tingkat hasil belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan untuk mengetahui motivasi berpedoman
pada lembar kuisioner dan lembar observasi. Perhitungan hasil belajar pada setiap ranah adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar Kognitif
Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif diperoleh melalui pre-test pada awal siklus I dan post-test yang diberikan pada setiap akhir siklus I dan
II. Panduan skoring dapat dilihat pada halaman 147, 148 dan 149
Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut : 1
Ketuntasan individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila
memperoleh nilai ≥ 75 KKM.
Adapun untuk mengetahui ketuntasan individual maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
=
ℎ ℎ
100
Tabel. 3 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu
Keterangan
≤ 74 dari KKM Tidak Tuntas
≥ 75 dari KKM Tuntas
2 Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila siswa melampaui KKM dengan target pencapaian ideal
≥ 70 dari jumlah siswa dalam kelas.
Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
KK =
100
3 Nilai rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut :
Rata-rata kelas = Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa yang mengikuti tes
b. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Pengukuran keaktifan siswa menggunakan lembar observasi. Penilaian keaktifan siswa dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang diperoleh.
Persentase perolehan skor pada lembar observasi keaktifan siswa dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar partisipasi dan tangapan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran menggunakan media animasi. Data rata-rata persentase lembar observasi siswa diperoleh dari tiap pertemuan pembelajaran
setiap siklus. Untuk menghitung skor keaktifan kelompok siswa pada aspek
psikomotor menggunakan rumus :