Komponen Tanah Fungsi Utama Tanah sebagai

148 biasanya disebut sebagai lapisan olah. Namun bagi tetanaman perkebunan dan kehutanan pepohonan untuk jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan menjadi sumber hara dan air. Kegunaan langsung dari pengamatan profil tanah ini antara lain adalah untuk mengetahui 1. Kedalaman lapisan olah atau solum tanah yang merupakan indikator potensi kedalaman akar tanaman untuk berpenetrasi, makin dangkal berarti makin tipis sistem perakarannya, sehingga jika makin besar bobot atau tinggi tanaman akan makin mudah tanaman untuk tumbang. Informasi ini dapat menuntun kita dalam memilih jenis tanaman dan teknik penanamannya. 2. Kelengkapan atau differensiasi horizon pada profil tanah merupakan indikator umur tanah atau proses-proses pembentukan genesis yang telah dilaluinya, makin lengkap atau makin berdiferensiasi horizon-horizon tanah berarti makin tua umur tanah, namun kelengkapan atau diferensiasi horizon ini akan makin berkurang atau makin baur apabila tanah mengalami erosi. Pada tanah-tanah muda seperti Regosol, yang banyak terdapat di sekitar Indralaya, 0I Sumatera Selatan, profilnya dapat tanpa horizon. Pada tanah dewasa seperti andosol, yang banyak terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat, Sumatera Selatan, profilnya lengkap seperti sketsa pada Gambar 1.1. di atas, sedangkan pada tanah-tanah tua seperti Podsolik di sekitar Palembang dan Prabumulih serta tanah latosol di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, yang telah tererosi berat atau telah mengalami pencucian intensif mempunyai profil yang umumnya tanpa atau sedikit lapisan olah horizon 0 dan A. Warna tanah merupakan indikator sifat kimiawi tanah. Tanah yang berwarna gelap berarti banyak mengandung bahan; organik tanah atau belum mengalami pelindian leaching hara secara intensif, sehingga relatif subur, sedangkan tanah yang berwarna terang atau pucat berarti berBOT bahan organik tanah rendah atau telah mengalami pelindian hara intensif, sehingga relatif miskin. Tanah yang berwarna homogen bersih menunjukkan sirkulasi udara aerasi dan airnya drainase baik, berarti kadar oksigennya cukup, sehingga proses oksidasi berjalan baik, sedangkan tanah yang berwarna tak bersih atau bebercak menunjukkan aerasi dan drainasenya tidak baik, sehingga proses oksidasi dan reduksinya terjadi secara bergantian. Proses reduksi yang lama pada tanah kering berkadar besi tinggi akan menimbulkan bercak-bercak senyawa ferro yang berwarna kekuningan, sedangkan proses oksidasi yang lama pada tanah rawa akan menghasilkan senyawa ferri yang berwarna kecoklat- merahan.

c. Komponen Tanah

Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan mineral dan bahan organik, air dan udara. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari: 1 50 padatan, berupa 45 bahan mineral dan 5 bahan organik, dan 2 50 ruang pori, berisi 25 air dan 25 udara. Khusus untuk tanah gambut yang banyak tersebar di kawasan rawa Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan dan Papua, komposisi ini relatif berlainan, karena bagian padatannya 100 dapat berupa bahan organik, sedangkan ruang porinya 100 dapat terisi air, sehingga ketiadaan bahan mineral dan udara pada tanah ini merupakan masalah utama dalam Di unduh dari : Bukupaket.com 149 pemanfaatannya menjadi lahan pertanian produktif. Secara alamiah proporsi komponen- komponen tanah sangat tergantung pada 1. Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar. 2. Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT tinggi, sebaliknya pada tanah gundul tanpa vegetasi. 3. Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi penguapan rendah proporsi air meningkat dan proporsi udara menurun, sebaliknya pada saat tidak hujan dan evaporasi tinggi, dan 4. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai.

d. Fungsi Utama Tanah sebagai

Media Tumbuh Masing-masing komponen tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini akan berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh. Gambar 5.1. Sketsa proporsi komponen-komponen tanah mineral Udara tanah misalnya berfungsi sebagai gudang dan sumber gas 1. O 2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang melepaskan CO 2 dan untuk oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik mampu menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber energinya. 2. CO 2 bagi mikrobia fotosintetik, dan 3. N 2 bagi mikrobia pengikat N. Beberapa gas seperti CO 2 dan N 2 ini serta NH 3 , H 2 dan gas-gas lainnya baik yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik maupun berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah industri, apabila berkadar relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar maupun bagi mikrobia tanah. Adanya sirkulasi udara aerasi yang baik akan memungkinkan pertukaran gas-gas ini dengan 0 2 dari atmosfer, sehingga aktivitas mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur hara menjadi terjamin dan toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir. Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tetanaman dan biota tanah. Sebagian besar ketersediaan dan penyerapan hara oleh tanaman dimediasi oleh air, malah unsur-unsur mobil seperti N, K dan Ca dominan diserap tanaman melalui bantuan mekanisme aliran massa air, baik ke permukaan akar maupun transportasi ke daun. Oleh karena itu, tanaman yang mengalami kekurangan air tidak saja akan layu tetapi juga akan mengalami defisiensi hara. Untuk menghasilkan 1 g biomass kering, tanaman membutuhkan sekitar 500 g air, yang 1 nya mengisi setiap unit sel- sel tanaman. Bahan organik dan mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara bagi tetanaman dan biota tanah. Bahan mineral melalui bentuk partikel-partikelnya merupakan penyusun ruang pori tanah yang tidak saja berfungsi sebagai gudang udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi, makin sedikit ruang Di unduh dari : Bukupaket.com 150 pori ini akan makin tidak berkembang sistem perakaran tanaman. Bahan organik merupakan sumber energi, karbon dan hara bagi biota heterotrofik pengguna senyawa organik, sehingga keberadaan BOT bahan organik tanah akan sangat menentukan populasi dan aktivitasnya dalam melepaskan hara-- hara tersedia yang dikandung BOT tersebut. Dalam berpenetrasi ini, pada kondisi ideal perakaran tanaman dapat tumbuh dan berpenetrasi baik secara lateral maupun vertikal sejauh beberapa cm per hari, sehingga tanaman jagung dewasa yang ditanam berjarak 100 cm dapat mempunyai sistem perakaran yang saling bersentuhan dengan kedalaman lebih dari 2 meter. Bahkan tanaman alfalfa diketahui dapat mencapai kedalaman sampai 7 m, dengan rerata 2-3 m. Tanaman kedelai dapat berpenetrasi hingga 35 cm lateral dan 1 m horizontal. Makna terpenting dari makin berkembangnya sistem perakaran ini adalah makin banyaknya hara dan air yang dapat diserap tanaman, sehingga makin terjamin kebutuhannya selama proses pertumbuhan dan produksinya, dan akhirnya makin produktif suatu areal lahan.

5.2. Sifat Fisik Tanah