Hasil Angket Minat Belajar Hasil Wawancara

114 84 pada siklus kedua. Begitupula persentase skor subyek juga meningkat.

b. Hasil Angket Minat Belajar

1 Tabel frekuensi terlampir dari angket minat belajar anak jalanan di PSP SD-Besar pada siklus kedua menunjukkan bahwa pencapaian skor para siswa terbentang dari angka 66 sebagai nilai minimum hingga angka 88 sebagai nilai maksimum. Dari rentang nilai tersebut, berdasarkan kategori skor subyek yang telah diketahui, terdapat 1 siswa 16,7 yang termasuk dalam kategori berminat belajar sedang, 2 siswa 33,3 berminat belajar tinggi dan 3 siswa 50 tergolong berminat belajar sangat tinggi. Selain itu, rata-rata skor subyek atau skor kelas adalah 79. Angka ini termasuk dalam kategori berminat belajar tinggi. Tabel berikut memperlihatkan rincian statistik skala minat siklus kedua: Tabel 14. Statistik Minat Belajar Siklus Kedua Statistik Deskriptif Tabel Frekuensi N Mini mum Maxi mum Mea n Std. De-via- tion Valid Fre- quency Per- cent Valid Per- cent Cum- ulative Per- cent 6 69.0 87.0 79.0 6.9 66 1 16.7 16.7 16.7 69 1 16.7 16.7 33.3 81 1 16.7 16.7 50.0 84 2 33.3 33.3 83.3 88 1 16.7 16.7 100.0 2 Jika dibandingkan dengan hasil angket minat belajar anak jalanan pada siklus pertama diperoleh gambaran bahwa terjadi peningkatan minat belajar sekalipun terlihat kurang signifikan karena rata-rata skor subyek 115 pada kedua siklus tersebut adalah sama yakni 79. Hal tersebut didasarkan pada data bahwa pada siklus pertama nilai maksimum subyek yang diperoleh adalah 87 sedangkan pada siklus kedua mencapai angka 88.

c. Hasil Wawancara

Topik dan aktivitas bimbingan belajar pada siklus kedua ini dimaksudkan agar para siswa mengenal dan mengevaluasi kebiasaan belajar mereka lalu membangun suatu kebiasaan belajar yang baik. Peneliti mewawancarai dua orang siswa dengan kriteria, seorang yang terlihat memiliki minat belajar yang tinggi dan yang seorang adalah yang terlihat berminat belajar masih rendah. Subyek pertama yang diwawancarai pertama adalah NS. Menurutnya, ia sering belajar sambil mendengar musik bahkan sambil bernyanyi. Ia menikmati cara belajar yang demikian karena itu ketika dalam kegiatan bimbingan belajar diberikan kesempatan untuk menuliskan, mendiskusikan dan berbagi dengan teman-teman, ia menceritakan kebiasaan belajarnya itu dengan gembira. Terhadap tayangan film singkat “Cheng-Cheng Po” ia memiliki kesan suka akan cerita dalam film tersebut karena ia dapat belajar tentang bagaimana tekun belajar bersama teman-temannya. Subyek kedua adalah RR. Ia mau belajar jika tidak diperintah dengan paksaan dan suasana di sekitar tidak ramai. Ia menyukai aktivitas bimbingan belajar yang baru saja dilakukan terutama sesi diskusi dan sharing tentang kebiasaan belajar. Ia menjadi tahu kebiasaan belajar teman-temannya. Ia juga menyukai tayangan film singkat yang telah ditonton. 116 Peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak jalanan yang tergabung dalam kelompok SD-Besar ini sekalipun berbeda tingkat minat belajarnya namun memiliki kemauan untuk belajar asal mereka melakukannya dengan gembira dan suasana di sekitar mendukung mereka.

d. Hasil Dokumentasi dan Lembar Kerja