86
belajar yang lebih interaktif seperti dengan diskusi kelompok. Selain itu, menurut masukan dari kedua sukarelawan tersebut yang sudah beberapa
bulan mendampingi SD-Besar, berkaitan dengan fokus, anak-anak tersebut harus diperingatkan dengan suara yang tegas.
Peneliti dan sukarelawan juga menyimpulkan bahwa dari lembar kerja yang mereka isi, para siswa menunjukkan bahwa mereka memiliki
gambaran diri yang positif dan bersedia membuka diri kepada teman- temannya. Sekalipun demikian, terlihat juga bahwa mereka memiliki
perasaan rendah diri dan memiliki cukup banyak perilaku yang kurang baik terutama dalam relasi dengan orang tua dan teman-temannya seperti
tidak mau diperintah serta sering mengganggu temannya saat belajar. Berdasarkan penemuan ini maka peneliti merencanakan untuk melanjutkan
layanan bimbingan belajar dengan berfokus pada topik aktivitas belajar.
b. Siklus Kedua
Topik siklus kedua adalah Mengatur Jadwal Belajarku dan Kebiasaan- Kebiasaan belajar yang baik. Seluruh layanan pada siklus kedua ini bertujuan agar
para siswa memiliki kesadaran bahwa mereka perlu mengatur waktu belajar di rumah sekalipun mereka bersekolah dan bekerja setelah jam belajar di sekolah.
Selain itu, para siswa juga dibimbing untuk mengevaluasi kebiasaan belajar mereka selama ini dan membangun niat untuk memperbaiki, mengembangkan dan
mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik dalam belajar mereka.
87
1 Tahap Perencanaan
Peneliti menyiapkan satuan layanan bimbingan untuk ketiga pertemuan pada siklus kedua. Mengembangkan dan memperbaiki sajian layanan
bimbingan pada siklus pertama, layanan bimbingan pada siklus kedua ini disiapkan dengan aktivitas yang lebih partisipatif karena itu direncanakan
agar ada kegiatan diskusi kelompok dan presentasi. Selain satuan layanan bimbingan dan instrumen-instrumen penelitian, media bimbingan
disiapkan agar lebih terlihat menarik. Media bimbingan di siklus ini adalah Kartu Kegiatan Harian d
engan kemasan “Pelangi” atau berwarna-warni, film pendek bertema persahabatan, kerukunan dan hidup bersama secara
baik dengan judul “Cheng-Cheng Po” serta aktivitas diskusi. 2
Pelaksanaan Tindakan a
Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 10 November
2014 dengan alokasi 1x35 menit. Tujuan pertemuan pertama ini adalah agar para siswa mengevaluasi kebiasaan belajar mereka selama ini,
mendiskusikan dengan teman sekelompok lalu merancang jadwal belajar di tengah aktivitas harian mereka. Pertemuan pertama ini
menekankan refleksi dan evaluasi atas pengaturan jadwal dan kebiasaan belajar pribadi dan saling berbagi cerita untuk saling
memberi masukan. Aktivitas layanan bimbingan belajar pertemuan ini antara lain:
pertama, doa pembuka lalu pembimbing menyampaikan pengantar
88
bahwa materi bimbingan dalam pertemuan tersebut adalah mengatur jadwal belajar dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
dalam belajar. Kedua, setiap siswa diberi sepotong kertas berwarna ungu lalu diminta untuk menuliskan bagaimana caranya selama ini
dalam belajar; menyukai suasana belajar yang seperti apa dan strategi apa saja yang dipakai untuk mempelajari suatu mata pelajaran.
Ketiga, setelah menuliskan masing-masing, para siswa duduk per kelompok dua kelompok lalu saling menceritakan kebiasaan belajar
yang sudah mereka tuliskan. Teman lain mendengarkan lalu memberi masukan yang berguna bagi yang bersangkutan. Keempat, setelah
masing-masing siswa menceritakan kebiasaan belajar mereka, setiap kelompok diminta untuk merumuskan dalam tulisan lalu membacakan;
bagaimana cara belajar atau kebiasaan belajar yang baik menurut kelompok.
Hasil pertemuan pertama antara lain, pertama-tama bahwa para siswa sama-sama mengatakan bahwa mereka tidak memiliki jadwal
belajar yang tetap. Cara belajar mereka adalah membaca dan menghafal materi pelajaran yang akan diujikan. Suasana belajar yang
mereka harapkan adalah suasana tenang dan tidak bising. Tetapi ada pula yang belajar sambil mendengarkan musik dari handphone.
b Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilakukan pada hari Senin 10 November 2014 selama 35 menit, melanjutkan jam pertemuan pertama. Tujuan
89
pertemuan kedua adalah agar para siswa merancang dan menuliskan jadwal belajar mereka setiap hari.
