h.  Meningkatnya keterampilan untuk belajar bagaimana caranya belajar. Menurut  John  Gottman  dan  Joan  Declaire  2008:42,  anak  yang
mampu  mengendalikan  emosinya  akan  tumbuh  menjadi  pribadi  yang mengagumkan,  punya  harga  diri  yang  tinggi,  percaya  diri,  mampu
menyelesaikan masalah-masalahnya dan mampu belajar dengan baik, yang pada akhirnya membawa anak mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
B. Suasana Belajar  Dalam Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal yang  sangat  berpengaruh  terhadap  perkembangan  diri  anak.  Hal  ini
disebabkan  karena  keluarga  adalah  sekolah  pertama  bagi  seorang  anak yang memberi kontribusi inti dalam hidupnya sebelum sekolah formal atau
lingkungan  masyarakat.  Semua  interaksi  yang  terjadi  antara  anak  dan orang  tua  dalam  keluarga  akan  memiliki  makna  bagi  kehidupan  anak
untuk selanjutnya. Setiap  keluarga  memiliki  kekhasan  masing-masing  dalam  cara
mendidik  dan  menanamkan  nilai-nilai  serta  kebiasaan-kebiasaan  hidup. Semua  hal  tersebut  secara  tidak  sadar  akan  mempengaruhi  pembentukan
kepribadian  dan  semangat  hidup  seorang  anak.  Keluarga  yang  berhasil akan memberi pengaruh positif  bagi kehidupan anak, sedangkan keluarga
yang  gagal  atau  keluarga  yang  penuh  konflik  dan  tidak  bahagia  akan memberi pengaruh negatif bagi kehidupan anak.
Gottman  mendefinisikan  keluarga  sebagai  sekumpulan  orang  yang hidup  bersama,  dan  masing-masing  anggota  merasakan  adanya  pertautan
batin  sehingga  terjadi  saling  mempengaruhi,  saling  memperhatikan,  dan saling menyerahkan diri Gottman, 2008:142.
Selanjutnya,  Kartini  Kartono  mendefinisikan  keluarga  sebagai lembaga  pertama  dalam  kehidupan  anak,  tempat  anak  belajar  dan
menyatakan diri sebagai mahluk sosial. Dalam  sebuah keluarga umumnya seorang  anak  berada  dalam  interaksi  yang  intim.  Keluarga  memberikan
dasar  pembentukan  tingkah  laku,  watak,  moral  dan    pendidikan  anak Kartono,  1992:19.    Fungsi  keluarga  bagi  seorang  anak  adalah  memberi
contoh  rasa  memiliki,  memberikan  model-model  peran  dan  mengajarkan kemampuan-kemampuan  berkomunikasi,  serta  memenuhi  kebutuhan
psikologi  dan  emosional  untuk  menunjang  mewujudkan  potensi  seorang anak.
Dari  penjabaran  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  keluarga  adalah kesatuan antara ayah, ibu, dan anak, dan menjadi  tempat pertama seorang
anak memperoleh pendidikan, bimbingan dan kasih sayang dan yang kelak akan menjadi bekal dalam hidupnya.
2. Pengertian Suasana Belajar Dalam Keluarga
Belajar dapat dilakukan dimana saja. Demikian juga ketika berada di rumah  atau  dalam  keluarga  belajar  dapat  dilakukan  di  ruang  tamu,  di
lantai, di taman, di halaman, atau dimana saja. Belajar juga bisa dilakukan dengan  berbagai  cara,  misalnya  sambil  berbaring,  tengkurap,  atau  sambil
berjalan.  Semua  tergantung  dari  kebiasaan  atau  situasi  keluarga  dimana anak tinggal.
Tempat atau  cara belajar  memang  bisa  beragam,  tetapi kenyamanan dan  kualitas  hasil  belajar  yang  menjadi  tujuan  belajar  sering  menjadi
kurang maksimal. Tempat yang nyaman dan suasana belajar yang kondusif menjadi faktor pendukung hasil belajar yang baik  bagi  seorang anak.
