Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan, penguatan, dan salam. Secara keseluruhan pembelajaran masih
terpusat pada guru. Siswa belum diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri pengetahuan mengenai materi yang dipelajari.
Siswa juga tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya dalam mempelajari materi.
b. Observasi kegiatan siswa
Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti lampiran 42, halaman 233:
Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Sebelum Penerapan
NHT
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
yang akan dilakukan
siswa masih terlihat
asyik mengobrol atau
sibuk membereskan
buku-buku
2 Siswa
memahami tujuan
pembelajaran SKKDIndikator
Siswa kurang memahami
mengenai tujuan
pembelajaran karena guru
tidak menyampaikan
tujuan pembelajaran
saat itu
3 Siswa di kelas memiliki tingkat
prestasi akademik yang berbeda- beda
Siswa yang
memiliki tingkat
kemampuan akademik
tinggi, cenderung lebih
aktif dalam pembelajaran
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
4 Siswa mendapat kesempatan untuk
menggali informasi
mengenai materi secara mandiri
Siswa lebih
banyak diminta memperhatikan
penjelasan guru
5 Selama
pembelajaran, siswa
belajar dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa
Tidak dibentuk
kelompok 6
Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok
untuk menggali
informasi mengenai
materi atau
pun menjawab soal-soal
Tidak dibentuk
kelompok
7 Siswa fokus pada pembelajaran
yang dilaksanakan
Hanya beberapa siswa yang
memperhatikan guru, siswa
yang lain nampak kurang
anatusias
8 Siswa fokus pada kerja kelompok
yang dilakukan
Tidak dibentuk kelompok
9 Siswa membuat kegaduhan selama
proses pembelajaran
Siswa yang membuat gaduh
selalu diiingatkan
oleh guru
10 Siswa berperan aktif dalam kerja
kelompok yang dilakukan
Tidak dibentuk kelompok
11 Siswa dapat bekerja sama dengan
baik dalam kerja kelompok
Tidak dibentuk kelompok
12 Siswa
diberi kesempatan
menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas
Terjadi tanya
jawab dengan guru namun
hanya beberapa siswa yang
berpartisipasi untuk
berdiskusi
13 Siswa
antusias untuk
turut berpendapat dalam diskusi kelas
Beberapa siswa
nampak antusias, namun
siswa lain kurang antusias
14 Siswa
memperhatikan dan
menghargai teman
lain yang
sedang berpendapat
Siswa mendengarkan
saat teman lain berpendapat
15 Siswa mencatat hal-hal penting
Sedikit siswa
yang nampak mencatat hal-
hal penting
16 Siswa merasa kebingungan atas
apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran
Dengan metode
ceramah yang dilakukan,
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
siswa tidak mengalami
kebingungan 17
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Namun
beberapa siswa nampak kurang
serius dalam mendengarkan
penjelasan guru
18 Siswa menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
Ada beberapa siswa yang
bertanya, namun siswa
yang lain tidak terlibat untuk
bertanya atau pun mencoba
menjawab pertanyaan
teman nya
19 Siswa mengerjakan tugas dengan
baik
Saat diberi tugas secara
individu, siswa mencoba
mengerjakan tugas dengan
baik
20 Siswa diminta melakukan refleksi
atas apa yang telah dipelajari
Siswa belum diminta
melakukan refleksi atas
pembelajaran
Pada awal pembelajaran, beberapa siswa belum fokus pada pembelajaran. Beberapa siswa masih sibuk merapikan buku-buku
di atas meja dan mengobrol dengan teman. Hai ini mungkin dikarenakan pembelajaran dilakukan setelah waktu istirahat.
Setelah guru memberikan pertanyaan dan menunjuk siswa untuk menjawabnya, barulah siswa fokus memperhatikan penjelasan
guru. Saat guru menampilkan materi melalui media
power point
, beberapa siswa tampak mencatat inti materi yang ditampilkan pada
power point
, namun beberapa siswa hanya terlihat diam. Bahkan beberapa siswa terlihat meletakan kepala di atas meja sambil
bermalas-malasan. Saat tanya jawab juga terlihat beberapa siswa saja yang antusias menjawab sedangkan siswa lain pasif. Interaksi
yang terjadi juga sebatas interaksi guru dengan siswa. Belum ada interaksi sesama siswa yang dapat membuat keterampilan sosial
siswa terpupuk. c.
Observasi kondisi fisik kelas Hasil observasi kondisi fisik kelas, dapat dilihat pada tabel 5.3
berikut lampiran 43, halaman 235:
Tabel 5.3 Hasil Observasi Kondisi Fisik Kelas
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1 Ruang kelas mampu
menampung jumlah siswa
Luas kelas sesuai dengan jumlah
siswa yang ada
2 Ruang kelas mendapat cukup
cahaya
Ruang kelas tidak gelap dan tidak
terlalu terang 3
Sirkulasi udara di ruang kelas baik
Ada ventilasi
sehingga sirkulasi udara lancar
4 Meja
dan kursi
siswa mencukupi
Jumlah meja dan
kursi cukup untuk seluruh siswa
5 Meja dan kursi guru dalam
kondisi baik
Meja dan kursi guru dalam kondisi baik
6 Papan tulis dalam kondisi
baik
Papan tulis bersih dan layak digunakan
7 Terdapat media pembelajaran
ekonomi
Ada beberapa media berupa poster yang
ada di dinding kelas berisi konsep-
konsep ilmu ekonomi
8 Terdapat LCD
ada LCD di kelas
Pembelajaran di sekolah menggunakan sistem
moving class
sehingga siswa akan menempati kelas yang sama pada jam pelajaran ekonomi. Dari hasil pengamatan kondisi fisik kelas,
dapat disimpulkan bahwa kelas dalam kondisi baik dan layak. Kondisi kelas yang demikian dapat mendukung proses
pembelajaran yang berlangsung sehingga lebih kondusif dan maksimal.
d. Mengisi kuesioner keterampilan sosial
Siswa juga diminta mengisi lembar kuesioner keterampilan sosial . Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan
sosial siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
. Berikut ditampilkan skor kuesioner keterampilan sosial siswa lampiran 44, halaman 236:
Tabel 5.4 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sebelum
Penerapan
NHT
No Nama Siswa
Sebelum NHT
1 Adeliani Eva Hapsari
130 2
Adlina Nur Zhafarina 118
3 Aldenisa Bayang Runggawi
126 4
Aldy Deliar Alif Syahputra 126
5 Anandio Muhammad Ardana
98 6
Annisa Rahmawati Trimanto 128
7 Ardi Yusri Hilmi
123 8
Burhan Al Bahij 109
9 Damayanti
145 10
Daud Muhajir 130
11 Devi Yonia Almahanir
125 12
Donny Aryanto Prabowo 133
13 Dwiana Rachamadewi Puspitaningrum
118 14
Elsa Septiana Harlie 145
No Nama Siswa
Sebelum NHT
15 Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi
121 16
Ginanjar Nata Laksana 126
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
124 18
Indah Amalia Putri 116
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
143 20
Khaledazia Malik 114
21 Liesta Apricillya Putri Permatasari
135 22
Muhammad Rizki Firmansyah 117
23 Nada Widya Larasati
131 24
Nur Diana Anggar Kusuma 131
25 Olga Sisca Novaryan Scandisktia
125 26
Rahmat Mukhlisin 135
27 Regita Dwi Utami
149 28
Rizki Distianasari 130
29 Stugestus Kurniawan Jati
120 30
Winda Ayu Putri 146
31 Yolanda Fiegadini Pramesti
119 32
Zulfa Oktafiani 129
JUMLAH 4065
RATA-RATA 127
Dari tabel 5.4 diatas, akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe I sebagai berikut:
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe I
Interval Skor Jumlah
Persentase Keterangan
144 – 160
4 12,5
Sangat Baik 128
– 143 11
34,4 Baik
104 – 127
16 50
Cukup 88
– 103 1
3,1 Kurang Baik
– 87 -
- Sangat Kurang Baik
Dari data tersebut, nampak bahwa sebagian besar siswa, masih termasuk dalam kategori cukup yaitu 16 siswa atau 50.
Bahkan ada 1 siswa atau 3,1 yang keterampilan sosialnya termasuk kategori kurang baik. Hanya ada 4 siswa atau 12,5
yang termasuk kategori sangat baik, dan 11 siswa atau sebanyak 34,4 yang termasuk kategori baik.
e. Wawancara pada guru
Pada kegiatan wawancara, diketahui bahwa guru sangat sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan
penugasan. Guru pernah menggunakan metode diskusi kelompok akan tetapi hal ini jarang dilakukan. Seringnya penggunaan metode
ceramah, tanya jawab, dan penguasan dikarenakan kepraktisan dalam persiapan mengajar. Guru juga memberikan tugas untuk
siswa yang dikerjakan secara berkelompok, namun kegiatan diskusi antar siswa selama proses pembelajaran jarang dilakukan
oleh guru lampiran 45, halaman 240. f.
Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui
bahwa selama pembelajaran ekonomi siswa dikelas cenderung hanya duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru. Jarang
diadakan diskusi kelompok di kelas. Siswa juga menyampaikan bahwa dengan metode guru tersebut, mereka mudah tertinggal
pelajaran ketika tidak memperhatikan guru atau melamun. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan metode ini
juga bermacam-macam. Ada siswa yang merasa sudah cukup memahami atau kurang memahami lampiran 46, halaman 241.
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah pembelajaran
1 Siswa tidak aktif dan pembelajaran terpusat pada guru.
2 Tidak ada kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan
temannya sebagai upaya memupuk keterampilan sosial siswa. 3
Pemahaman siswa terhadap materi tidak maksimal dikarenakan siswa tidak diberi kesempatan menggali materi secara mandiri.
b. Alternatif solusi masalah pembelajaran
1 Penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran. 2
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya sebagai upaya memupuk keterampilan sosial
siswa. 3
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggali materi secara mandiri.
Berdasarkan masalah dan alternatif solusi tersebut, peneliti dan guru mitra bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together NHT
untuk memperbaiki serta memaksimalkan proses pembelajaran yang terjadi di kelas.
2. Siklus Pertama
Berikut diuraikan implementasi model pembelajaran
NHT
pada siklus pertama:
a. Perencanaan
1 Pembagian kelompok
Model pembelajaran
NHT
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa akan belajar dalam
kelompok-kelompok kecil. Pendekatan pembelajaran ini
berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar .
Oleh karena itu, dibentuk kelompok siswa secara heterogen dengan memperhatikan perbedaan tingkat
kemampuan akademik, jenis kelamin, serta asal daerah. Untuk kemampuan akademik, siswa dikelompokkan dengan melihat
hasil ulangan harian pada materi yang lalu. Berdasarkan hasil tersebut, dibuatlah kelompok siswa dengan prestasi akademik
tinggi, sedang dan kurang. Selanjutnya dibentuk kelompok dengan memperhatikan jenis kelamin dan asal daerah siswa.
Berikut hasil ulangan siswa pada indikator menghitung pendapatan
nasional dan
pendapatan perkapita
yang selanjutnya menjadi dasar pembentukan kelompok:
Tabel 5. 6 Nilai Ulangan pada Materi Pendapatan Nasional
No Nama Siswa
Nilai Ulangan
Tingkat Prestasi
1 Adeliani Eva Hapsari
88 Tinggi
2 Adlina Nur Zhafarina
70 Sedang
3 Aldenisa Bayang Runggawi
82 Sedang
4 Aldy Deliar Alif Syahputra
83 Sedang
No Nama Siswa
Nilai Ulangan
Tingkat Prestasi
5 Anandio Muhammad Ardana
76 Sedang
6 Annisa Rahmawati Trimanto
82 Sedang
7 Ardi Yusri Hilmi
90 Tinggi
8 Burhan Al Bahij
44 Kurang
9 Damayanti
68 Kurang
10 Daud Muhajir
90 Tinggi
11 Devi Yonia Almahanir
95 Tinggi
12 Donny Aryanto Prabowo
82 Sedang
13 Dwiana Rachamadewi
Puspitaningrum 40
Kurang 14
Elsa Septiana Harlie 67
Kurang 15
Farikha Setyaningtyas Al- Maksumi
34 Kurang
16 Ginanjar Nata Laksana
88 Sedang
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
72 Sedang
18 Indah Amalia Putri
75 Sedang
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
82 Sedang
20 Khaledazia Malik
67 Kurang
21 Liesta Apricillya Putri
Permatasari 88
Sedang 22
Muhammad Rizki Firmansyah 76
Sedang 23
Nada Widya Larasati 70
Sedang 24
Nur Diana Anggar Kusuma 66
Kurang 25
Olga Sisca Novaryan Scandisktia 53
Kurang 26
Rahmat Mukhlisin 90
Tinggi 27
Regita Dwi Utami 72
Sedang 28
Rizki Distianasari 92
Tinggi 29
Stugestus Kurniawan Jati 84
Sedang 30
Winda Ayu Putri 69
Sedang 31
Yolanda Fiegadini Pramesti 96
Tinggi 32
Zulfa Oktafiani 92
Tinggi
Dari pembagian kelompok tersebut, terbentuk delapan kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 1 siswa
berprestasi tinggi, 2 siswa berprestasi sedang, dan 1 siswa berprestasi rendah. Selanjutnya ke delapan kelompok tersebut
disebut kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4, kelompok 5, kelompok 6, kelompok 7, dan kelompok 8.
Masing-masing siswa juga diberi nomor sebagai identitas lampiran 7, halaman 147.
Skor ulangan tersebut juga digunakan sebagai skor awal yang menggambarkan tingkat pemahaman siswa dalam mata
pelajaran ekonomi sebelum penerapan model pembelajaran
NHT
. Pada ulangan tersebut, siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM berjumlah 19 siswa atau
59,38. Siswa yang belum mampu mencapai KKM berjumlah 13 siswa atau 40,62.
2 Menyusun perangkat pembelajaran
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti menyusun RPP yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator yang harus dicapai siswa
pada pembelajaran kali ini. RPP juga memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, penilaian, serta alat dan sumber belajar. Langkah-langkah pembelajaran yang dibuat sesuai
dengan langkah pembelajaran dengan model pembelajaran
NHT.
Langkah-langkah pembelajaran tersebut dibuat secara rinci agar membantu guru saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikelas lampiran 8, halaman 148. b
Handout
Materi Pembelajaran
Handout
disini adalah ringkasan materi pembelajaran yaitu indeks harga yang dibuat dengan tujuan membantu siswa
dalam mengerjakan soal kerja kelompok. Dalam model pembelajaran
NHT
siswa menggali sendiri informasi mengenai materi pembelajaran dengan cara mengerjakan
soal bersama-sama di dalam kelompok. Siswa boleh membuka buku pegangan, atau sumber belajar lain yang
dimiliki. Untuk membantu siswa dalam memberikan sumber informasi mengenai materi, peneliti membuat
handout
yang berisi
ringkasan mengenai
materi pembelajaran.
Handout
ini diharapkan mampu membantu siswa menggali informasi lampiran 11, halaman 156.
c Soal kerja kelompok
Soal kerja kelompok di sini adalah soal-soal yang harus dikerjakan siswa di dalam kelompok. Dengan mengerjakan
soal bersama-sama di dalam kelompok, siswa diharapkan dapat saling bekerja sama dan membantu satu sama lain
dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajarai. Soal-soal tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi
soal yang memuat indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi indeks harga lampiran 12, halaman 162.
d Lembar skor kelompok
Lembar skor ini juga merupakan salah satu bagian dari penilaian proses yang digunakan untuk menilai penampilan
siswa saat menyampaikan jawaban di depan kelas ataupun menanggapi jawaban teman. lampiran 13, halaman 167.
3 Menyusun instrumen pengumpulan data
a Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data mengenai kegiatan guru di kelas pada saat
pembelajaran lampiran 17, halaman 178. b
Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai kegiatan siswa pada saat pembelajaran lampiran 18, halaman 180.
c Lembar observasi keterampilan sosial
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui dan mencatat apa yang terjadi selama siswa bekerja sama di
dalam kelompok. lampiran 19, halaman 182. d
Kuesioner keterampilan sosial Kuesioner
ini dipakai
untuk mengetahui
tingkat keterampilan
sosial siswa
sebelum melaksanakan
pembelajaran dengan
model
NHT
dan setelah
melaksanakan pembelajaran dengan model
NHT
lampiran 15, halaman 173.
e Soal tes evaluasi
Soal-soal ini dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat terlebih dahulu. Soal-soal tersebut telah mencakup
indikator-indikator yang harus dikuasai siswa mengenai materi indeks harga. lampiran 14, halaman 168.
f Panduan wawancara siswa
Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada siswa setelah pelaksanaan tindakan lampiran
20, halaman 184. g
Panduan wawancara guru Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan pada guru setelah pelaksanaan tindakan lampiran 21, halaman 185.
h Refleksi siswa
Refleksi siswa memuat pertanyaan yang terkait pelaksanaan tindakan lampiran 16, halaman 177.
i Refleksi guru
Refleksi guru memuat pertanyaan yang terkait pelaksanaan tindakan lampiran 22, halaman 186.
b. Tindakan
Penelitian dilakukan pada hari Selasa tanggal 9 April 2013 pada jam 10.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB yaitu jam kelima dan
keenam pembelajaran. Standar kompetensi yang dipelajari masih
mengenai memahami produk domestik bruto PDB, produk domestik regional bruto PDRB, pendapatan nasional bruto
PNB, dan pendapatan nasional PN. Sedangkan kompetensi dasar yang dipelajari mengenai mendeskripsikan indeks harga.
