Analisis Komparasi Keterampilan Sosial dan Pemahaman Belajar

Saat menyampaikan hasil jawaban kelompok, siswa juga belajar menerima tanggung jawab serta menerima kritik dari orang lain sehingga keterampilan sosial siswa meningkat. Dalam kegiatan menanggapi teman yang sedang berpendapat, siswa yang memberikan tanggapan juga belajar menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang sopan. Siswa yang tidak memberi tanggapan juga belajar untuk menghargai orang lain yang sedang berbicara. Dengan demikian, keterampilan sosial siswa dapat meningkat. 2. Peningkatan Pemahaman Sesudah Penerapan NHT Pemahaman belajar siswa terus meningkat pada saat siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini terlihat dari skor tes yang mengalami peningkatan pada siklus pertama. Untuk memantapkan, dilakukan siklus kedua. Skor tes pada siklus kedua ini pun mengalami peningkatan. Pada siklus pertama, siswa yang memiliki skor hasil belajar yang telah mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 59,37. Selanjutnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mampu mencapai KKM sesudah penerapan NHT siklus pertama. Sesudah NHT siklus pertama, jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM berjumlah 28 siswa atau 87,5. Artinya terjadi peningkatan sejumlah 9 siswa atau 28,13. Pada siklus kedua, seluruh siswa yang hadir dalam pembelajaran yaitu 28 siswa atau 100 telah mampu mencapai KKM. Artinya terjadi peningkatan sebesar 12,5. Peningkatan ini terjadi karena penerapan model pembelajaran kooperatif berjalan lancar. Kualitas pembelajaran di kelas menjadi lebih baik. Pembelajaran yang biasanya terpusat pada guru, kali ini lebih terpusat pada siswa. Siswa memiliki kesempatan menggali materi secara mandiri serta saling membantu dalam memahami materi di dalam kelompok. Tanggung jawab individu lewat penerapan model pembelajaran ini juga membuat siswa sungguh-sungguh serius dalam belajar. Siswa juga terlibat aktif dalam diskusi kelas. Hal ini membuat pemahaman siswa terus bertambah. 131

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT mampu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa di kelas X5. Peningkatan keterampilan sosial tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang termasuk kategori minimal baik berdasarkan kuesioner keterampilan sosial. Jumlah siswa terus meningkat pada siklus pertama dan kedua. Pada siklus pertama, peningkatan terjadi sebesar 28,1 atau sejumlah 9 siswa. Pada siklus kedua peningkatan terjadi sebesar 21,5 atau sejumlah 3 siswa. Hasil observasi juga menunjukan peningkatan keterampilan sosial yang dimiliki siswa sebesar. Pada siklus pertama, siswa yang keterampilan sosialnya termasuk dalam kategori baik berjumlah 12 siswa atau 37,5. Hal ini meningkat menjadi 28 siswa pada siklus kedua atau 100. Sedangkan peningkatan pemahaman belajar, nampak dari peningkatan jumlah siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal pada siklus pertama maupun siklus kedua. Pada siklus pertama, peningkatan yang terjadi sebesar 28,13. Peningkatan terjadi dari 19 siswa atau 59,37 yang dapat mencapai nilai ketuntasan minimal bertambah menjadi 28 siswa atau 87,5. Sementara pada siklus kedua, dari 28 siswa atau 100 siswa yang hadir dalam pembelajaran mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal sehingga peningkatan yang terjadi sejumlah 12,5.

B. Keterbatasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa keterbatasan terkait penelitian ini yaitu: 1. Dalam penelitian siklus kedua ada 4 orang siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran sehingga data siswa tidak diikutsertakan dalam hasil penelitian. 2. Dimungkinkan ada perbedaan persepsi antar observer saat mengobservasi keterampilan sosial tiap siswa, sehingga timbul bias pada hasil observasi tersebut.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan pada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1. Guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT , sebagai alternatif penyelenggaraan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dengan metode yang sering digunakan guru. Selain itu, penggunaan model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa. 2. Sangat perlu diperhatikan perencanaan dan pengelolaan waktu sebelum dan selama proses tindakan berlangsung. Hal tersebut, perlu dilakukan agar setiap langkah pembelajaran berlangsung dengan baik dan tepat waktu. 3. Peneliti dan guru penting untuk rutin bertemu membahas persiapan penelitian yang akan dilakukan. Guru sebagai pelaku tindakan harus benar-benar memahami langkah-langkah pembelajaran agar tidak mengalami kebingungan saat pelaksanaan tindakan. 4. Observer perlu melakukan simulasi dalam melakukan observasi agar terdapat persamaan persepsi sehingga hasil observasi lebih reliabel.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA

0 12 238

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (nht) untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas x SMA Negeri 2 Klaten pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 1 324