Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 6 Yogyakarta

No Deskriptor Ya Tidak Catatan 6 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri  Pembelajaran lebih terfokus pada guru dan guru sebagai pemberi informasi bagi siswa 7 Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok  Siswa tidak terbagi dalam kelompok selama pembelajaran berlangsung 8 Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok  Tidak ada tugas kelompok 9 Guru turut berperan dalam pembentukan kelompok  Tidak dibentuk kelompok 10 Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok  Tidak ada diskusi kelompok 11 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok dalam menggali materi atau pun menjawab soal-soal  Tidak dibentuk kelompok 12 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru  beberapa siswa menanyakan hal yang belum dipahami 13 Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok  Tidak ada tugas kelompok 14 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu  Tidak dibentuk kelompok 15 Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok  Tidak dibentuk kelompok 16 Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok  Tidak dibentuk kelompok 17 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas  Guru memberikan kesempatan, namun hanya sedikit siswa yang berpartisipasi dan siswa yang berpartisipasi hanya siswa-siswa tertentu. Siswa yang lain tidak berpartisipasi 18 Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa  Guru menengahi dan menyampaikan jawaban yang benar No Deskriptor Ya Tidak Catatan 19 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas  Guru senantiasa mengingatkan siswa yang gaduh 20 Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas  Perhatian guru terfokus pada pembelajaran 21 Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran  Guru memberi kesimpulan dan penguatan diakhir pembelajaran 22 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran  Guru belum melakukan evaluasi pada pembelajaran saat itu 23 Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran  Guru belum melakukan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang sedang dipelajari siswa adalah pendapatan nasional dengan kompetensi dasar menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional dan indikator menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Guru telah melakukan kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup secara berurutan dan berkesinambungan. Kegiatan pembuka diawali oleh guru dengan mengucapkan salam dan melakukan presensi untuk mengecek siswa yang tidak hadir. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi yang telah dipelajari minggu lalu yaitu mengenai pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional dan perbedaan dari ketiganya. Namun disini guru belum menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pada siswa. Pada kegiatan pembukaan ini, beberapa siswa terlihat belum fokus pada pembelajaran yang dilakukan. Menghadapi situasi tersebut, guru mencoba menyiasati dengan bertanya mengenai materi yang dipelajari minggu lalu dan meminta salah satu siswa menjawab. Siswa yang ditunjuk tentu akan segera memperhatikan guru sehingga siswa lain juga turut memperhatikan pertanyaan guru. Cara ini cukup efektif sehingga kelas yang tadinya belum kondusif, dapat segera terfokus pada pembelajaran dan situasi kelas menjadi kondusif. Pada kegiatan inti guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru menggunakan media power point untuk menampilkan poin-poin materi pelajaran. Guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa. Dalam tanya jawab tersebut, beberapa siswa nampak antusias namun beberapa siswa nampak diam dan tidak terlalu antusias. Sehingga tanya jawab yang terjadi cenderung dilakukan guru dengan siswa-siswa tertentu saja. Guru juga meminta siswa mengerjakan soal. Soal tersebut dikerjakan secara individu. Setelah mengerjakan, guru meminta salah satu siswa menuliskan jawaban di papan tulis. Dalam kegiatan inti, interaksi yang terjadi masih sebatas guru dengan siswa. Belum ada interaksi antar siswa yang dapat memupuk kemampuan kerja sama siswa di kelas. Pada kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan, penguatan, dan salam. Secara keseluruhan pembelajaran masih terpusat pada guru. Siswa belum diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri pengetahuan mengenai materi yang dipelajari. Siswa juga tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya dalam mempelajari materi. b. Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti lampiran 42, halaman 233: Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Sebelum Penerapan NHT No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan  siswa masih terlihat asyik mengobrol atau sibuk membereskan buku-buku 2 Siswa memahami tujuan pembelajaran SKKDIndikator  Siswa kurang memahami mengenai tujuan pembelajaran karena guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran saat itu 3 Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbeda- beda  Siswa yang memiliki tingkat kemampuan akademik tinggi, cenderung lebih aktif dalam pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA

0 12 238

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (nht) untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas x SMA Negeri 2 Klaten pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 1 324