Pemahaman  dapat  terjadi  jika  siswa  dilibatkan  dalam  suatu  proses pembelajaran  yang  proaktif.  Hal  ini  membuat  siswa  dapat  mengalami
sendiri  maksud  dari  ilmu  tersebut.  Kenyataan  ini  sesuai  dengan  kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof dari China :
Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat
Apa yang saya lakukan, saya paham.
Oleh  sebab  itu,  diperlukan  kegiatan  pembelajaran  yang  dapat menumbuhkan tingkat pemahaman dalam diri siswa.
F. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  mengenai  perilaku  manusia dalam  memilih  dan  menciptakan  kemakmuran.  Dengan  mempelajari  ilmu
ekonomi,  seseorang  diharapkan  dapat  mengetahui  berbagai  permasalahan ekonomi  serta  dapat  lebih  efektif  dan  efisien  dalam  berbagai  kegiatan
ekonomi.  Di  Sekolah  Menengah  Atas,  ilmu  ekonomi  penting  untuk dipelajari  karena  siswa  sebagai  lulusan  yang  akan  menjadi  bagian  dari
masyarakat  diharapkan  mampu    menjadi  masyarakat  yang  cerdas  dalam menghadapi berbagai masalah ekonomi  yang ada serta dalam menentukan
pilihan-pilihan  pemenuhan  kebutuhannya.  Selain  itu,  ilmu  ekonomi  juga membantu  manusia  dalam  mencoba  memecahkan  masalah  ekonomi  yang
muncul.  Masalah  tersebut  misalnya,  pengangguran,  ketidakstabilan  harga,
inflasi,  dan  lain-lain.  Ilmu  ekonomi  mencoba  menwarkan  alternatif  solusi pemecahan masalah yang ada.
G. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian  serupa  pernah  dilakukan  oleh  Djoko  Dwi  Kusumojanto bersama  dengan  Popy  Herawati  dengan  judul  “Penerapan  Model
Pembelajaran
Numbered Head Together NHT
untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di
SMK  Ardjuna  01  Malang”.  Penelitian  tersebut  dilakukan  pada  bulan Oktober  2008.  Dari  penelitian  yang  dilakukan,  diperoleh  hasil  bahwa
dengan  model  pembelajaran
NHT
hasil  belajar  siswa  yang  diamati  dari hasil
pre  test
dan
post  test
dapat  meningkat.  Pada  siklus  I  rata-rata  nilai meningkat  dari  42,27  menjadi  65,54.  Pada  siklus  II  rata-rata  nilai
meningkat  dari  70,45  menjadi  79,54.  Peneliti  juga  mengobservasi  proses aktivitas  belajar  siswa  saat  dilakukannya  pembelajaran  kooperatif  tipe
NHT
dengan  membuat  4  indikator  pengamatan,  yakni  1  saling ketergantungan  positif,  2  interaksi  tatap  muka,  3  akuntabilitas
individual,  4  keterampilan  antar  personal  yang  diamati  oleh  observer. Dari kedua siklus yang dilakukan terdapat peningkatan dan perbaikan dari
siklus  pertama  ke  siklus  kedua  pada  keempat  indikator  tersebut.  Aspek saling  ketergantungan  positif  mengalami  peningkatan  9,39,  aspek
interaksi  tatap  muka  mengalami  peningkatan  sebesar  9,09.  Aspek akuntabilitas  individu  meningkat  sebesar  28,03  dan  aspek  keterampilan