Jumlah siswa di kelas X5 adalah 32 siswa dan seluruh siswa hadir dalam pembelajaran tersebut. Saat memasuki kelas, siswa segera
duduk di dalam kelompok masing-masing dengan acuan papan nama kelompok yang ada di atas meja. Berikut implementasi
model
NHT
dalam tindakan: 1
Kegiatan pembuka a
Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam
dan melakukan presensi untuk mengetahui siswa yang tidak hadir. Dalam pembelajaran ini, seluruh siswa hadir.
b Apresepsi
Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa mengenai perubahan harga yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. c
Penyampaian SK, KD, dan indikator Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi indeks harga ini.
2 Kegiatan inti
a Penjelasan mekanisme pembelajaran
Guru menjelaskan
langkah kegiatan
yang akan
dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
. b
Kerja kelompok Saat kerja kelompok, siswa mendapatkan soal untuk
dikerjakan bersama-sama di dalam kelompok. Saat ini dilakukan pula observasi terhadap kegiatan siswa di dalam
kelompok oleh fasilitator dengan acuan lembar observasi keterampilan sosial yang telah disiapkan. Dalam diskusi ini,
masing-masing kelompok juga harus memastikan setiap anggota kelompok menguasai jawaban soal. Hal ini
dikarenakan setelah waktu mengerjakan soal habis, guru akan memanggil nomor siswa secara acak. Nomor yang
dipanggil harus menyampaikan hasil diskusi di depan kelas lampiran 47, halaman 242.
c Penyampaian hasil kerja kelompok
Guru memanggil nomor siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pada pembelajaran
ini, guru memanggil 6 nomor siswa untuk menjawab 6 nomor soal. Siswa lain diminta memberikan tanggapan,
pertanyaan, atau kritik terhadap perwakilan kelompok yang ada di depan kelas. Siswa antusias dalam memberikan
tanggapan serta pertanyaan sehingga tercipta diskusi kelas yang hidup dengan bimbingan guru.
Tercatat ada 9 siswa yang menanggapi dengan memberikan pertanyaan dan kritik terhadap jawaban soal
yang dirasa kurang tepat. Saat siswa saling memberi kritik dan tanggapan, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mencoba menemukan kesepakatan. Setelah itu, guru mencoba menengahi dan menyampaikan jawaban yang
tepat. Di sini, nampak bahwa pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru dan didominasi oleh guru. Siswa dapat
saling berdiskusi satu dengan yang lain dalam mempelajari materi. Hal ini membuat keterampilan sosial siswa dapat
terpupuk. Siswa dapat belajar menyampaikan pendapat, memberi kritik dengan sopan, serta memberi kesempatan
orang lain untuk berbicara. Lewat cara-cara seperti ini, diharapkan siswa dapat membawa diri dengan baik ketika
ada di dalam masyarakat. Dalam pembelajaran model
NHT
yang dilakukan,
terdapat modifikasi
dalam tahap
penyampaian hasil
kerja kelompok.
Siswa yang
menyampaikan hasil kerja kelompok dan memberi tanggapan atau pertanyaan, diberi nilai. Nilai-nilai dalam
diskusi ini direkap dalam lembar skor kelompok. lampiran 48, halaman 246.
3 Kegiatan penutup
a Tes Evaluasi
Tes evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran. Tes Evaluasi
dilakukan secara
tertutup. Siswa
tidak diperkenankan membuka buku atau catatan dan tidak boleh
bekerja sama. Berikut skor tes evaluasi siswa lampiran 49, halaman 247:
Tabel 5.7 Skor Hasil Belajar Siswa siklus I
No Nama Siswa
Skor Siklus I Keterangan
1 Adelina Eva Hapsari
87 Tuntas
2 Adlina Nur Zhafarina
87 Tuntas
3 Aldenisa Bayang
87 Tuntas
4 Aldy Deliar Alif
80 Tuntas
5 Anandio Muhammad
100 Tuntas
6 Annisa Rahmawati
87 Tuntas
7 Ardi Yusri Hilmi
93 Tuntas
8 Burhan Al Bahij
87 Tuntas
9 Damayanti
100 Tuntas
10 Daud Muhajir
73 Tidak Tuntas
11 Devi Yonia Almahanir
93 Tuntas
12 Donny Aryanto
80 Tuntas
13 Dwiana Rachamadewi
87 Tuntas
14 Elsa Septiana Harlie
87 Tuntas
15 Farikha Setyaningtyas
93 Tuntas
16 Ginanjar Nata Laksana
93 Tuntas
17 Herbudhi Cahyo
87 Tuntas
18 Indah Amalia Putri
87 Tuntas
19 Kemal Halifiah Mufti
87 Tuntas
20 Khaledazia Malik
87 Tuntas
21 Liesta Apricillya Putri
100 Tuntas
22 Muhammad Rizki
60 Tidak Tuntas
23 Nada Widya Larasati
47 Tidak Tuntas
24 Nur Diana Anggar
60 Tidak Tuntas
25 Olga Sisca Novaryan
87 Tuntas
No Nama Siswa
Skor Siklus I Keterangan
26 Rahmat Mukhlisin
87 Tuntas
27 Regita Dwi Utami
93 Tuntas
28 Rizki Distianasari
100 Tuntas
29 Stugestus Kurniawan
87 Tuntas
30 Winda Ayu Putri
80 Tuntas
31 Yolanda Fiegadini
80 Tuntas
32 Zulfa Oktafiani
93 Tuntas
JUMLAH 2736
RATA-RATA 85
Dari hasil post test tersebut, terdapat 4 siswa atau 12,5 yang belum tuntas. Namun 28 siswa atau 87,5 telah dapat
mencapai KKM yaitu 75. b
Mengisi kuesioner keterampilan sosial Setelah waktu pengerjaan
post test
habis, siswa diminta mengisi kuesioner keterampilan sosial. Skor dari
kuesioner ini akan dibandingkan dengan skor kuesioner pra penelitian untuk melihat peningkatan keterampilan sosial
siswa. Berikut skor keterampilan sosial pada siklus pertama lampiran 50, halaman 250:
Tabel 5.8 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sesudah
Penerapan
NHT
Siklus I
No Nama Siswa
Siklus I
1 Adelina Eva Hapsari
132 2
Adlina Nur Zhafarina 123
3 Aldenisa Bayang Runggawi
130 4
Aldy Deliar Alif Syahputra 128
5 Anandio Muhammad Ardana
105 6
Annisa Rahmawati Trimanto 128
7 Ardi Yusri Hilmi
129 8
Burhan Al Bahij 128
No Nama Siswa
Siklus I
9 Damayanti
146 10
Daud Muhajir 135
11 Devi Yonia Almahanir
129 12
Donny Aryanto Prabowo 130
13 Dwiana Rachamadewi Puspitaningrum
119 14
Elsa Septiana Harlie 146
15 Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi
122 16
Ginanjar Nata Laksana 128
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
132 18
Indah Amalia Putri 128
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
144 20
Khaledazia Malik 116
21 Liesta Apricillya Putri Permatasari
145 22
Muhammad Rizki Firmansyah 111
23 Nada Widya Larasati
148 24
Nur Diana Anggar Kusuma 132
25 Olga Sisca Novaryan Scandisktia
126 26
Rahmat Mukhlisin 132
27 Regita Dwi Utami
150 28
Rizki Distianasari 156
29 Stugestus Kurniawan Jati
118 30
Winda Ayu Putri 147
31 Yolanda Fiegadini Pramesti
128 32
Zulfa Oktafiani 129
JUMLAH 4200
RATA-RATA 131
Dari skor kuesioner keterampilan sosial tersebut, dapat diintepretasikan ke dalam PAP tipe I sebagai berikut:
Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe I
Interval Skor Jumlah
Persentase Keterangan
144 – 160
8 25
Sangat Baik 128
– 143 16
50 Baik
104 – 127
8 25
Cukup 88
– 103 -
- Kurang Baik
– 87 -
- Sangat Kurang Baik
Berdasarkan pada tabel di atas, setelah penerapan
NHT
, ada 8 siswa atau 25 termasuk kategori sangat baik,
16 siswa atau 50 termasuk kategori baik, dan 8 siswa atau 25 termasuk kategori cukup. Tidak ada siswa yang
termasuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik. c
Mengisi lembar refleksi Setelah siswa diminta mengisi lembar kuesioner, fasilitator
membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa lampiran 51, halaman 254:
Tabel 5.10 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model
NHT
Siklus I
No Uraian
Komentar
1 Bagaimana menurut anda
tentang pembelajaran dengan menggunakan model numbered
head together topik
pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas,
penampilan guru, kerja di dalam kelompok,dll?
