Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian
skor terendah sebesar 68. Maka dari kecenderungan data variabel suasana belajar dalam keluarga diatas, skor diperoleh dengan perhitungan :
Skor = nilai terendah + selisih nilai tertinggi dan terendah Berikut adalah kriteria kecenderungan dari data suasana belajar dalam
keluarga yang dideskripsikan dari hasil penelitian.
Tabel 4.10 Kriteria Data Variabel Suasana Belajar Dalam Keluarga
Perhitungan Skor
Keterangan
30 + 81 x 90 = 102,9 dibulatkan 103
103 – 120
Sangat Baik 30 + 66 x 90 = 89,4
dibulatkan 89 89
– 102 Baik
30 + 56 x 90 = 80,4 dibulatkan 80
80 – 88
Cukup Baik 30 + 46 x 90 = 71,4
dibulatkan 71 71
– 79 Tidak Baik
Di bawah 46 di bawah 71
30 – 70
Sangat Tidak Baik
Data yang diperoleh dimasukkan dalam tabel frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Suasana Belajar Dalam Keluarga
Interval F
F Relatif Keterangan
103 – 120
89 – 102
80 – 88
71 – 79
30 – 70
2 9
2 2
13,33 60
13,33 13,33
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
Jumlah 15
100
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner dan dari tabel distribusi frekuensi diatas, maka dapat dilihat bahwa sebanyak 0 siswa
hidup dengan suasana belajar dalam keluarga yang sangat baik, sebanyak
13,33 hidup dengan suasana keluarga yang baik, sebanyak 60 dengan suasana belajar dalam keluarga yang cukup baik, sebanyak 13,33 dengan
suasana belajar dalam keluarga yang tidak baik, dan 13,33 dengan suasana belajar dalam keluarga yang sangat tidak baik.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa suasana belajar dalam keluarga siswa kelas VII SMP Bopkri 2 Yogyakarta
termasuk dalam kategori cukup baik, artinya suasana keluarga kondusif dan mendukung proses belajar siswa di rumah, hal tersebut dapat dilihat
dari variabel suasana belajar dalam keluarga yang sebagian besar berada dalam kategori cukup baik. Hasil temuan samping ini perlu ditindak lanjuti
untuk mencari solusi terbaik untuk membantu meningkatkan suasana belajar dalam keluarga siswa.