Materi Ajar : Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi serta tabungan selain pendapatan: Fungsi konsumsi
Lampiran 24 Contoh papan nama kelompok:
KELOMPOK 1 1A Yolanda
1B Aldy Deliar 1C Indah Amalia
1D Elsa Septiana
Lampiran 25
Contoh nomor siswa berbentuk topi:
1A
A
Lampiran 26
Handout
Materi Fungsi Konsumsi
Tentu kita sering mendengar kata konsumsi. Pendapatan yang diterima seseorang akan digunakan untuk konsumsi. Misalnya membeli makanan dan pakaian. Selain konsumsi,
pendapatan mungkin pula ditabung. Akan tetapi, di sini kita hanya akan membahas mengenai alokasi pendapatan untuk konsumsi.
Seluruh sektor ekonomi akan melakukan konsumsi, baik itu pemerintah, sektor luar negeri, rumah tangga, dan perusahaan. Pada bab ini akan diterangkan konsumsi dari
sektor rumah tangga dan perusahaan sehingga diasumsikan tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri. Di sini akan dibahas mengenai konsumsi dari
semua rumah tangga dalam suatu negara yang disebut konsumsi agregat. Kita akan melihat hubungan konsumsi agregat dengan pendapatan nasional siap pakai
disposable income
. Hubungan konsumsi nasional dengan pendapatan nasional adalah, jika semakin besar
pendapatan nasional maka semakin besar pula pengeluaran konsumsi nasional. Dan sebaliknya, ketika semakin kecil pendapatan nasional maka semakin kecil konsumsi
nasional. 1. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi serta tabungan selain
pendapatan 1
Kekayaan yang Telah Terkumpul
Saat seseorang telah memiliki banyak kekayaan yang terkumpul baik dari warisan atau usaha masa lalu, dia akan melakukan banyak konsumsi di masa
sekarang. Sementara seseorang yang belum memiliki banyak kekayaan akan cenderung menabung pendapatnnya dan mengurangi konsumsi.
2 Tingkat Bunga Simpanan
Jika tingkat bunga rendah, rumah tangga cenderung menurunkan tingkat tabungan karena merasa lebih baik melakukan pembelanjaan konsumsi.
3 Sikap Berhemat
Sikap seseorang pasti berbeda-beda. Sikap berhemat cenderung akan mengurang konsumsi dan menambah tabungan.
4 Keadaan Perekonomian
Dalam keadaan perekonomian yang tumbuh pesat, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya. Namun dalam kondisi perekonomian yang lesu,
masyarakat akan berhati-hati menggunakan uang. 5
Distribusi Pendapatan
Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, masyarakat yang lebih kaya cenderung menabung lebih tinggi. Sedangkan dalam masyarakat yang
memiliki distribusi pendapatan merata, cenderung banyak melakukan konsumsi.
6 Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi
Apabila pendapatan dari pensiun besar maka pekerja tidak terdorong untuk menabung dan justru mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi, demikian
sebaliknya.
b. Fungsi konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam
suatu perekonomian. Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai:
C = fYd Keterangan:
C = konsumsi
Yd = pendapatan nasional siap pakai
disposable income
Artinya besar kecilnya konsumsi nasional tergantung pada pendapatan nasional siap pakai dan keduanya memiliki hubungan searah. Saat pendapatan nasional
bertambah maka konsumsi juga akan bertambah. Saat pendapatan nasional
berkurang, konsumsi juga akan berkurang. Fungsi konsumsi dapat dijabarkan sebagai berikut:
Di mana: C = konsumsi dari kata
consume
a = konsumsi otonom adalah konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional sama dengan nol 0
b = kecenderungan mengkonsumsi marjinal
MPC
Y= pendapatan
income
a juga dapat diartikan sebagai konsumsi yang tetap harus dipenuhi rumah tangga bahkan saat tidak ada pendapatan. Bukankah untuk melanjutkan hidup, setiap orang harus
melakukan pengeluaran? Misalnya untuk makan. b dapat diartikan sebagai persentase tambahan konsumsi yang dilakukan seiring dengan
tambahan pendapatan yang diterima. Berikut kita bahas lebih lanjut mengenai MPC Marginal Propensity to Consume atau b:
Seseorang yang mendapat tambahan pendapatan cenderung akan menambah konsumsinya.
Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh disebut kecenderungan mengkonsumsi marjinal
MPC = Marginal Propensity to Consume
, yang secara matematis dapat ditulis dengan :
Dimana: ∆
C
= pertambahan konsumsi yang dilakukan C dari kata
consume
konsumsi ∆
Y
= pertambahan pendapatan Y dari kata
income
pendapatan Misalnya diketahui suatu fungsi konsumsi
C
= 150.000 + 0,75
Y
Maka, besarnya konsumsi tetapotonom yang harus dipenuhi adalah Rp 150.000 dan 0,75
adalah persentase tambahan konsumsi yang dilakukan seiring dengan pertambahan pendapatan MPC
Y C
MP C
C = a + bY