Model pembelajaran yang baik. Asyik dan
menyenangkan Dari 32 siswa ada 31 siswa
atau 96,87 menjawab metode ini baik. 1 siswa
atau 3,13 menjawab cukup menyenangkan
2 Apakah anda lebih paham
tentang materi indeks harga pada pembelajaran dengan
menggunakan model numbered head together?
Ya. Menjadi lebih paham 32 siswa atau 100
menjawab lebih paham mengenai materi
pembelajaran
3 Apakah handout, soal kerja
kelompok, pre-test dan post-test membantu anda dalam
memahami materi? Mengapa? Ya. Membantu karena lebih
ringkas. 31 siswa atau 96,87
menjawab handout dan soal-soal membantu dalam
memahmi materi 1 siswa atau 3,13
menjawab sedikit membantu
4 Apakah anda senang dengan
kerja kelompok yang anda lakukan?
Ya. Senang Sebanyak 31 siswa atau
96,87 menjawab senang 1 siswa atatu 3.13
menjawab lumayan senang.
No Uraian
Komentar
5 Apa saja yang anda lakukan di
dalam kelompok? Berdiskusi dan bertukar
pendapat untuk menjawab soal-soal
6 Hambatan apa yang anda temui
selama melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan model numbered head together?
Waktu yang tersedia kurang, adanya perbedaan pendapat.
7 Manfaat apa yang anda peroleh
pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered
head together ?
Dapat memahami materi dan bekerja sama dengan
teman
8 Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model numbered
head together ?
Ya. Berminat. 31 siswa dari 32 siswa atau
96,87 menjawab berminat. 1 siswa menjawab cukup
Tabel 5.10 menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran
NHT.
Dari hasil refleksi, nampak bahwa siswa menikmati pembelajaran. Siswa merasa model ini berbeda
dengan model yang biasanya diterapkan sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton. Siswa juga menjadi lebih paham
dengan model ini karena siswa dituntut tanggung jawab jika harus menyampaikan jawaban soal di depan kelas. Siswa juga
dapat bekerja sama dengan teman. Hal ini yang jarang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang
masih perlu diperbaiki adalah prencanaan dan pengelolaan waktu. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan
lancar serta tidak terburu-buru. Secara umum, siklus pertama ini dapat berjalan dengan
lancar. Siswa menikmati proses pembelajaran yang dilakukan. Namun, dalam siklus pertama ini masih ada 4 orang siswa yang
belum mampu mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 75. Keterampilan sosial siswa juga dirasa belum maksimal karena
masih ada beberapa siswa yang termasuk dalam kategori dibawah baik, yaitu kategori cukup.
c. Observasi
Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1 Observasi kegiatan guru
Observasi kegiatan guru di kelas, dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi disajikan
sebagai berikut lampiran 52, halaman 257:
Tabel 5.11 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan
NHT
Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1 Guru menyampaikan apersepsi
untuk membangkitkan
minat belajar siswa
Guru
menyampaikan apersepsi dengan
menanyakan pengetahuan
siswa tentang perubahan harga
yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
2 Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran SKKDindikator
pembelajaran
Guru menyampaikan
SKKD dan indikator
sehingga siswa mengetahui
tujuan pembelajaran
3 Guru
menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang
akan dilakukan metode atau model
yang akan digunakan
Guru menjelaskan
tahap-tahap kegiatan
pembelajaran yang akan
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
dilakukan dengan model
NHT 4
Guru memberikan
materi pembelajaran melalui presentasi
kelas
Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk
menggali informasi secara
mandiri
5 Guru
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
Guru menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe NHT
6 Guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk menggali materi secara mandiri
Guru memberi
kesempatan siswa untuk
menggali materi bersama-sama
dalam kelompok
7 Guru membagi siswa di kelas ke
dalam beberapa kelompok
Guru membagi siswa dalam
kelompok- kelompok
Kecil
8 Guru memberikan arahan secara
jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok
Guru
menjelaskan tahap kerja
kelompok dengan jelas
9 Guru
turut berperan
dalam pembentukan kelompok
Guru turut
memastikan pembentukan
kelompok
10 Guru membimbing siswa dalam
diksusi kelompok
Guru berkeliling ke kelompok-
kelompok untuk memberikan
bimbingan dan arahan pada
siswa
11 Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok untuk
menggali materi
atau pun
menjawab soal-soal
Banyak kesempatan
untuk siswa bekerja sama
12 Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru
Beberapa siswa
menanyakan materi yang
belum dipahami pada guru
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
13 Guru membantu siswa yang
kesulitan dalam
mengerjakan tugas kelompok
Guru membantu
siswa yang kesulitan
14 Guru hanya berinteraksi dengan
kelompok tertentu
Guru berinteraksi
dengan seluruh kelompok
15 Guru memberikan dorongan agar
seluruh siswa
aktif dalam
kegiatan kelompok
Guru memberikan
motivasi secara verbal agar
seluruh siswa aktif dan
bersungguh- sungguh dalam
kerja kelompok
16 Guru memberikan arahan agar
siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok
Guru
memberikan motivasi secara
verbal agar kelompok
bekerjasama dengan baik,
bukan mengerjakan
tugas sendiri- sendiri
17 Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk
menyampikan pendapat dalam diskusi kelas
Guru memanggil
siswa untuk menyampaikan
jawaban di depan kelas,
siswa lain menanggapi
18 Guru
menengahi saat
ada perbedaan pendapat antar siswa
Guru menengahi
dan menyampaikan
jawaban yang benar
19 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di kelas
Guru senantiasa mengingatkan
siswa yang gaduh
20 Guru sibuk dengan kegiatan
tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas
Perhatian guru
terfokus pada pembelajaran
21 Guru menyampaikan kesimpulan
materi pembelajaran
Guru memberi kesimpulan dan
penguatan diakhir
pembelajaran
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
22 Guru melakukan evaluasi hasil
pembelajaran
Diadakan tes sebagai evaluasi
pembelajaran
23 Guru melakukan tes awal dan tes
akhir pembelajaran
Telah dilakukan tes awal dan tes
akhir untuk mengetahui
peningkatan pemahaman
siswa
Hasil observasi pada tabel 5.11 tersebut menujukan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe
NHT
dengan baik. Pembelajaran yang biasanya terfokus pada guru, kali ini lebih memberikan kesempatan pada
siswa untuk memahami materi secara bersama-sama di dalam kelompok. Hal ini membuat siswa berinteraksi dengan
temannya sehingga memupuk keterampilan sosial siswa. Guru juga menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dengan model kooperatif tipe
NHT
secara jelas. Hal ini membuat siswa tidak kebingungan dan tahu apa yang akan
mereka kerjakan selama proses pembelajaran berlangsung. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru juga memantau
kerja kelompok dengan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Jika ada siswa yang merasa kesulitan dan
kebingungan, guru membantu siswa tersebut. Saat memimpin diskusi kelas, jika terjadi perbedaan pendapat terkait jawaban
soal, guru berusaha menengahi dan menyampaikan jawaban yang tepat.
2 Observasi kegiatan siswa
Observasi terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaan berlangsung. Berikut tabel hasil observasi siswa saat
pembelajaran siklus pertama lampiran 53, halaman 259:
Tabel 5.12 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan
NHT
Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1 Siswa
siap mengikuti
pembelajaran yang
akan dilakukan
Saat masuk ke
dalam kelas, siswa segera masuk ke
dalam kelompok dan menyiapkan
diri untuk proses pembelajaran
2 Siswa
memahami tujuan
pembelajaran SKKDIndikator
Penyampaian
SKKD dan indikator
membuat siswa paham tujuan
pembelajaran
3 Siswa
di kelas
memiliki tingkat
prestasi akademik
yang berbeda-beda
Siswa yang memiliki tingkat
kemampuan tinggi, mau
membantu teman dalam memahami
4 Siswa mendapat kesempatan
untuk menggali
informasi mengenai
materi secara
mandiri
Lewat kerja kelompok, siswa
diberi kesempatan mengggali materi
secara mandiri
5 Selama pembelajaran, siswa
belajar dalam
kelompok- kelompok yang terdiri dari
beberapa siswa
Digunakan model pembelajaran
kooperatif dengan kelompok-
kelompok kecil
6 Siswa mendapat kesempatan
untuk bekerja sama dalam kelompok
untuk menggali
informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal
Siswa diberi
kesempatan mengggali materi
secara mandiri
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
7 Siswa
fokus pada
pembelajaran yang
dilaksanakan
Sebagian besar siswa mengikuti
pembelajaran dengan sungguh-
sungguh
8 Siswa
fokus pada
kerja kelompok yang dilakukan
Siswa mampu
bertanggung jawab dan fokus
pada kerja kelompok
9 Siswa membuat kegaduhan
selama proses pembelajaran
Siswa yang membuat gaduh
selalu diiingatkan oleh guru
10 Siswa berperan aktif dalam
kerja kelompok
yang dilakukan
Siswa mampu
bertanggung jawab dan fokus
pada kerja kelompok
11 Siswa dapat bekerja sama
dengan baik dalam kerja kelompok
Siswa mampu
bertanggung jawab dan fokus
pada kerja kelompok
12 Siswa
diberi kesempatan
menyampaikan pendapat
dalam diskusi kelas
Guru memanggil beberapa nomor
siswa untuk menyampaikan
jawaban di depan kelas.
