Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat pembelajaran berlangsung guru benar-
benar melaksanakan tugasnya dengan baik. Tugas guru di dalam kelas meliputi, memimpin pelaksanaan skenario
pembelajaran, memimpin jalannya diskusi yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas, dan melaksanakan pengelolaan
kelas. Pada saat pembelajaran berlangsung dapat dilihat apakah guru melaksanakan tindakan-tindakan tersebut atau
tidak. b
Observasi kegiatan siswa Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui
apakah selama pembelajaran berlangsung siswa melakukan pembelajaran yang dirancang dengan model kooperatif tipe
NHT
dengan baik atau tidak. Siswa dikatakan melakukan pembelajaran dengan baik jika siswa melakukan kerja
kelompok dengan antusias dan bersungguh-sungguh. Siswa mau berupaya secara maksimal dalam mengerjakan tugas-
tugas di dalam kelompok. Selain itu siswa juga harus memahami inti materi yang dibahas.
c Observasi keterampilan sosial siswa
Observasi keterampilan sosial siswa dilakukan untuk mengetahui interaksi siswa dalam kelompok selama proses
pembelajaran berlangsung.
Siswa dikatakan
dapat
berinteraksi dengan baik jika siswa mau bekerja sama dalam mengerjakan tugas dan mau saling mambantu dalam
memahami materi. Siswa tidak mengerjakan tugas secara individual dan tidak keberatan untuk mambantu teman yang
kesulitan. 4
Evaluasi dan Refleksi a
Evaluasi Tindakan
evaluasi dilakukan
dengan melakukan
wawancara pada guru dan siswa. Wawancara dilakukan berdasarkan panduan wawancara yang telah dibuat. Guru
dan siswa juga memberikan saran guna perbaikan pada siklus berikutnya.
b Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi. Refleksi dilakukan segera
setelah suatu pertemuan berakhir. Guna keperluan refleksi, siswa dan guru diminta mengisi lembar refleksi. Hal ini
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan
dalam pertemuan berikutnya. Peneliti melakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan
pada pertemuan berikutnya.
b. Siklus Kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama,
hanya yang
membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua, tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian
1. Kegiatan pra penelitian
a. Lembar observasi kegiatan guru lampiran 1, halaman 136 b. Lembar observasi kegiatan siswa lampiran 2, halaman 138
c. Lembar observasi kondisi fisik kelas lampiran 3, halaman 140 d. Kuesioner keterampilan sosial siswa lampiran 4, halaman 141
e. Panduan wawancara terhadap guru lampiran 5, halaman 145 f. Panduan wawancara terhadap siswa lampiran 6, halaman 146
2. Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus pertama a. Tahap perencanaan
1 Pembagian kelompok lampiran 7, halaman 147
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RPP dirancang untuk satu kali pertemuan 2x45 menit. RPP berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah- langkah
kegiatan pembelajaran,
sumber dan
media pembelajaran, serta penilaian. lampiran 8, halaman 148
b. Tahap tindakan
1 Papan nama lampiran 9, halaman 154
2 Nomor siswa lampiran 10, halaman 155
3
Handout
materi pembelajaran lampiran 11, halaman 156 4
Soal kerja kelompok lampiran 12, halaman 162 5
Lembar skor kelompok lampiran 13, halaman 167 6
Soal tes evaluasi lampiran 14, halaman 168
7 Kuesioner keterampilan sosial lampiran 15, halaman 173
8 Lembar refleksi siswa lampiran 16, halaman 177
c. Tahap Observasi
1 Lembar observasi kegiatan guru lampiran 17, halaman 178
2 Lembar observasi kegiatan siswa lampiran 18, halaman 180
3 Lembar observasi keterampilan sosial siswa lampiran 19,
halaman 182 d.