Menurut Winkel,  lingkungan belajar adalah keseluruhan situasi atau keadaan  yang  melingkupi  siswa  atau  keadaan  yang  dengan  kehadirannya
memberikan  pengaruh  pada  perkembangan  siswa  Winkel,  1989:108. Lingkungan  belajar  yang  dimaksud  Winkel  disini  adalah  sekolah,
masyarakat dan keluarga. Dalam  keluarga,  anak  menghabiskan  waktu  relatif  lebih  lama
daripada di tempat lain. Keluarga juga dapat menjadi  tempat  belajar yang paling  potensial dan  penting  bagi  anak, dimana anak bisa belajar dengan
kualitas lebih baik dengan dibimbing dan dimotivasi oleh seluruh anggota keluarga didukung oleh suasana yang nyaman dan kondusif .
Dari  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  suasana  belajar dalam  keluarga  berarti  keseluruhan  keadaan  situasi  dan  kondisi  atau
kejadian-kejadian  yang  terjadi  ketika  anak  belajar  dalam  keluarga  yang memberikan  pengaruh  baik  positif  maupun  negatif  bagi  perkembangan
belajar siswa.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suasana Belajar  Dalam Keluarga
Ada  beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  suasana  belajar  anak dalam  keluarga.  Menurut  Abu  Ahmad  1982:86,  faktor-faktor  yang
mempengaruhi suasana  belajar anak ketika dalam  keluarga atau di rumah adalah :
a.  Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Keadaan  sosial  ekonomi  keluarga  menjadi  hal  penting  yang
memberi  pengaruh  terhadap  suasana  belajar  anak  dalam  keluarga, karena  anak  membutuhkan  biaya  untuk  belajar.  Keluarga  yang
mempunyai  status  sosial  ekonomi  yang  baik,  akan  dapat  dengan mudah  memenuhi  semua  fasilitas  belajar  anak,  namun  tidak  sedikit
juga keluarga yang tidak mampu memenuhi fasilitas atau biaya belajar bagi anak, akibat keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan.
Pada  umumnya  biaya  sekolah  diperoleh  anak  dari  orangtua walaupun  sebagian  anak  ada  yang  mencari  sendiri  biaya  sekolahnya,
baik  dengan  bekerja  paruh  waktu  ataupun  dengan  bantuan  beasiswa dari  sekolah.  Banyak  siswa  yang  sekolahnya  terbengkalai  dan  nilai-
nilainya  anjlok  atau  bahkan  berhenti  sekolah  karena  masalah  biaya. Namun,  banyak  juga  anak  yang  berasal  dari  keluarga  kaya  dengan
uang berlebihan justru gagal dalam studi. Hal ini karena anak tersebut menyalahgunakan  uang  yang  diterima.  Maka  dalam  hal,  ini  masalah
sosial  ekonomi  tergantung  pada  sejauh  mana  pengertian  orangtua terhadap  biaya  dan  fasilitas  yang  dia  berikan  kepada  anak,  dan
bagaimana  anak  memanfaatkan  biaya  dan  fasilitas  yang  diberikan kepadanya.
Menurut  kamus  besar  bahasa  Indonesia,  fasilitas  adalah  segala sesuatu  yang  memudahkan  2001:123.  Dengan  pengertian  tersebut,
dapat  didefinisikan  bahwa  fasilitas  adalah  segala  sesuatu  yang  ada yang  dapat  mempermudah  pencapaian  suatu  tujuan.  Fasilitas  dalam
keluarga  yang  disediakan  orang  tua  bagi  anaknya  adalah  untuk menunjang kelancaran belajar. Dengan adanya fasilitas belajar tersebut
anak  diharapkan  dapat  belajar  dengan  baik  dalam  keluarga,  karena fasilitas tersebut berfungsi untuk meningkatkan proses belajar anak.