siswa lain boleh memberi pendapat
13 Siswa antusias untuk turut
berpendapat dalam diskusi kelas
Terjadi diskusi
kelas yang hidup 14
Siswa memperhatikan
dan menghargai teman lain yang
sedang berpendapat
Siswa mendengarkan
saat teman lain berpendapat
15 Siswa
mencatat hal-hal
penting
Namun belum seluruh siswa
melakukan hal ini 16
Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan
selama proses pembelajaran
Guru memberikan arahan secara
jelas 17
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Guru tidak terlalu banyak
menjelaskan. Namun siswa
memperhatikan saat guru
menjelaskan
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
18 Siswa menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
Ada beberapa siswa yang
bertanya, baik pada guru atau
pada teman sekelompok
19 Siswa
mengerjakan tugas
dengan baik
Saat diberi tugas secara individu,
siswa mencoba mengerjakan
tugas dengan baik
20 Siswa
diminta melakukan
refleksi atas apa yang telah dipelajari
Siswa melakukan
refleksi secara tertulis. Beberapa
siswa diminta menyampaikan
refleksi secara lisan.
Hasil observasi pada tabel 5.12 di atas menunjukan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe
NHT,
siswa dapat menjalankan dengan baik. Pembelajaran yang sebelumnya terfokus pada guru, kini tidak
demikian. Siswa diberi kesempatan untuk menggali informasi secara mandiri dan diberikan tanggung jawab untuk memahami
materi. Siswa juga diberi kesempatan untuk bekerja di dalam kelompok yang membuat keterampilan sosial siswa terpupuk.
3 Observasi keterampilan sosial siswa
Observasi keterampilan sosial siswa dilakukan oleh fasilitator sebanyak satu orang untuk setiap kelompok. Dengan
demikian, satu fasilitator akan melakukan observasi terhadap satu kelompok atau empat orang siswa. Berikut hasil observasi
keterampilan sosial siswa di dalam kelompok maupun saat diskusi kelas pada siklus pertama lampiran 54, halaman 261:
Tabel 5.13 Skor Observasi Keterampilan Sosial Siswa Saat
Penerapan
NHT
Siklus I
No Nama Siswa
Hasil Oservasi
1 Adelina Eva Hapsari
128 2
Adlina Nur Zhafarina 88
3 Aldenisa Bayang Runggawi
104 4
Aldy Deliar Alif Syahputra 91
5 Anandio Muhammad Ardana
89 6
Annisa Rahmawati Trimanto 105
7 Ardi Yusri Hilmi
128 8
Burhan Al Bahij 91
9 Damayanti
89 10
Daud Muhajir 132
11 Devi Yonia Almahanir
121 12
Donny Aryanto Prabowo 130
13 Dwiana Rachamadewi P
89 14
Elsa Septiana Harlie 125
15 Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi
104 16
Ginanjar Nata Laksana 90
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
129 18
Indah Amalia Putri 128
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
129 20
Khaledazia Malik 89
21 Liesta Apricillya Putri Permatasari
105 22
Muhammad Rizki Firmansyah 88
23 Nada Widya Larasati
128 24
Nur Diana Anggar Kusuma 130
25 Olga Sisca Novaryan Scandisktia
89 26
Rahmat Mukhlisin 88
27 Regita Dwi Utami
133 28
Rizki Distianasari 90
29 Stugestus Kurniawan Jati
127 30
Winda Ayu Putri 130
31 Yolanda Fiegadini Pramesti
88 32
Zulfa Oktafiani 131
JUMLAH 3506
RATA-RATA 110
Hasil di atas dapat diintepretasikan sebagai berikut:
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe I
Interval Skor Jumlah
Persentase Keterangan
144 – 160
- -
Sangat Baik 128
– 143 12
37,5 Baik
104 – 127
7 21,9
Cukup 88
– 103 13
40,6 Kurang Baik
– 87 -
- Sangat Kurang Baik
Berdasarkan observasi keterampilan sosial, nampak bahwa keterampilan sosial siswa masih rendah. Ada 12 siswa dari 32
siswa atau 37,5 siswa yang masuk kategori sangat kurang baik. Sebagian besar siswa yaitu 40,6 atau 13 siswa termasuk
dalam kategori kurang baik. Dan sebanyak 7 siswa atau sebanyak 21,9 yang masuk ke kategori cukup. Menurut hasil
observasi ini, penting dilakukan siklus kedua.
d. Evaluasi dan refleksi
Pada tahap ini, guru dan peneliti melakukan evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi pembelajaran dengan model
NHT
. 1
Evaluasi b
Wawancara pada siswa Dari wawancara siswa, diketahui bahwa siswa
merasa model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari model yang biasa diterapkan guru. Hal ini membuat mereka
tidak jenuh dengan model pembelajaran yang monoton.
Selain itu, siswa juga dapat berdiskusi dengan teman dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini yang jarang
dilakukan siswa. Siswa juga lebih mudah memahami materi karena langsung berlatih menjawab soal-soal dan dapat
berdiskusi dengan teman dalam kelompok. Kendala yang dirasakan siswa dalam pembelajaran
adalah waktu kerja kelompok yang dirasa kurang. Siswa juga kadang mengalami perbedaan pendapat dengan teman
di dalam kelompok. Selain itu, beberapa siswa merasa kesulitan jika diminta menggali materi di dalam kelompok
karena lebih senang jika guru menerangkan materi pelajaran terlebih dahulu lampiran 55, halaman 265.
b Wawancara pada guru
Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dari metode yang
sering digunakan guru. Dengan model ini, siswa lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Namun, guru
merasa cukup kerepotan jika menyiapkan pembelajaran dengan model ini seorang diri. Secara keseluruhan,
pembelajaran berlancar lancar. Hal masih perlu diperbaiki adalah pengelolaan waktu. Pengelolaan dan perencanaan
waktu harus benar-benar diperhatikan agar sesuai dan tidak terjadi kekurangan waktu lampiran 56, halaman 266.
c Refleksi
Berikut hasil refleksi guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
siklus I lampiran 57, halaman 267:
Tabel 5.15 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model
NHT
Siklus I
No Uraian
Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang
diterapkan Sudah baik. Persiapan
lebih matang lagi
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa
selama pembelajaran menggunakan model NHT dalam upaya
meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa
Sudah baik. Siswa antusias dan berani
mengutarakan pendapat
3 Hambatan yang ditemui dalam
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Persiapan dan perencanaan waktu
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Siswa lebih berani dalam mengutarakan
pendapat 5
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe NHT tersebut Siswa dapat bekerja
sama di dalam Kelompok
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT
Memperhatikan waktu pembelajaran
7 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe NHT selanjutnya seperti yang diterapkan di
dalam kelas? Ya. Siswa sangat
berminat
Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru menilai komponen pembelajaran yang disiapkan sudah baik namun
masih perlu persiapan secara matang. Guru juga melihat siswa antusias
mengikuti pembelajaran
dan lebih
berani mengutarakan pendapat. Hanya saja, hambatan yang dirasakan
guru adalah persiapan yang harus lebih matang dan perencanaan waktu yang harus lebih diperhatikan.
Manfaat yang dirasakan guru dengan model pembelajaran ini adalah siswa berani mengutarakan pendapat. Siswa juga
mendapat kesempatan untuk bekerja sama di dalam kelompok. Menurut guru, siswa berminat dengan penerapan model
pembelajaran ini di kelas. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam siklus kedua adalah perencanaan waktu.
Pada tahap evaluasi dan refleksi ini, diketahui beberapa hal yang masih menjadi kekurangan pada siklus pertama adalah
sebagai berikut: a
Perencanaan waktu yang kurang baik, sehingga waktu kerja kelompok dirasa kurang. Soal yang ada dirasa terlalu
banyak. b
Beberapa siswa merasa kesulitan jika langsung dihadapkan pada soal tanpa mendapat penjelasan materi terlebih dahulu
dari guru. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, di buat
perbaikan pada siklus kedua sebagai berikut: a
Perencanaan waktu
yang lebih
matang, dengan
memperhatikan waktu kerja kelompok disesuaikan dengan jumlah soal. Akan tetapi, soal-soal tetap dirancang agar
mencakup seluruh indikator materi.
b Karakteristik dari pembelajaran model koopertif tipe
NHT
adalah adanya kerja sama siswa dalam menggali materi. Untuk itu, dalam memperbaiki masalah kedua, peneliti dan
guru mitra mencari alternatif solusi dengan meminta siswa membuat rangkuman mengenai materi yang akan dipelajari
sehingga siswa memiliki bekal sebelum mengikuti pembelajaran.
