13,33 hidup dengan suasana keluarga yang baik, sebanyak  60 dengan suasana belajar dalam keluarga yang cukup baik, sebanyak 13,33 dengan
suasana  belajar  dalam  keluarga  yang  tidak  baik,  dan  13,33  dengan suasana belajar dalam keluarga yang sangat tidak baik.
Berdasarkan  data  tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  suasana belajar  dalam  keluarga  siswa  kelas  VII  SMP  Bopkri  2  Yogyakarta
termasuk  dalam  kategori  cukup  baik,  artinya  suasana  keluarga  kondusif dan  mendukung  proses  belajar  siswa  di  rumah,  hal  tersebut  dapat  dilihat
dari  variabel  suasana  belajar  dalam  keluarga  yang  sebagian  besar  berada dalam kategori cukup baik. Hasil temuan samping ini perlu ditindak lanjuti
untuk  mencari  solusi  terbaik  untuk  membantu  meningkatkan  suasana belajar dalam keluarga siswa.
3. Hasil Belajar Matematika
Jumlah  soal  adalah  40  item  dan  skor  maksimum  pada  satu  item pernyataan adalah 1, maka rentang skor adalah antara 0 sampai dengan 40.
Selisih  dari  skor tertinggi dan terendah adalah 40.  Berdasarkan data  yang diperoleh,  maka  diketahui  bahwa  skor  tertinggi  sebesar  36,  dan  skor
terendah sebesar 9. Maka dari kecenderungan data variabel suasana belajar dalam keluarga diatas skor diperoleh dengan perhitungan :
Skor = nilai terendah +  selisih nilai tertinggi dan terendah Berikut  adalah  kriteria  kecenderungan  dari  data  suasana  belajar  dalam
keluarga yang dideskripsikan dari data hasil penelitian.
Tabel 4.12 Kriteria Data Variabel Skor Hasil Belajar Matematika
Perhitungan Skor
Keterangan
81 x 40 = 32,4 dibulatkan 32 32
– 40 Sangat  Baik
66 x 40 = 26,4 dibulatkan 26 26
– 31 Baik
56 x 40 = 22,4 dibulatkan 22 22
– 25 Cukup Baik
46 x 40 = 18,4 dibulatkan 18 18
– 21 Tidak Baik
Di bawah 46  ,di bawah 18 – 17
Sangat Tidak Baik Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel frekuensi berikut :
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi  Hasil Belajar Matematika
Interval F
F Relatif Keterangan
30 – 40
26 – 31
22 – 25
18 – 21
– 17 2
3 6
2 2
13,33 20
40 13,33
13,33 Sangat Baik
Baik Cukup Baik
Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Jumlah 15
100
Berdasarkan  data  yang  diperoleh  dari  pengukuran  hasil  belajar matematika  siswa  dan  dideskripsikan  pada  distribusi  frekuensi  diatas,
sebanyak  13,33  siswa  mendapat  hasil  belajar  matematika  yang sangat baik, 20 siswa mendapat hasil belajar matematika yang baik,
40  mendapat  hasil  belajar  matematika  yang  cukup  baik,  13,33 siswa  mendapat  hasil  belajar  yang  kurang  baik  dan    13,33  siswa
mendapat hasil belajar matematika yang sangat tidak baik. Berdasarkan  data tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil
belajar matematika siswa kelas VII SMP Bopkri 2 Yogyakarta  masuk dalam  kategori  cukup  baik,  hal  ini  dapat  dibuktikan  dari  hasil  belajar
matematika siswa yang sebagian besar pada kategori yang cukup baik.
Berikut ini adalah rangkuman penghitungan nilai mean, median, modus  dan  standar  deviasi  yang  dihitung  dengan  bantuan  program
Microsoft Excel. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran X.
Tabel 4.14 Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi
Keterangan Emosi
Suasana  Hasil Belajar Mean
104.00 82.40
23.93 Median
102.00 82.00
24.00 Mode
102 81
24 Std. Deviation
10.142 9.417
6.933
C. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji  prasyarat  analisis  dilakukan  dengan  uji  normalitas  dengan menggunakan  rumus  Kolomogorov  Smirnov.  Pengujian  signifikan
dilakukan  dengan  membandingkan  nilai  probability  value  p  dengan tingkat signifikan  yang digunakan oleh peneliti α, dimana  nilai α=0,05
dan nilai probability value p diperoleh dari penghitungan SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan adalah  dengan ketentuan berikut :
a.  Jika probability value p α=0,05, berarti tidak ada perbedaan antara
distribusi  data  dengan  distribusi  normal,  artinya  data  berdistribusi normal.
b.  Jika  probability value p α=0,05 berarti terdapat  perbedaan antara
distribusi data dengan distribusi normal, artinya data tidak berdistribusi normal.
Hasil  pengujian  normalitas  dengan  bantuan  SPSS  16  selengkapnya dapat dilihat pada lampiran VII. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil
pengujian normalitas terhadap masing-masing variabel:
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas
Variabel Probability
Value p Tingkat
Signifikansi α
Kesimpulan
Kecerdasan Emosi 0,728
0,05 Normal
Suasana Belajar dalam Keluarga
0,804 0,05
Normal Hasil Belajar
Matematika 0,976
0,05 Normal
Berikut ini adalah deskripsi hasil uji normalitas dari variabel-variabel yang  diteliti  berdasarkan  tabel  di  atas.  Hasil  pengujian  normalitas  untuk
variabel  kecerdasan  emosi  menunjukkan  bahwa  probability  value p=0,728
α=0,05 artinya variabel kecerdasan emosi  berdistribusi normal. Hasil  pengujian  normalitas  untuk  variabel  suasana  belajar  dalam
keluarga  menunjukkan  bahwa  probability  value  p=0,804 α=0,05
artinya variabel suasana belajar dalam keluarga berdistribusi normal. Hasil  pengujian  normalitas  untuk  variabel  hasil  belajar  matematika
menunjukkan bahwa probability value p=0,976  α=0,05 artinya variabel
hasil belajar matematika berdistribusi normal.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Penelitian  ini  terdiri  dari  tiga  hipotesis  yang  akan  diuji.  Hipotesis pertama  dan  kedua  diuji  dengan  menggunakan  rumus  korelasi  product
moment,  sedangkan  hipotesis  ketiga  diuji  dengan  menggunakan  analisis
korelasi  ganda.  Berikut  adalah  hasil  analisis  korelasi  dari  ketiga  variabel penelitian,  yaitu variabel kecerdasan emosi
, variabel suasana belajar dalam  keluarga
dan  variabel  hasil  belajar  matematika . Hasil uji
korelasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran VIII.
Tabel 4.16 Hasil Analisis Korelasi Product Moment
Variabel Koefisien Korelasi
dengan 0,551
dengan 0,541
dengan 0,628
a. Hubungan  antara  Kecerdasan  Emosi  dengan  Hasil  Belajar
Matematika Siswa.
Pengujian  hipotesis  pertama,  ingin  melihat  hubungan  antara kecerdasan emosi dengan hasil belajar matematika siswa.
1  Rumusan Hipotesis Ho  :  Tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan
hasil belajar matematika siswa. Ha  :  Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan hasil
belajar matematika siswa. 2  Pengujian Hipotesis
Berdasarkan  hasil  analisis  korelasi  product  moment  antara kecerdasan  emosi
dengan  hasil  belajar  matematika diperoleh  besarnya  nilai  korelasi
=0,551  dan =2,378
pada tingkat
signifikansi sebesar
α=0,05.  Oleh  karena