Ada beberapa fasilitas yang dibutuhkan anak dalam belajar yang diharapkan  dapat  dipenuhi  oleh  keluarga  sebagai  fasilitas  atau  sarana
untuk  mendukung  kegiatan  belajar  anak.  Fasilitas  belajar  atau  sarana belajar tersebut diantaranya adalah buku referensi, alat-alat tulis, kursi
atau meja, dan komputer. 1  Buku Referensi
Buku  referensi  adalah  media  tradisional  untuk  menunjang dan  membantu  proses  belajar  siswa.  Dalam  penelitian  ini  penulis
membatasi  buku referensi sebagai  buku paket  yang berbentuk non elektronik. Buku referensi sebagai buku teks menjadi sumber ilmu
pengetahuan  yang  dapat  dimanfaatkan  siswa  untuk  memahami, meningkatkan dan mengelola ilmu pengetahuan yang diperoleh.
Siswa  yang  tidak  memiliki  buku  referensi  memang  masih bisa  memanfaatkan  buku  catatan.  Namun  hal  itu  tetap  saja
menghambat siswa dalam proses pembelajaran, karena dalam buku referensi materi dimuat dengan lebih lengkap dan terperinci.
2  Alat-alat Tulis Alat-alat tulis adalah perlengkapan  yang  menjadi  hal  pokok
bagi anak untuk belajar. Alat tulis yang harus dimiliki seorang anak adalah pulpen, pensil, penggaris, buku, dan penghapus.
Tanpa  alat  tulis  tersebut  anak  memang  masih  bisa  belajar, tetapi  tidak akan  bisa  belajar dengan efektif dan  maksimal  karena
kurangnya media atau alat yang bisa dipergunakan. Maka alat-alat tulis  tersebut  sangat  bermanfaat  dan  mendukung  bagi  proses
belajar anak. 3  Ruang Belajar
a  Tempat Belajar Tempat  yang  nyaman  dan  kondusif  menjadi  salah  satu
faktor  pendukung  hasil  belajar  yang  baik  bagi  seorang  anak. Maka dapat diartikan bahwa ruang belajar adalah ruangan yang
digunakan oleh siswa agar dapat belajar dengan baik dan lebih berkonsentrasi.
b  Perabotan Belajar Kursi, meja dan perabotan lainnya seperti rak buku adalah
sarana pendukung di ruang belajar. Namun, pada kenyataannya
tanpa  kursi  atau  meja  atau  perabotan  lainnya,  seorang  anak tetap  bisa  melaksanakan  proses  belajar  di  rumah  dengan
memanfaatkan kamar tidur atau ruang lain, dengan cara duduk di  lantai atau berbaring di kasur.
Namun,  belajar  sambil  berbaring  atau  duduk  ditikar  atau dilantai  kurang  memberi  kenyamanan  pada  anak  dan  tidak
mendukung  proses  belajar.  Anak  akan  cepat  mengantuk  jika belajar  sambil  berbaring  dikasur  dan  badan  akan  cepat  lelah
jika  belajar  sambil  duduk  dilantai  atau  ditikar.  Kenyamanan anak  dalam  belajar  akan  mempengaruhi  konsentrasi  belajar
anak. c  Penerangan
Penerangan  adalah  pencahayaan  yang  baik  yang dibutuhkan  anak  untuk  belajar  di  rumah.  Penerangan  atau
listrik  sangat  dibutuhkan  seorang  anak  sewaktu  belajar terutama  di  malam  hari,  dan  pada  siang  atau  sore  hari,  anak
juga sangat membutuhkan cahaya untuk belajar. Anak  masih  bisa  belajar  tanpa  penerangan  listrik  yaitu
dengan menggunakan lilin atau obor dan yang lainnya. Namun tetap  saja  hasilnya  kurang  maksimal,  karena  suasana  belajar
dengan penerangan yang buram atau remang-remang  membuat gairah  belajar anak turun dan akibatnya  juga kurang  baik  bagi
penglihatan serta menghilangkan konsentrasi.