 komposisi kimia benih,
x struktur fisik benih, x dormansi dan benih keras,
x tingkat kemasakan benih, x tingkat kerusakan benih, dan 8
kadar air benih. b Faktor lingkungan fisik ruang
penyimpanan Faktor lingkungan fisik yang
mempengaruhi daya simpan benih di dalam penyimpanan yaitu
Di unduh dari : Bukupaket.com
106
kelembapan, temperatur, dan komposisi gas di ruang simpan.
Kelembaban ruang simpan akan berpengaruh terhadap kadar air benih
dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme. Karena bersifat
higroskopis, benih mudah menyerap atau melepaskan uap air tergantung
kelembapan ruangan. Melindungi benih dari pengaruh kelembapan
dengan cara menggunakan kemasan yang resisten atau kedap,
menggunakan bahan penyerap kelembapan desikan, dan
mengendalikan ruangan supaya tetap kering dengan alat dehumidifier
penurun kelembapan. Suhu berpengaruh terhadap laju respirasi
benih dan tingkat kadar air kesetimbangan benih. Semakin tinggi
termperatur, semakin tinggi laju respirasi dan semakin tinggi kadar air
kesetimbangan sehingga mempercepat kemunduran benih.
Rumusan tentang pengaruh temperatur dan kadar air benih
terhadap daya simpan benih yaitu sebagai berikut : 1. Jumlah angka
kelembapan dalam dan temperatur dalam
O
F tidak boleh melampaui angka 100 untuk penyimpanan benih
selama 3-10 tahun. Untuk penyimpanan benih 3 tahun, angka
tersebut boleh sampai 120 dengan catatan tingkat kelembapan udara
tidak melebihi 60
O
f. 2. Daya hidup benih menjadi setengahnya jika
temperatur dinaikkan 5
O
c. Hal ini berlaku bila tempat penyimpanan
dengan kelembapan 20-70 dan temperatur 0-50
O
C. 3. Daya hidup benih menjadi setengahnya jika kadar
air benih ditingkatkan 1 untuk kisaran benih berkadar air 5-14.
Gas yang berpengaruh terhadap daya simpan benih di penyimpanan
antara lain oksigen O
2
, karbon dioksida CO
2
, dan nitrogen N
2
. Semakin tinggi kadar O
2
di ruang penyimpanan, daya hidup benih akan
semakin turun. Meningkatnya kadar CO
2
dapat meningkatkan daya simpan benih bawang merah. Nitrogen dapat
mempercepat kemunduran benih bawang merah dan sawi.
c Jasad hidup di ruang penyimpanan
Jasad hidup yang terdapat di ruang penyimpanan benih umumnya
terdiri dari cendawan, bakteri, virus, serangga, tungau, tikus, dan burung.
Kerusakan yang diakibat-kan oleh jasad hidup ini umumnya secara fisik,
misalnya benih berlubang atau rusak. Selain itu, adanya jasad hidup juga
akan menyebabkan kondisi lingkungan kurang baik, seperti
lingkungan menjadi lebih lembap dan kurang bersih yang pada akhirnya
juga mempercepat kemunduran benih. Pengendalian jasad hidup tersebut
dapat dilakukan dengan sanitasi atau fumigasi, yakni menutup seluruh benih
dengan terpal lalu memberinya bahan fumigan seperti fostoxin.
d Cara penyimpanan benih Secara umum, penyimpanan
benih dilakukan dengan dua sistem, yakni penyimpanan terbuka dan
penyimpanan terkendali. Sistem penyimpanan terbuka berarti tidak ada
perlakuan terhadap kondisi lingkungan ruang penyimpanan. Daya simpan
benih tergantung padak ondisi daerah
Di unduh dari : Bukupaket.com
107
penyimpanan. Di daerah dengan iklim yang lembap dan temperatur tinggi,
daya simpan benih akan cepat menurun. Di daerah dengan iklim
kering dan dingin, benih bisa tahan lama disimpan. Pada sistem
penyimpanan ini, biasanya benih dikemas dengan wadah yang tidak
kedap, seperti kain blacu, karung goni, kertas semen, dan bahan porus lain.
Ssitem penyimpanan ini hanya cocok untuk benih yang disimpan dalam
jangka pendek 3 bulan.
Pada sistem penyimpanan benih terkendali, lingkungan ruang
penyimpanan dikontrol atau dikendalikan sedemikian rupa
sehingga daya hidup benih dapat dipertahankan sesuai dengan
keinginan lama yang diinginkan.
Ada empat cara penyimpanan benih dengan suhu dan kelembaban
terkendali, yaitu penyimpanan secara dingin, penyimpanan secara kering,
penyimpanan kering dan dingin, serta penyimpanan beku.
Pada penyimpanan dingin, temperatur ruangan diatur agar tetap
dingin dengan menggunakan AC Air condition. Dalam sistem ini, benih
diekmas dengan wadah yang relatif rapat, seperti kantong plastik, dan
benih dapat diperta-hankan sampai beberapa tahun, tergantung pada
tingkat kadar airnya.
Pada penyimpanan kering, kelembapan ruang simpan
dipertahankan rendah dengan menggunakan alat pengering ruangan
dehumidifier. Benih bisa disimpan dalam wadah sarang lalu ditempatkan
di ruang ini. Selama perubahan temperatur ruang simpan tidak
terlampau tinggi, benih bisa disimpan sampai beberapa tahun.
Penyimpanan kering dapat juga dilakukan dengan penggunaan bahan
pengemas yang rapat, seperti kantong plastik, botol atau kaleng yang tertutup
rapat.
Kombinasi penyimpanan kering dan dingin, kelembapan maupun
temperatur ruang simpan di kontrol dengan alat atau dengan cara
pengemasan seperti pada kedua penyimpanan di atas. Ruang simpan
diberi AC, dehumidifier, dan benih dikemas dengan kemasan yang
kedap. Sistem penyimpanan kering dan dingin merupakan sistem
penyimpanan terbaik yang mampu memperta-hankan daya simpan benih
hingga 10 tahun.
Pada penyimpanan beku, temperatur dibuat sangat rendah
antara -20
o
C hingga 5
o
C, kelembapan ruang 30, dan digunakan kemasan
benih yang rapat kedap. Penyimpanan ini mampu
mempertahankan benih bertahun- tahun, bahkan sampai 100 tahun.
Sistem penyimpanan ini biasanya digunakan untuk penyimpanan koleksi
benih penting yang dijadikan sebagai bahan pemuliaan tanaman plasma
nutfah.
4.5 Mutu Benih