Tahap Evaluasi dan Refleksi 1
Evaluasi a
Panduan wawancara siswa lampiran 20, halaman 184 b
Panduan wawancara guru lampiran 21, halaman 185 2
Refleksi a
Lembar refleksi guru lampiran 22, halaman 186 3. Instrumen kegiatan pelaksanaan tindakan siklus kedua
a. Tahap perencanaan 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RPP dirancang untuk satu kali pertemuan 2x45 menit. RPP berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah- langkah
kegiatan pembelajaran,
sumber dan
media pembelajaran, serta penilaian. lampiran 23, halaman 187
b. Tahap tindakan
1 Papan nama lampiran 24, halaman 193
2 Nomor siswa lampiran 25, halaman 194
3
Handout
materi pembelajaran lampiran 26, halaman 195 4
Soal kerja kelompok lampiran 27, halaman 199 5
Lembar skor kelompok lampiran 28, halaman 203 6
Soal
pre test
lampiran 29, halaman 204 7
Soal
post test
lampiran 30, halaman 209 8
Kuesioner keterampilan sosial lampiran 31, halaman 214 9
Lembar refleksi siswa lampiran 32, halaman 218 c.
Tahap Observasi 1
Lembar observasi kegiatan guru lampiran 33, halaman 219 2
Lembar observasi kegiatan siswa lampiran 34, halaman 221 3
Lembar observasi keterampilan sosial siswa lampiran 35, halaman 223
d. Tahap Evaluasi dan Refleksi
1 Evaluasi
a Panduan wawancara siswa lampiran 36, halaman 225
b Panduan wawancara guru lampiran 37, halaman 226
2 Refleksi
a Lembar refleksi guru lampiran 38, halaman 227
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan partisipatif yang dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan.
Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan format, daftar, cek, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas
di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas cf. Mills, 2004:19 dalam Wijaya Kusumah,
2009:52. Peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data observasi untuk mengetahui data proses pelaksanaan pembelajaran
serta data keterampilan sosial siswa selama proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe
NHT
. Observasi kegiatan guru dan siswa menggunakan alat observasi
jenis
chek list
dengan menyediakan ruang kosong untuk menambah komentar.
Chek list
dimaksudkan untuk mensistematikakan catatan observasi. Observasi keterampilan sosial siswa menggunakan alat
observasi
rating scale
.
Rating scale
adalah pencatatan gejala menurut tingkat-tingkatnya Hadi, 2004:171. Observasi dengan jenis ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan subyek menurut tingkat-tingkatannya.
2. Wawancara
Zuriah 2005:179 menyatakan wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk
dijawab secara lisan pula. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa dan guru sebelum dan setelah tindakan. Sebelum
tindakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang biasanya dilaksanakan serta kesulitan-
kesulitan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Setelah tindakan, wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang
lebih rinci. 3.
Tes Tes adalah salah satu wahana program penilaian pendidikan. Tes
adalah kumpulan butir soal yang jawabannya dapat dinyatakan dengan benar-salah Mudjijo, 1995:1. Tes dilakukan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa. Soal-soal tes yang digunakan telah dipersiapkan sebelumnya. Tes juga dirancang sedemikian rupa sehingga telah
mencakup indikator yang dapat menunjukan kemampuan siswa. Soal- soal tes dibuat berdasarkan indikator-indikator yang harus dikuasai
pada pokok bahasan tersebut. 4.
Kuesioner
Kuesioner sering pula disebut skala. Skala adalah alat yang digunakan untuk menilai keadaan pribadi orang lain atau mengenai
sesuatu hal tertentu Syamsul Bachri Thalib, 2010:287. Kuesioner akan digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan sosial siswa.
Siswa diminta mengisi butir-butir kuesioner yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dianalisis. Adapun indikator kuesioner akan
berpatokan pada pendapat Lungdgren dalam Rusman 2011:210 mengenai aspek-aspek keterampilan sosial yang dimiliki siswa.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, pendapat, dalil atau hukum, dan
lain-lain Zuriah,
2005:191. Dokumentasi
digunakan untuk
memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.
Dokumentasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan rekaman video. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat melihat kembali hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Jika masih ditemukan
penyimpangan yang tidak sesuai dengan prosedur, dapat menjadi refleksi untuk diperbaiki.