Empat  tahap  di  atas  merupakan  suatu  siklus  yang  akan  selalu terulang  kembali.  Sehingga  akan  terus  terdapat  perbaikan  pada  siklus
yang selanjutnya. Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum mampu memecahkan  masalah  pembelajaran  yang  ada,  maka  yang  harus
dilakukan adalah merevisi rencana  yang sebelumnya didahului  proses identifikasi  masalah  yang  terjadi.  Harapannya  PTK  dapat  menjadi
solusi dari permasalahan pembelajaran yang terjadi.
7. Syarat-syarat PTK
Syarat-syarat PTK adalah sebagai berikut Arikunto, dkk, 2006:23: a.
Penelitian tindakan kelas tertuju pada hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran.
b. Penelitian  tindakan  kelas  menuntut  dilakukannya  pencermatan
secara terus-menerus, objektif, dan sistematis. c.
Penelitian  tindakan  kelas  harus  dilakukan  sekurang-kurangnya dalam dua siklus.
d. Penelitian  tindakan  kelas  terjadi  secara  wajar,  tidak  mengubah
aturan  yang  ditentukan,  dalam  arti  tidak  mengubah  jadwal  yang berlaku.
e. Penelitian  tindakan  harus  betul-betul  disadari  oleh  pemberi
maupun pelakunya sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan.
f. Penelitian  tindakan  harus  benar-benar  menunjukan  adanya
tindakan  yang  dilakukan  oleh  sasaran  tindakan,  yaitu  siswa  yang sedang belajar.
Dengan dipenuhinya berbagai persyaratan di atas, maka PTK akan
dapat  diterima sebagai  penelitian tindakan kelas  yang benar-benar telah diupayakan dengan baik.
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sugiyanto
2009:37, pembelajaran
kooperatif
cooperative learning
adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada  penggunaan  kelompok  kecil  siswa  untuk  bekerja  sama  dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk  mencapai tujuan belajar. Slavin menyatakan  keberhasilan  belajar  dalam  kelompok  tergantung  pada
kemampuan  dan  aktivitas  anggota  kelompok,  baik  secara  individual maupun secara kelompok EtinRaharjo, 2007:4.
Trianto  2009:56  juga  menyatakan  pembelajaran  kooperatif bernaung  dalam  teori  konstruktivis.  Pembelajaran  ini  muncul  dari
konsep  bahwa  siswa  akan  lebih  mudah  menemukan  dan  memahami konsep  yang  sulit  jika  mereka  saling  berdiskusi  dengan  temannya.
Siswa  secara  rutin  bekerja  dalam  kelompok  untuk  saling  membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan
penggunaan  kelompok  sejawat  menjadi  aspek  utama  dalam pembelajaran kooperatif.
2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif
Konsep dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut EtinRaharjo, 2007:6-10
:
a. Perumusan tujuan belajar harus jelas
b. Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar
c. Ketergantungan yang bersifat positif
d. Interaksi yang bersifat terbuka
e. Tanggung jawab individu
f. Kelompok bersifat heterogen