Setelah peneliti dan guru mitra bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi, maka dilaksanakan penelitian siklus
kedua.
3. Siklus Kedua
Berikut diuraikan implementasi model pembelajaran
Numbered Head Together NHT
pada siklus kedua: a.
Perencanaan 1
Pembagian kelompok Pembagian kelompok pada siklus kedua ini, sama dengan
kelompok pada siklus pertama. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, siswa-siswa sudah pernah bekerja sama
sebelumnya. Harapannya pada siklus kedua ini siswa menjadi tidak canggung dan dapat bekerja sama dengan lebih baik.
2 Menyusun perangkat pembelajaran
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RPP pada siklus kedua ini, dibuat sama seperti siklus pertama dengan materi ajar fungsi konsumsi lampiran 23,
halaman 187. b
Handout
materi pembelajaran
Handout
dibuat sesuai materi ajar yaitu fungsi konsumsi lampiran 26, halaman 195.
c Soal kerja kelompok
Soal pada siklus kedua ini dibuat lebih sedikit dengan tetap mencakup indikator-indikator yang harus dikuasai siswa
lampiran 27, halaman 199. d
Lembar skor kelompok Lembar skor kelompok yang digunakan sama seperti
lembar skor kelompok pada siklus pertama lampiran 28, halaman 203.
3 Menyusun instrumen pengumpulan data
a Lembar observasi kegiatan guru lamp 33, halaman 219.
b Lembar observasi kegiatan siswa lamp 34, halaman 221.
c Lembar observasi keterampilan sosial lampiran 35,
halaman 223. d
Kuesioner keterampilan sosial lampiran 31, halaman 214. e
Soal
pre test
lampiran 29, halaman 204. f
Soal
post test
lampiran 30, halaman 209. g
Panduan wawancara siswa lampiran 36, halaman 225.
h Panduan wawancara guru lampiran 37, halaman 226.
i Refleksi siswa lampiran 32, halaman 218.
j Refleksi guru lampiran 38, halaman 227.
b. Tindakan
Penelitian siklus kedua dilakukan pada hari Selasa tanggal 23 April 2013 pada jam 10.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB yaitu jam
kelima dan keenam pembelajaran. Standar kompetensi adalah memahami konsumsi dan investasi. Sedangkan kompetensi dasar
yang dipelajari mengenai mendeskripsikan fungsi konsumsi dan tabungan. Jumlah siswa di kelas X5 adalah 32 siswa. Ada 4 siswa
yang tidak hadir dalam pembelajaran. Sehingga hanya sebanyak 28 siswa yang hadir. Dengan adanya siswa yang tidak hadir, ada 4
kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Berikut tindakan yang
dilaksanakan pada siklus kedua: 1
Pre Test Pre test
dilakukan karena sebelumnya siswa telah diminta meringkas mengenai materi fungsi konsumsi.
Pre test
dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi ini. Berikut skor
pre test
siswa lampiran 58, halaman 268:
Tabel 5.16 Skor
Pre Test
Siswa siklus II
No Nama Siswa
Pre Test Siklus II
Keterangan
1 Adelina Eva Hapsari
33 Tidak Tuntas
2 Adlina Nur Zhafarina
60 Tidak Tuntas
No Nama Siswa
Pre Test Siklus II
Keterangan
3 Aldenisa Bayang Runggawi
67 Tidak Tuntas
4 Aldy Deliar Alif Syahputra
40 Tidak Tuntas
5 Anandio Muhammad
53 Tidak Tuntas
6 Annisa Rahmawati
- 7
Ardi Yusri Hilmi 53
Tidak Tuntas 8
Burhan Al Bahij 33
Tidak Tuntas 9
Damayanti 47
Tidak Tuntas 10
Daud Muhajir 40
Tidak Tuntas 11
Devi Yonia Almahanir 60
Tidak Tuntas
12 Donny Aryanto Prabowo
- 13
Dwiana Rachamadewi 13
Tidak Tuntas 14
Elsa Septiana Harlie 40
Tidak Tuntas 15
Farikha Setyaningtyas 20
Tidak Tuntas 16
Ginanjar Nata Laksana 40
Tidak Tuntas 17
Herbudhi Cahyo Nugroho -
18 Indah Amalia Putri
60 Tidak Tuntas
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
40 Tidak Tuntas
20 Khaledazia Malik
33 Tidak Tuntas
21 Liesta Apricillya Putri
40 Tidak Tuntas
22 Muhammad Rizki
33 Tidak Tuntas
23 Nada Widya Larasati
33 Tidak Tuntas
24 Nur Diana Anggar Kusuma
27 Tidak Tuntas
25 Olga Sisca Novaryan
33 Tidak Tuntas
26 Rahmat Mukhlisin
47 Tidak Tuntas
27 Regita Dwi Utami
33 Tidak Tuntas
28 Rizki Distianasari
47 Tidak Tuntas
29 Stugestus Kurniawan Jati
53 Tidak Tuntas
30 Winda Ayu Putri
- 31
Yolanda Fiegadini Pramesti 60
Tidak Tuntas 32
Zulfa Oktafiani 73
Tidak Tuntas
JUMLAH 1211
RATA-RATA 43
Seluruh siswa atau 100 siswa belum mampu mencapai KKM pada
pre test
di siklus kedua ini. Hal ini menunjukan siswa belum memahami materi pembelajaran pada siklus kedua.
2 Kegiatan pembuka
a Salam dan presensi
Guru mengucapkan salam dan melakukan presensi. Saat presensi, diketahui 4 siswa tidak hadir dalam pembelajaran.
3 orang siswa tidak hadir karena sakit dan satu siswa tidak hadir karena ikut serta dalam tim basket sekolah mengikuti
perlombaan basket antar SMA. b
Apersesi Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan
pengetahuan siswa mengenai konsumsi sehari-hari. c
Penyampaian SK, KD, dan indikator Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi fungsi konsumsi ini.
3 Kegiatan inti
a Penjelasan mekanisme pembelajaran
Guru menjelaskan
langkah kegiatan
yang akan
dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
. b
Kerja kelompok Pada siklus kedua ini siswa lebih santai dalam melakukan
kerja kelompok. Tidak terlalu terburu-buru seperti saat siklus pertama. Hal ini dikarenakan soal pada lembar kerja
siklus kedua tidak terlalu banyak. Siswa menjadi lebih nyaman saat berdiskusi dan saling membantu memahami
materi. Dengan demikian, perbaikan pada siklus kedua ini berhasil dilakukan lampiran 59, halaman 271.
c Penyampaian Hasil Diskusi Kelompok
Setelah waktu pengerjaan habis, guru memanggil 9 nomor siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. Nilai
dari 9 siswa yang maju tersebut akan mewakili nilai kelompok masing-masing. Siswa yang memberikan
tanggapan dan bertanya ada 3 orang. Kelas juga nampak antusias
mendengarkan saat
siswa yang
sedang menyampaikan jawaban soal. Ketika guru memberikan
penguatan, siswa juga memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh lampiran 60, halaman 275.
4 Kegiatan Penutup
a Mengisi kuesioner keterampilan sosial
Berikut skor keterampilan sosial siswa pada siklus kedua lampiran 61, halaman 276 :
Tabel 5.17 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sesudah
Penerapan
NHT
Siklus II
No Nama Siswa
Siklus II
1 Adelina Eva Hapsari
132 2
Adlina Nur Zhafarina 128
3 Aldenisa Bayang Runggawi
130 4
Aldy Deliar Alif Syahputra 130
5 Anandio Muhammad Ardana
105 6
Annisa Rahmawati Trimanto -
7 Ardi Yusri Hilmi
130 8
Burhan Al Bahij 128
9 Damayanti
144 10
Daud Muhajir 144
No Nama Siswa
Siklus II
11 Devi Yonia Almahanir
131 12
Donny Aryanto Prabowo -
13 Dwiana Rachamadewi
130 14
Elsa Septiana Harlie 146
15 Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi
129 16
Ginanjar Nata Laksana 133
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
- 18
Indah Amalia Putri 130
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
144 20
Khaledazia Malik 128
21 Liesta Apricillya Putri Permatasari
145 22
Muhammad Rizki Firmansyah 128
23 Nada Widya Larasati
147 24
Nur Diana Anggar Kusuma 129
25 Olga Sisca Novaryan Scandisktia
129 26
Rahmat Mukhlisin 138
27 Regita Dwi Utami
146 28
Rizki Distianasari 144
29 Stugestus Kurniawan Jati
131 30
Winda Ayu Putri -
31 Yolanda Fiegadini Pramesti
128 32
Zulfa Oktafiani 130
JUMLAH 3737
RATA-RATA 133
Skor kuesioner tersebut, diintepretasikan ke dalam PAP tipe I sebagai berikut:
Tabel 5.18 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe I
Interval Skor Jumlah
Persentase Keterangan
144 – 160
8 28,6
Sangat baik 128 - 143
19 67,8
Baik 104
– 127 1
3,6 Cukup
88 – 103
- -
Kurang baik 0 - 87
- -
Sangat kurang baik
Dari hasil kuesioner keterampilan sosial siswa tersebut dapat dilihat bahwa keterampilan sosial siswa di
kelas tersebut meningkat. Pada siklus kedua ini, 19 siswa atau 67,8 berhasil masuk kategori baik dan 8 siswa atau
28,6 termasuk kategori sangat baik. Hanya satu siswa atau 3,6 yang tetap pada kategori cukup.
