117
4. Minat Belajar Anak Jalanan pada Siklus Ketiga
Pada siklus kedua, para siswa SD-Besar yang merupakan anak-anak jalanan yang bergabung dalam kelompok belajar di PSP diarahkan untuk mengenal
kebiasaan belajarnya dan mulai membangun kebiasaan belajarnya yang baik. Pada siklus ketiga ini, aktivitas bimbingan belajar lebih disesuaikan dengan satu hal
penting dalam pendidikan anak jalanan yakni agar anak-anak mengalami bersikap dan bertindak positif dalam belajar sehingga mengalami pula hasil atau
konsekuensi dari perilaku positif tersebut. Karena itu, kegiatan bimbingan belajar pada siklus ketiga dibuat dalam konsep anak-anak mengalami bagaimana menjadi
tekun dalam mempelajari sesuatu yang tidak mudah dan mengalami bahwa mereka bisa melakukannya dan berhasil dalam aktivitas belajar tersebut. Para
siswa SD-Besar belajar membuat bunga dari pita dan bros dari manik-manik hingga bisa
a. Hasil Pengamatan
Pengolahan data dari lembar pengamatan kegiatan bimbingan belajar siklus ketiga menunjukkan beberapa data berikut:
1 Persentase skor kelas
- Persentase skor kelas dari perilaku siswa yang menunjukkan sikap
berminat pada kegiatan bimbingan belajar mencapai angka 83 atau 92. Berdasarkan kategori kelas, angka tersebut termasuk dalam
kategori berminat belajar sangat tinggi. -
Sebaliknya, persentase skor kelas dari perilaku siswa yang menunjukkan sikap kurang berminat pada kegiatan bimbingan belajar
118
mencapai angka 11 atau 12. Berdasarkan kategori kelas, angka tersebut termasuk dalam kategori berminat belajar sangat tinggi.
- Dengan demikian, persentase skor kelas dari pengamatan selama
kegiatan bimbingan belajar siklus ketiga menunjukkan bahwa siswa SD-Besar di PSP berada pada kategori memiliki semangat belajar yang
sangat tinggi. 2
Persentase skor subyek -
Hasil pengamatan terhadap perilaku siswa yang menunjukkan berminat pada kegiatan bimbingan belajar memperlihatkan bahwa 4 siswa
66,7 yakni ANS, NL, PTR, NK meraih skor tertinggi yakni 15 atau 100 sehingga termasuk dalam kategori berminat belajar sangat
tinggi. Skor terendah didapat oleh VN yakni 10 atau 66 dan termasuk dalam kategori berminat belajar tinggi.
- Hasil pengamatan terhadap perilaku yang menunjukkan kurang
berminat menampilkan bahwa seorang siswa VN yang mencapai angka 4 atau 26 dan termasuk dalam kategori berminat belajar tinggi.
Selain itu, skor terendah diraih oleh 3 siswa 50 yakni angka 1 atau 7 dan termasuk dalam kategori berminat belajar sangat tinggi.
- Dengan demikian, persentase skor subyek memperlihat bahwa para
siswa SD-Besar di PSP berada pada kategori berminat belajar tinggi dan sangat tinggi. Perbandingan skor subyek dari kedua tipe perilaku
di atas tampak dalam grafik di bawah ini:
119
3 Kesimpulan pengamatan siklus ketiga
- Persentase skor kelas dan subyek menkonfirmasi bahwa para siswa
SD-Besar di PSP setelah pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar pada siklus ketiga berada pada kategori berminat belajar tinggi dan sangat
tinggi. -
Jika dibandingkan dengan persentase skor kelas dan skor subyek pada siklus kedua, terlihat bahwa ada peningkatan minat belajar dalam diri
anak-anak SD-Besar di PSP Yogyakarta.
b. Hasil Angket Minat Belajar