2 Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila siswa melampaui KKM dengan target pencapaian ideal
≥ 70 dari jumlah siswa dalam kelas.
Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
KK =
100
3 Nilai rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut :
Rata-rata kelas = Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa yang mengikuti tes
b. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Pengukuran keaktifan siswa menggunakan lembar observasi. Penilaian keaktifan siswa dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang diperoleh.
Persentase perolehan skor pada lembar observasi keaktifan siswa dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar partisipasi dan tangapan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran menggunakan media animasi. Data rata-rata persentase lembar observasi siswa diperoleh dari tiap pertemuan pembelajaran
setiap siklus. Untuk menghitung skor keaktifan kelompok siswa pada aspek
psikomotor menggunakan rumus :
Skor keaktifan= x 100
Tabel 4. Kriteria Keaktifan Kelompok Siswa
Suharsimi, 2007
c. Kuisioner Motivasi Belajar
Pada rancangan ini digunakan 2 jenis kuisioner yaitu kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan dan kuisioner
motivasi belajar siswa setelah diberi tindakan. Kuisioner tersebut digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh dari
kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut, 1 kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan
negatif, 2 kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti pada
tabel berikut:
Tabel 5. Penetapan skor kuisioner
Pilihan Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
Presentase yang diperoleh Keterangan
75 ≤ p ≤ 100
Aktif ≤ 26 p ≤ 74
Sedang ≤ 25
Kurang Aktif
Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner dihitung dan skor ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Langkah pertama yang dilakukan adalah
menghitung skor motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan dan skor motivasi belajar siswa setelah diberi tindakan untuk masing-masing siswa
seperti tabel berikut:
Tabel 6. Skor motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan skor motivasi belajar sesudah diberi tindakan.
Kode Siswa Nomor pernyataan
Total Skor
Skor motivasi
Kategori 1
2 3
4 ...
Siswa 1 Siswa 2
dst.
Untuk mengetahui persentase jumlah skor perseorangan individu , menggunakan rumus :
Skor motivasi siswa = x 100
Sedangkan untuk mengetahui presentase siswa dengan motivasi tinggi, menggunakan rumus :
Presentase motivasi siswa tinggi = x 100
Hasil motivasi belajar siswa dibuat dalam interval skor dapat dilihat seperti pada tabel berikut :
Tabel 7. Kriteria Motivasi Siswa Interval Skor
Kategori
75 ≤ ≤ 100
Tinggi 26
≤ ≤ 74 Sedang
≤ 25 Rendah