b Mengisi lembar refleksi
Setelah mengisi kuesioner keterampilan sosial, siswa mengisi lembar refleksi. Berikut rekap hasil refleksi
siswalampiran 62, halaman 280:
Tabel 5.19 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model
NHT
Siklus II
No Uraian
Komentar
1 Bagaimana menurut anda tentang
pembelajaran dengan menggunakan model numbered
head together topik pembahasan,
media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, kerja di dalam
kelompok,dll? Model pembelajaran
yang baik. Asyik dan menyenangkan
Dari 28 siswa ada 28 siswa atau 100
menjawab metode ini baik.
2 Apakah anda lebih paham tentang
materi fungsi konsumsi pada pembelajaran dengan
menggunakan model numbered head together?
Ya. Menjadi lebih paham
28 siswa atau 100 menjawab lebih paham
mengenai materi pembelajaran
3 Apakah handout, soal kerja
kelompok, pre-test dan post-test membantu anda dalam memahami
materi? Mengapa? Ya. Membantu
28 siswa atau 100 menjawab handout dan
soal-soal membantu dalam memahmi materi
4 Apakah anda senang dengan kerja
kelompok yang anda lakukan? Ya. Senang
Sebanyak 28 siswa atau 100 menjawab senang
5 Apa saja yang anda lakukan di
dalam kelompok? Berdiskusi dan bertukar
pendapat untuk menjawab soal-soal
No Uraian
Komentar
6 Hambatan apa yang anda temui
selama melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan model numbered head together?
Saat ada anggota yang pasif, kelas sedikit
ramai, dan perbedaan pendapat.
7 Manfaat apa yang anda peroleh
pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered
head together ?
Dapat memahami materi dan bekerja
sama dengan teman
8 Apakah anda berminat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model numbered
head together ?
Ya. Berminat. 28 siswa dari 28 siswa
atau 100 menjawab berminat.
Refleksi di atas menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran
NHT
pada siklus kedua
.
Dari hasil refleksi, nampak bahwa siswa menikmati pembelajaran.
Secara umum, siklus kedua ini juga dirasa lebih berhasil dari siklus pertama. Hal ini dikarenakan kekurangan-
kekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki. Seluruh siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang
diterapkan. Mereka juga berminat mengikuti pembelajaran dengan model
NHT
. Hambatan yang ditemukan pada siklus kedua ini
adalah beberapa siswa merasa ada anggota kelompok yang pasif, kelas sedikit ramai, serta perbedaan pendapat. Untuk
memperbaiki hambatan tersebut tentu diperlukan kerja sama dan kesadaran bersama antara guru dan siswa
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan maksimal.
5
Post test Post test
dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran.
Post test
dilakukan setelah pembelajaran, yaitu bersamaan dengan ulangan harian
siswa pada tangga 14 Mei 2013. Berikut skor
post test
siswa lampiran 63, halaman 283:
Tabel 5.20 Skor
Post Test
Siswa siklus II
No Nama Siswa
Post Test Siklus II
Keterangan
1 Adelina Eva Hapsari
93 Tuntas
2 Adlina Nur Zhafarina
100 Tuntas
3 Aldenisa Bayang Runggawi
100 Tuntas
4 Aldy Deliar Alif Syahputra
100 Tuntas
5 Anandio Muhammad Ardana
100 Tuntas
6 Annisa Rahmawati Trimanto
- 7
Ardi Yusri Hilmi 100
Tuntas 8
Burhan Al Bahij 80
Tuntas 9
Damayanti 80
Tuntas 10
Daud Muhajir 90
Tuntas 11
Devi Yonia Almahanir 100
Tuntas 12
Donny Aryanto Prabowo -
13 Dwiana Rachamadewi
87 Tuntas
14 Elsa Septiana Harlie
80 Tuntas
15 Farikha Setyaningtyas Al-
80 Tuntas
16 Ginanjar Nata Laksana
100 Tuntas
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
- 18
Indah Amalia Putri 100
Tuntas 19
Kemal Halifiah Mufti Ansor 100
Tuntas 20
Khaledazia Malik 87
Tuntas 21
Liesta Apricillya Putri 100
Tuntas 22
Muhammad Rizki 80
Tuntas 23
Nada Widya Larasati 100
Tuntas 24
Nur Diana Anggar Kusuma 100
Tuntas 25
Olga Sisca Novaryan 80
Tuntas 26
Rahmat Mukhlisin 93
Tuntas 27
Regita Dwi Utami 93
Tuntas 28
Rizki Distianasari 100
Tuntas 29
Stugestus Kurniawan Jati 87
Tuntas
No Nama Siswa
Post Test Siklus II
Keterangan
30 Winda Ayu Putri
- 31
Yolanda Fiegadini Pramesti 100
Tuntas 32
Zulfa Oktafiani 100
Tuntas
JUMLAH 2610
RATA-RATA 93
Seluruh siswa yaitu 28 siswa atau 100 siswa telah berhasil mencapai KKM pada pelaksanaan
post test
siklus kedua ini. Sehingga jika dibandingkan dengan skor
pre test
, jumlah siswa yang mampu mencapai KKM meningkat sejumlah 28 siswa atau
100. Dilihat dari rata-ratanya, peningkatan yang teradi sebesar 116,28.
c. Observasi
Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut lampiran 64, halaman 286:
1 Observasi kegiatan guru
Tabel 5.21 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan
NHT
Siklus II
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1 Guru menyampaikan apersepsi
untuk membangkitkan
minat belajar siswa
Guru
menyampaikan apersepsi dengan
menanyakan pengetahuan
siswa tentang kegiatan
konsumsi kehidupan sehari-
hari
2 Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran SKKDindikator pembelajaran
Guru
menyampaikan SKKDatau pun
indikator sehingga siswa mengetahui
tujuan pembelajaran
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
3 Guru
menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang
akan dilakukan metode atau model
yang akan digunakan
Guru menjelaskan tahap-tahap
kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan
model NHT
4 Guru
memberikan materi
pembelajaran melalui presentasi kelas
Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk
menggali informasi secara
mandiri
5 Guru
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
Guru menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe NHT
6 Guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk menggali materi secara mandiri
Guru memberi
kesempatan untuk siswa menggali
materi dalam kelompok
7 Guru membagi siswa di kelas ke
dalam beberapa kelompok
siswa dibagi dalam kelompok
kecil 8
Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di
dalam kelompok
Guru menjelaskan tahap kerja
kelompok dengan jelas
9 Guru turut berperan dalam
pembentukan kelompok
Guru turut memastikan
kelompok terbentuk dengan
tepat
10 Guru membimbing siswa dalam
diksusi kelompok
Guru berkeliling ke kelompok-
kelompok untuk memberikan
bimbingan dan arahan pada siswa
11 Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk
bekerja sama
dengan teman dalam kelompok untuk menggali materi atau pun
menjawab soal-soal
Guru memberikan banyak
kesempatan untuk siswa bekerja
sama
12 Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru
Beberapa siswa
menanyakan materi yang
belum dipahami pada guru
13 Guru membantu siswa yang
kesulitan dalam mengerjakan
Guru membantu siswa yang
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
tugas kelompok kesulitan
14 Guru hanya berinteraksi dengan
kelompok tertentu
Guru berinteraksi dengan seluruh
kelompok 15
Guru memberikan dorongan agar seluruh
siswa aktif
dalam kegiatan kelompok
Guru memberikan
motivasi secara verbal agar
seluruh siswa aktif dan
bersungguh- sungguh dalam
kerja kelompok
16 Guru memberikan arahan agar
siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok
Guru memberikan
motivasi secara verbal agar
kelompok bekerjasama
dengan baik. Bukan
mengerjakan tugas sendiri-
sendiri
17 Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk
menyampikan pendapat dalam diskusi kelas
Guru memanggil
beberapa nomor siswa
Untuk menyampaikan
jawaban kelompok di
depan kelas
18 Guru
menengahi saat
ada perbedaan pendapat antar siswa
Guru menengahi
dan menyampaikan
jawaban yang benar
19 Guru
membiarkan siswa
membuat kegaduhan di kelas
Guru senantiasa mengingatkan
siswa yang gaduh 20
Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur
dan mengelola kegiatan di kelas
Perhatian guru terfokus pada
pembelajaran 21
Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran
Guru memberi
kesimpulan dan penguatan diakhir
pembelajaran
22 Guru melakukan evaluasi hasil
pembelajaran
Diadakan post test sebagai evaluasi
pembelajaran 23
Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
Telah dilakukan
tes awal dan tes akhir untuk
mengetahui peningkatan
pemahaman siswa
Hasil observasi tersebut menujukan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
pada siklus kedua ini dengan baik. Guru juga turut memantau kerja kelompok. Saat diskusi kelas, guru senantiasa
memberikan penguatan-penguatan terhadap jawaban siswa sehingga siswa lebih memahami materi. Guru juga memberikan
motivasi agar siswa aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan.