Aktivitas yang dilakukan antara lain, para siswa diminta untuk menuliskan jadwal kegiatan harian, mulai dari hari Senin sampai
dengan Minggu, mulai bangun pagi sampai tidur malam, di atas kertas warna-warni yang sudah disiapkan pembimbing. Kertas hasil tulisan,
diminta untuk dibawa ke rumah masing-masing dan diletakkan di tempat yang mudah terlihat agar menjadi pengingat.
Semua siswa menuliskan rancangan jadwal harian mereka. Sekalipun demikian, selama menuliskan jadwal, para siswa
mengeluhkan bahwa mereka selama ini tidak pernah memikirkan soal jadwal belajar apalagi jadwal harian sehingga mereka kesulitan dalam
menyusun jadwal harian tersebut. Bahkan, ada siswa yang setelah menuliskan jadwalnya lalu membaca kembali dan memberikan
komentar bahwa ia ragu dapat melakukan apa yang dia rencanakan tersebut.
c Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 13 November 2014 dengan alokasi waktu 1x35 menit. Tujuan pertemuan ketiga ini
adalah agar para siswa mengetahui dan mengembangkan kebiasaan- kebiasaan belajar yang baik.
Aktivitas pertemuan antara lain, pertama, doa pembuka oleh salah seorang siswa lalu pembimbing memberikan pengantar bahwa selain
90
menemukan atau mengetahui cara dan kebiasaan belajar yang baik, bahkan membuat jadwal aktivitas harian termasuk jadwal belajar,
tetapi jika kebiasaan itu tidak dipertahankan maka kita tidak bisa meraih
kesuksesan. Karena
itu, kita
perlu menjaga
dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik tersebut. Kebiasaan
belajar yang baik tersebut semakin kuat jika didukung oleh teman- teman.
Kedua, siswa diminta untuk menyaksikan sebuah film singkat dengan judul “Cheng-Cheng Po” yang menggambarkan niat baik,
perjuangan, kerukunan dan keberanian lima orang anak yang berbeda agama, suku dan ras untuk meraih suatu kebaikan bersama yakni
keberlangsungan sekolah salah seorang teman mereka yang miskin. Ketiga, setelah itu, siswa berdiskusi dengan pembimbing terkait film
singkat tersebut lalu mengisi lembar kerja yang sudah disiapkan pembimbing yang berisi kesan akan film dan pesan yang diperoleh dari
film yang berhubungan dengan pengembangan kebiasaan belajar yang baik.
Hasil kegiatan bimbingan belajar pada pertemuan ketiga ini dapat digambarkan demikian: pertama, dalam proses, para siswa mengikuti
semua aktivitas layanan bimbingan belajar dan menuliskan jawaban dalam lembar kerja. Kedua, pada lembar kerja, para siswa menuliskan
pesan yang mereka dapatkan dari film singkat yang telah ditonton
91
yakni bahwa sikap tekun dan saling mendukung dalam belajar menjadi salah salah satu kebiasaan belajar yang baik.
3 Tahap Monitoring
Tahap monitoring berupa observasi dilaksanakan pada hari Senin, 17 November 2014 dan Kamis, 20 November 2014. Hasil observasi atas
responsi anak-anak menunjukkan bahwa anak-anak mulai berusaha untuk fokus pada kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan keaktifan melakukan
semua aktivitas yang diminta pembimbing di kelas. Sekalipun demikian, masih ditemukan sikap kurang fokus dan kurang serius bahkan kesan
kurang betah pada aktivitas bimbingan belajar yang diadakan khususnya ketika harus menuliskan jadwal belajar harian. Mereka merasa terlalu
banyak yang hal yang harus dipikirkan dan dituliskan karena selama ini mereka tidak memikirkan pengaturan yang seperti itu.
4 Tahap Refleksi dan Evaluasi
Diskusi peneliti dengan kedua mitra kolaborator Dewi dan Arka menemukan gambaran bahwa anak-anak berminat dan telah memiliki
kebiasaan belajar sekalipun sesekali mereka masih harus bekerja sampai malam. Setidaknya, dari kesediaan mereka untuk belajar pada jadwal rutin
Senin dan Kamis, serta dari sharing yang mereka berikan, ada gambaran bahwa mereka mulai mengembangkan kebiasaan untuk belajar di sela
pekerjaan mereka. Sekalipun demikian, dari aktivitas selama kegiatan bimbingan
belajar siklus kedua ini diketahui pula bahwa para siswa tersebut memiliki
92
kekurangan dalam hal ketekunan dan daya tahan ketika melakukan sesuatu yang teratur, terjadwal dan terencana. Mereka mudah mengeluh ketika
menuliskan jadwal belajar yang jelas. Mereka juga sebelumnya tidak peduli dengan bagaimana cara mereka belajar selama ini. Yang penting
mereka sudah sekolah dan hadir dalam kegiatan belajar di PSP. Ketekunan dan daya tahan dalam belajar menjadi tantangan minat belajar bagi para
siswa ini.
c. Siklus Ketiga