Hasil Penilaian Post-test Siklus II

yaitu 50 . Dengan demikian kualifikasi motivasi belajar siswa dapat dikatakan sudah tercapai. Presentase motivasi tertinggi setelah tindakan adalah 92,85 dan presentase terendah adalah 66,66 . Persentase siswa kategori tinggi sebesar 87,5 , persentase siswa kategori sedang sebesar 12,5 dan tidak ada peresentase siswa dengan kategori rendah. Rata-rata skor motivasi siswa setelah tindakan adalah 69,59 dengan presentase ketuntasan klasikalpresentase kelas secara keseluruhan adalah 82,87 di mana hasil yang diperoleh ini sudah mencapai target keberhasilan yaitu 75 . Dengan demikian kualifikasi motivasi belajar siswa dapat dikatakan sudah tercapai.

3. Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Observasi keaktifan siswa dilakukan selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah dibuat. Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh dua rekan mahasiswa dan guru mata pelajaran Biologi SMAK Frateran Ndao sebagai observer. Hasil observasi yang diperoleh selama penelitian siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 13. Hasil Observasi Keaktifan Siswa No Jenis data Hasil Siklus I Siklus II 1 Presentase tertinggi 87,5 91,66 2 Presentase terendah 65,27 66,66 3 Persentase siswa dengan kriteria aktif 66,66 75 4 Persentase siswa dengan kriteria sedang 33,33 25 5 Persentase siswa dengan kriteria kurang aktif Tidak ada Tidak ada 6 Rata-rata skor 74,9 81,24 7 Ketuntasan klasikal 66,66 75 No Jenis data Hasil Siklus I Siklus II 8 Target keberhasilan 75 75 9 Kualifikasi Belum tercapai Tercapai Hasil Analisis Lembar Keaktifan Siswa selengkapnya dapat dilihat pada halaman 169 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perbedaan hasil observasi keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus I dan II. Pada siklus I persentase tertinggi adalah 87,5 sedangkan persentase terendah adalah 65,27 . Persentase siswa dengan kriteria aktif sebanyak 66,67 , persentase siswa dengan kriteria sedang sebanyak 33,33 dan tidak ada persentase siswa dengan kriteria kurang aktif. Rata-rata skor keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 74,9 dengan ketuntasan klasikal 66,66 dimana hasil tersebut belum mencapai target yaitu 75 . Dengan demikian kualifikasi keaktifan siswa dikatakan belum tercapai. Pada siklus II presentase tertinggi adalah 91,66 sedangkan presentase terendah adalah 77,77 . Persentase siswa dengan kriteria aktif sebanyak 75 , persentase siswa dengan kriteria sedang sebanyak 25 dan tidak ada persentase siswa dengan kriteria kurang aktif. Rata-rata skor yang diperoleh pada siklus II adalah 81,24 dengan ketuntasan klasikal 75 . Hasil tersebut sudah mencapai target yaitu 75 . Dengan demikian kualifikasi keaktifan siswa dikatakan sudah tercapai.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan media animasi yang dilakukan oleh peneliti di SMAK Frateran Ndao Ende kelas XI IPA pada materi sistem ekskresi, hasil belajar dan motivasi siswa menunjukkan hasil yang positif. Terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah materi pelajaran. Terjadinya peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran kooperatif yaitu memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif ditinjau dari hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dua siklus. Siswa diberikan soal pre-test sebelum memulai pembelajaran untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi sistem ekskresi. Nilai rata-rata pre-test siswa sangat rendah yaitu 42,91 dan tidak ada satupun siswa yang tuntas atau mencapai KKM 75. Setelah pelaksanaan siklus I, hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata post-test siklus I adalah 76,08. Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 sebanyak 18 atau 75 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I sudah mencapai target yaitu 70 siswa tuntas KKM 75. Hasil ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media animasi dalam pembelajaran berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian siklus II, rata-rata post-test siswa siklus II adalah 77,5 dengan siswa yang tuntas atau mencapai KKM 75 sebanyak 17 siswa atau 70,83

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA (ANIMASI) DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

1 3 21

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia menggunakan Strategi Index Card Match dengan Media Torso Pada Siswa Kelas XI IPA SMA

0 0 18

Penerapan model pembelajaran word square untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Sains SMAK Frateran Ndao Ende pada pokok bahasan sistem saraf.

0 13 212

Penggunaan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia.

0 1 243

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.

0 0 2

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.

0 1 252

Pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Maumere

0 1 293

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat

0 1 217