Sistem Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta
                                                                                tingkah laku, kerapian dan kesopanan, serta mengenai kasus-kasus dalam kelas.
2. Guru Piket, yang mempunyai tugas mengurusi siswa yang meninggalkan
pelajaran  sebelum  waktunya,  memberi  izin  masuk  kepada  siswa  yang terlambat  datang,  mengatur  kegiatan  belajar  mengajar  apabila  ada  jam
pelajaran yang kosong, dan mengurusi presensi guru. Pada  prinsipnya,  kegiatan  siswa  adalah  mengikuti  belajar  mengajar
secara  aktif.  Siswa  diharapkan  berperan  aktif  di  dalam  kegiatan  yang menunjang  pendidikan,  dan  juga  yang  dapat  meningkatkan  dan  menjaga
nama baik sekolah. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi hari untuk hari
– hari  biasa  kegiatan  belajar  mengajar  dimulai  pukul  07.15  sedangkan  saat
bulan  puasa  dimulai  pukul  07.30  hingga  siang  hari    hari  biasa  kegiatan belajar  mengajar  diakhiri  pukul  13.45  sedangkan  saat  bulan  puasa  diakhiri
pukul  12.25  .  Khusus  hari  Jumat,  untuk  hari –  hari  biasa  kegiatan  belajar
mengajar mulai pukul 07.15 sampai 11.30, sedangkan pada saat bulan puasa dimulai pukul 07.30 sampai pukul 11.30.
Secara  umum,  kegiatan  guru  adalah  mengajar  dan  piket  serta melaksanakan  tugas
–  tugas  administrasi  Program  Tahunan,  Program semester, Silabus, RPP, dan tugas administrasi lainnya. Keberhasilan belajar
siswa  menjadi  tanggung  jawab  guru,  sehingga  jika  ada  siswa  yang  belum tuntas belajar, guru mata pelajaran wajib memberi remidi bagi siswa tersebut.
Dengan remidi diharapkan siswa dapat memiliki ketuntasan belajar.
Selain  belajar,  siswa  juga  harus  mengikuti  seluruh  rangkaian  kegiatan yang  ditentukan  oleh  pihak  sekolah,  misalnya  mengikuti  kegiatan
ekstrakurikuler,  tesulangan,  pendalaman  materi  serta  berbagai  perlombaan tingkat SMA.
Sistem  belajar  di  SMA  Negeri  6  Yogyakarta  adalah  m
oving  class
, artinya  siswa  pindah  kelas  saat  pergantian  pelajaran.  Dengan
moving  class
, siswa  menjadi  tidak  bosan  dengan  suasana  kelas  karena  mereka  dapat
merasakan  suasana  belajar  di  ruang  yang  berbeda –  beda.  Meskipun
demikian,  sistem
moving  class
memiliki  beberapa  kendala,  diantaranya dibutuhkan  waktu  yang  cukup  lama  untuk  pindah  ruang  saat  pergantian  jam
pelajaran  sehingga  waktu  belajar  JP  nya  berkurang,  siswa  sering  lupa dengan  ruang  kelasnya  sehingga  sebelum  masuk  kelas  untuk  mengikuti
kegiatan belajar mengajar, siswa harus ke tempat piket untuk melihat jadwal ruang  kelas,  tiap  ganti  pelajaran  siswa  harus  melakukan  adaptasi  kembali
dengan ruang kelas yang berbeda.
                                            
                