Minat Belajar Anak Jalanan pada Kondisi Awal

99 angket minat belajar, lembar wawancara terstruktur dan dokumentasi kegiatan layanan bimbingan belajar. Pembahasan terutama ditujukan pada data-data yang diperoleh melalui instrumen pengumpulan data. Sekalipun demikian, mengingat pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif dan konteks subyek penelitian yang kompleks dan khas maka pembahasan akan dikaitkan pula dengan kajian teori, topik bimbingan, tanggapan siswa pada lembar kerja mereka dan pengalaman riil peneliti bersama para anak jalanan di PSP Yogyakarta.

1. Minat Belajar Anak Jalanan pada Kondisi Awal

a. Hasil lembar pengamatan Analisis data lembar observasi dilakukan dengan analisis mode atau terbanyak untuk menemukan persentase jumlah perilaku siswa yang menunjukkan kurang berminat dan berminat pada kegiatan bimbingan belajar baik dalam kategori kelas maupun kategori individu. Rumus perhitungannya adalah: Jumlah perolehan tanda check pada masing- masing alternatif dibagi total item dikali 100. Setelah mendapatkan hasil atau persentase skor kelas dan skor masing-masing siswa, lalu dibuat perbandingan. Berikut ini adalah uraian hasil lembar pengamatan kondisi awal penelitian. 1 Persentase skor kelas - Perilaku seluruh siswa SD-Besar PSP yang menunjukkan sikap berminat pada kegiatan bimbingan belajar di PSP mencapai 100 angka 44,4. Berdasarkan kategori skor kelas yang telah diketahui, angka tersebut termasuk dalam kategori berminat belajar sedang. - Sebaliknya, persentase perilaku seluruh siswa yang menunjukkan sikap kurang berminat mencapai angka 56,7. Berdasarkan kategori skor kelas terhadap perilaku berminat belajar rendah yang telah diketahui, angka tersebut termasuk dalam kategori berminat belajar rendah. - Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menurut lembar pengamatan peneliti, pada saat sebelum diberikan layanan bimbingan belajar, perilaku siswa SD-Besar PSP cenderung menunjukkan sikap kurang berminat belajar yang diketahui dari persentase perilaku yang berada pada kategori berminat belajar sedang dan berminat belajar rendah. 2 Persentase skor subyek - Persentase perilaku yang menunjukkan sikap berminat pada bimbingan belajar di PSP diraih oleh siswa dengan inisial NK yakni sebesar 93,3. Sedangkan persentase terendah didapatkan oleh VN yakni 20. Selain itu, dua siswa yakni RR dan BL mencapai 33,3 dan PTR mencapai 40. Keempat siswa tersebut berada dalam kategori berminat belajar rendah. - Sebaliknya, pada aspek perilaku yang menunjukkan sikap kurang berminat, VN berada pada kategori berminat belajar 101 sangat rendah karena mencapai 86,6. Tiga siswa yakni RR,AN,BL berada pada kategori rendah, dan hanya NK yang berada pada kategori sangat tinggi. - Dengan demikian, secara individual, beberapa siswa masih berada pada kategori berminat belajar rendah yang diperlihatkan dengan kurangnya perilaku yang menunjukkan sikap berminat, dan sebaliknya lebih banyak menunjukkan sikap kurang berminat pada kegiatan bimbingan belajar di PSP. - Secara ringkas, perbandingan skor perilaku setiap subyek yang menunjukkan sikap berminat dan kurang berminat terhadap kegiatan bimbingan pada saat sebelum penelitian terlihat pada grafik berikut: b. Hasil Kuesioner Minat Belajar Anak Jalanan Hasil analisis statistik deskripsi menunjukkan beberapa hal yang menggambarkan kondisi awal minat belajar anak-anak jalanan di PSP. Pertama, frekuensi terbesar justru terletak pada nilai minimum yakni 65 5 7 5 6 14 3 12 9 9 6 2 13 2 4 6 8 10 12 14 16 RR AN BL PTR NK VN Grafik 1. Perbandingan Skor Minat Belajar Subyek Kondisi Awal Perilaku Berminat Perilaku kurang berminat 102 yakni sebanyak 2 siswa atau 33,3 dari seluruh siswa dan hanya 1 siswa yang meraih nilai maksimum yakni 83. Artinya, siswa dengan minat belajar yang lebih rendah masih menjadi kelompok yang terbanyak dibandingkan dengan siswa dengan minat belajar yang sedang apalagi tinggi. Kedua, sebagai akibat dari lebih besarnya jumlah siswa dengan minat belajar rendah, maka rerata means nilai minat belajar siswa hanya mencapai 74,4 di mana angka tersebut hanya berada satu tingkat di atas nilai minat belajar terendah dalam tahap awal ini. Secara singkat, gambaran frekuensi tersebut tampak pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Tabel Statistik Minat Belajar Kondisi Awal Tahap Statistik Deskriptif Tabel Frekuensi N Min imu m Maxi mum Mean Std. De- via- tion Valid Fre- quenc y Per- cent Valid Per- cent Cum- ulative Per- cent Minat Belajar Kondisi Awal 6 65.0 83.0 74.6 8.0 65 2 33.3 33.3 33.3 75 1 16.7 16.7 50.0 78 1 16.7 16.7 66.7 82 1 16.7 16.7 83.3 83 1 16.7 16.7 100.0 Kondisi minat belajar yang masih tergolong rendah ini terkonfirmasi jika dilihat bersamaan dengan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak pengelola dan sukarelawan di PSP yang menggambarkan bahwa anak-anak masih mengikuti kegiatan belajar di PSP sesuai selera dan keinginan pribadi atau sering diistilahkan dengan “sesuai mood” mereka. 103

2. Minat Belajar Anak Jalanan pada Siklus Pertama