Kerangka Pikir LANDASAN TEORI

41 Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa sering ditemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini betapa pentingnya fungsi perbaikan dalam kegiatan pengajaran. Tugas para guruguru pembimbing adalah upaya untuk memahami kesulitan belajar, mengetahui faktor penyebab, dan bersama siswa menggali solusinya. Salah satu contoh, fungsi perbaikan dalam bimbingan belajar adalah pengajaran remedial remedial teaching. e. Fungsi pemeliharaan maintencance and development function Bimbingan belajar berfungsi mengoreksi hal yang masih kurang sekaligus mempertahankan dan mengembangkan cara dan strategi maupun semangat belajar yang sudah positif agar siswa makin berkembang.

D. Kerangka Pikir

Secara sederhana, minat belajar dapat diartikan sebagai ketertarikan dan keterarahan perhatian yang kuat dan terus menerus pada kegiatan belajar baik formal di sekolah maupun non formal. Dalam konteks ini, minat belajar yang dimaksudkan adalah ketertarikan dan ketertarikan tetap pada kegiatan pembelajaran formal untuk mendapatkan dan memahami ilmu pengetahuan. Kesatuan aspek minat individual individual interest dan minat situasional situational interest menjadi pembentuk minat belajar seorang siswa. Karena itu, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi minat belajar seorang siswa yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa sendiri baik yang berkaitan dengan kondisi fisik maupun psikologis siswa. 42 Sedangkan faktor eksternal merupakan hal-hal dari luar berupa kondisi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam penelitian ini, tinggi-rendahnya minat belajar anak jalanan menjadi fokus penelitian untuk mengembangkannya. Anak jalanan merupakan anak-anak di bawah usia 18 tahun yang menghabiskan waktu di jalanan untuk mencari nafkah children living on the street and living of the street. Secara khusus, anak-anak jalanan yang dituju adalah yang tergabung dalam kelompok belajar di Perkampungan Sosial Pingit PSP Yogyakarta yang bersekolah di sekolah formal sambil membagi waktu untuk bekerja di jalanan. Karena itu, minat belajar anak jalanan PSP diartikan sebagai ketertarikan dan keterarahan tetap siswa sekaligus anak jalanan tersebut terhadap kegiatan belajar baik yang diadakan di kelompok belajar PSP maupun di sekolah formal mereka. Kondisi psikologis yang berada dalam tekanan sosial-ekonomi bahkan politik pembangunan perkotaan, serta kondisi ekternal berupa kesulitan ekonomi keluarga dan stigma sosial terhadap anak jalanan dari masyarakat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar anak jalanan PSP. Untuk meningkatkan belajar anak jalanan di PSP, diadakan kegiatan bimbingan belajar. Bimbingan belajar merupakan bantuan oleh pembimbing untuk mengembangkan lingkungan belajar yang kondusif dan menumbuhkan serta mengembangkan kemampuan belajar siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar dan meraih hasil belajar yang optimal. Bimbingan belajar juga merupakan proses pengenalan, pemahaman, pengarahan dan penyesuaian diri siswa agara dapat belajar dengan optimal. 43 Bimbingan belajar yang merupakan bagian yang menyatu dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan formal tersebut pun dikembangkan dalam konteks pendidikan bagi anak jalanan khususnya di PSP. Menurut WHO pendidikan anak jalanan bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap hidup positif berupa kepercayaan diri, gambaran positif tentang diri dan mengalami konsekuensi sikap positif mereka agar terjadi perubahan sikap hidup dan terutama agar mereka terlepas dari hidup di jalanan. Maka bimbingan belajar bagi anak jalanan di PSP dikembangkan dalam kerangka mengembangkan ketertarikan yang tetap terhadap kegiatan belajar di kelompok belajar PSP dan di sekolah masing-masing sebagai suatu bentuk sikap hidup positif dan mengalami efek positif dari ketertarikan dan kesediaan belajar mereka tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengetahuan dan kesadaran diri yang positif terhadap diri sendiri dan terhadap kegiatan belajar.

E. Hipotesis Tindakan