2 Observasi kegiatan siswa
Berikut observasi kegiatan siswa lampiran 65, halaman 288:
Tabel 5.22 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan
NHT
Siklus II
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1 Siswa
siap mengikuti
pembelajaran yang akan dilakukan
Saat masuk ke
dalam kelas, siswa segera
masuk ke dalam kelompok dan
menyiapkan diri untuk proses
pembelajaran
2 Siswa
memahami tujuan
pembelajaran SKKDIndikator
Penyampaian
SKKD dan indikator
membuat siswa paham tujuan
pembelajaran
3 Siswa di kelas memiliki
tingkat prestasi akademik yang berbeda-beda
Terlihat dari
proses pembelajaran,
siswa yang berprestasi tinggi
cenderung leih aktif
4 Siswa mendapat kesempatan
untuk menggali informasi mengenai materi secara
Lewat kerja
kelompok, siswa diberi kesempatan
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
Mandiri mengggali materi
secara mandiri 5
Selama pembelajaran, siswa belajar
dalam kelompok-
kelompok yang terdiri dari beberapa siswa
Digunakan model
pembelajaran kooperatif dengan
kelompok- kelompok kecil
6 Siswa mendapat kesempatan
untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali
informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal
Lewat kerja
kelompok, siswa diberi kesempatan
mengggali materi secara mandiri
7 Siswa
fokus pada
pembelajaran yang
dilaksanakan
Sebagian besar siswa mengikuti
pembelajaran dengan sungguh-
sungguh
8 Siswa
fokus pada
kerja kelompok yang dilakukan
Siswa mampu
bertanggung jawab dan fokus
pada kelompok
9 Siswa membuat kegaduhan
selama proses pembelajaran
Siswa yang membuat gaduh
selalu diingatkan oleh guru
10 Siswa berperan aktif dalam
kerja kelompok
yang dilakukan
Siswa mampu
bertanggung jawab dan fokus
pada kerja kelompok
11 Siswa dapat bekerja sama
dengan baik dalam kerja kelompok
Siswa mampu
bertanggung jawab dan fokus
pada kerja kelompok
12 Siswa
diberi kesempatan
menyampaikan pendapat
dalam diskusi kelas
Guru memanggil beberapa nomor
siswa untuk menyampaikan
jawaban di depan kelas.siswa lain
boleh memberi pendapat
13 Siswa antusias untuk turut
berpendapat dalam diskusi kelas
Terjadi diskusi
kelas yang hidup 14
Siswa memperhatikan dan menghargai teman lain yang
sedang berpendapat
Siswa mendengarkan
saat teman lain berpendapat
15 Siswa
mencatat hal-hal
penting
Namun belum seluruh siswa
mencatat
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
16 Siswa merasa kebingungan
atas apa
yang harus
dikerjakan selama
proses pembelajaran
Guru memberikan
arahan dengan jelas
17 Siswa
memperhatikan penjelasan guru
Guru tidak terlalu
banyak menjelaskan.
namun siswa memperhatikan
saat guru menjelaskan
18 Siswa menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
Ada beberapa siswa yang
bertanya, baik pada guru atau
pada teman sekelompok
19 Siswa
mengerjakan tugas
dengan baik
Saat diberi tugas secara individu,
siswa mencoba mengerjakan
tugas dengan baik
20 Siswa diminta melakukan
refleksi atas apa yang telah dipelajari
Siswa melakukan
refleksi secara tertulis. Beberapa
siswa juga diminta
menyampaikan refleksi lisan
Hasil observasi di atas menunjukan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe
NHT
pada siklus kedua, dapat berjalan dengan lancar. Pembelajaran telah terfokus pada siswa. Siswa dapat menggali
informasi secara mandiri dan diberikan tanggung jawab untuk paham terhadap materi. Siswa juga diberi kesempatan untuk
bekerja di dalam kelompok yang membuat keterampilan sosial siswa semakin tergali dan meningkat.
3 Observasi terhadap keterampilan sosial
Berikut hasil observasi keterampilan sosial siswa pada siklus kedua lampiran 66, halaman 290:
Tabel 5.23 Skor Observasi Keterampilan Sosial Siswa Saat Penerapan
NHT
Siklus II
No Nama Siswa
Siklus II
1 Adelina Eva Hapsari
149 2
Adlina Nur Zhafarina 129
3 Aldenisa Bayang Runggawi
128 4
Aldy Deliar Alif Syahputra 136
5 Anandio Muhammad Ardana
129 6
Annisa Rahmawati Trimanto -
7 Ardi Yusri Hilmi
137 8
Burhan Al Bahij 128
9 Damayanti
134 10
Daud Muhajir 128
11 Devi Yonia Almahanir
128 12
Donny Aryanto Prabowo -
13 Dwiana Rachamadewi
134 14
Elsa Septiana Harlie 128
15 Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi
129 16
Ginanjar Nata Laksana 130
17 Herbudhi Cahyo Nugroho
- 18
Indah Amalia Putri 144
19 Kemal Halifiah Mufti Ansor
134 20
Khaledazia Malik 130
21 Liesta Apricillya Putri Permatasari
144 22
Muhammad Rizki Firmansyah 129
23 Nada Widya Larasati
128 24
Nur Diana Anggar Kusuma 128
25 Olga Sisca Novaryan Scandisktia
133 26
Rahmat Mukhlisin 144
27 Regita Dwi Utami
129 28
Rizki Distianasari 144
29 Stugestus Kurniawan Jati
145 30
Winda Ayu Putri -
31 Yolanda Fiegadini Pramesti
149 32
Zulfa Oktafiani 147
JUMLAH 3775
RATA-RATA 135
Berikut intepretasi skor observasi keterampilan sosial pada siklus kedua dalam PAP tipe I:
Tabel 5.24 Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe I
Interval Skor Jumlah
Persentase Keterangan
144 – 160
8 28,6
Sangat Baik 128
– 143 20
71,4 Baik
104 – 127
- -
Cukup 88
– 103 -
- Kurang Baik
– 87 -
- Sangat Kurang Baik
Dari tabel di atas, nampak bahwa pada siklus kedua ini, terjadi peningkatan dari hasil observasi. Pada siklus kedua,
sebanyak 8 dari 28 siswa atau 28,6 termasuk kategori sangat baik. Sementara 20 siswa atau 71,4 termasuk kategori baik
dan tidak ada siswa yang termasuk kategori cukup, kurang baik dan sangat kurang baik.
d. Evaluasi dan Refleksi
1 Evaluasi
a Wawancara pada siswa
Siswa mengatakan cukup berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini. Mereka merasa model ini menambah
variasi pembelajaran sehingga tidak monoton lampiran 67, halaman 294.
b Wawancara pada guru
Pada wawancara guru siklus kedua, guru menyampaikan bahwa model pembelajaran
NHT
mampu membuat siswa
bekerja sama. Siswa juga sangat berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini lampiran 68, halaman
295. c
Refleksi Berikut hasil refleksi guru pada siklus kedua lampiran 69,
halaman 296:
Tabel 5.25 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model
NHT
Siklus II
Dari hasil refleksi tersebut dapat dilihat bahwa guru menilai komponen pembelajaran yang disipakan sudah baik namun
masih perlu persiapan secara matang. Guru juga melihat siswa
No Uraian
Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang
diterapkan Baik. Persiapan sudah
lebih matang
2 Penilaian guru terhadap aktifitas
siswa selama pembelajaran menggunakan model NHT dalam
upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa
Baik. Siswa antusias dan berani mengutarakan
pendapat
3 Hambatan yang ditemui dalam
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Persiapan 4
Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe NHT Siswa lebih berani dalam
berpendapat dan lebih memahami materi
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut
Siswa dapat bekerja sama di dalam kelompok
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT
Sudah baik. Pengelolaan waktu sudah lebih baik
7 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe NHT selanjutnya seperti yang diterapkan
di dalam kelas? Ya. Siswa berminat
antusias mengikuti
pembelajaran dan
lebih berani
mengutarakan pendapat.