hasil belajar siswa. Media animasi yang diterapkan cukup memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa karena
memiliki keunggulan-keunggulan dalam proses pembelajarannya. Adapun keunggulan tersebut adalah :
a. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang
cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah dan proses lainnya.
b. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan
dan mikroba. c.
Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi suara.
d. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan
unsur audio dan visual. e.
Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
f. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Media animasi dalam proses pembelajaran biologi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena memiliki kemampuan untuk memaparkan
sesuatu yang rumit atau komplek melalui stimulus audio visual yang akhirnya membuahkan hasil lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali,
mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Pembelajaran dengan memanfaatkan media animasi dapat menciptakan pembelajaran Biologi
menjadi efektif, menyenangkan, tidak membosankan sehingga mempercepat proses penyampaian materi kepada siswa.
5. Faktor Penghambat Proses Pembelajaran dengan Pemanfaatan Media
Animasi
Saat pelaksanaan penelitian dengan menggunakan media animasi, peneliti mengalami beberapa hambatan. Adapun hambatannya adalah kondisi lingkungan
kelas yang tidak mendukung saat siswa mengerjakan soal post-test akhir siklus II. Saat pelaksanaan post-test siklus II siswa-siswi menjadi sedikit terganggu
konsentrasinya saat mengerjakan soal karena mendengar kegaduhan yang terjadi di kelas XI IPS 1 akibat ruang kelas yang berdekatan dengan kelas XI IPA.
Akhirnya peneliti pun menuju ke kelas XI IPS 1 untuk meminta siswa-siswi agar tenang karena siswa XI IPA sedang mengerjakan soal post-test. Hambatan lainnya
adalah animasi yang digunakan menggunakan bahasa Inggris sehingga siswa sedikit sulit untuk menerjemahkan isi tayangan animasi. Sebaiknya animasi yang
ditayangan menggunakan bahasa Indonesia agar siswa mudah memahami isi penjelasan materi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti pada bulan Mei 2013 dengan pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI
IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi. Hasil motivasi belajar siswa di jaring melalui lembar kuisioner dan lembar observasi keaktifan
siswa. Hasil kuisioner siswa sesudah tindakan adalah 82,73 dan skor tersebut masuk dalam kriteria motivasi tinggi. Hasil observasi keaktifan siswa mengalami
peningkatan dimana siklus I, 66,66 siswa memiliki kriteria aktif dan 33,33 memiliki kriteria sedang dengan presentase klasikal 66,66, sedangkan pada
siklus II, 75 siswa memiliki kriteria aktif dan 25 siswa memiliki kriteria sedang dengan ketuntasan klasikal 75 .
2. Pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA
SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi. Hasil analisis hasil belajar siswa ranah kognitif, nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah
76,08 dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Ketuntasan klasikal pada siklus I adalah sebesar 75 dan menurun pada siklus II menjadi 70,83 . Penurunan ini
disebabkan oleh faktor perbedaan jumlah anggota kelompok diskusi siswa pada kedua siklus. Di siklus I siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri atas 4
78