Pengertian Kecerdasan Emosi Kecerdasan Emosi
c. Memotivasi Diri Memotivasi diri adalah kemampuan untuk menyemangati,
mendorong, mengendalikan dan menguasai diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan. Kemampuan untuk melakukan hal ini hanya
bisa dimiliki oleh orang yang berpikiran positif dan selalu mengajak diri berbahagia atas apapun yang terjadi.
Motivasi adalah kemampuan emosi untuk mengantar seseorang untuk meraih sasaran Goleman, 1997. Menata emosi berarti
memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri dan untuk berkreasi. Motivasi diri merupakan ketrampilan emosi yang tercakup dalam
kecakapan emosi berikut : 1 Optimis, yaitu : melihat kesempatan baik dalam setiap peristiwa,
serta gigih dalam mencapai tujuan meski banyak halangan. 2 Komitmen, yaitu setia dan menyesuaikan diri dengan keputusan
yang diambil. 3 Inisiatif, yaitu selalu siap memanfaatkan kesempatan.
4 Dorongan berprestasi, yaitu : semangat untuk mencapai standar keberhasilan.
d. Empati Empati adalah suatu kepedulian dan kemampuan untuk
merasakan apa yang dirasakan orang lain, biasanya muncul ketika orang lain merasakan penderitaan atau kesusahan. Menurut Goleman,
orang yang tidak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
dan diri sendiri adalah orang yang menderita penyakit aleksitimia. Ketidakmampuan dalam merasakan perasaan orang lain adalah
kekurangan utama dalam kecerdasan emosi dan cacat yang menyedihkan sebagai seorang manusia, karena setiap hubungan yang
merupakan akar kepedulian berasal dari penyesuaian emosi Goleman, 1997:135.
Empati adalah ketrampilan dasar untuk semua kecakapan sosial yang penting untuk hidup dalam masyarakat dan untuk bekerja.
Empati merupakan ketrampilan emosi yang tercakup dalam kecakapan emosi berikut:
1 Memahami orang lain, yaitu merasakan perasaan atau penderitaan orang lain, mengerti cara pandang orang lain dan menunjukkan
minat afektif terhadap kepentingan mereka. 2 Mengatasi keragaman, yaitu membangun pergaulan yang baik
dengan bermacam-macam latar belakang orang lain. 3 Mengembangkan orang lain, yaitu mengindera kebutuhan orang
lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka. e. Ketrampilan Sosial
Suatu hubungan tanpa komunikasi, misalnya bahasa isyarat atau percakapan langsung dengan tatap muka serta bahasa tubuh, maka
tidak akan ada suatu hubungan yang interpersonal. Keterampilan sosial adalah kemampuan membina hubungan atau
komunikasi dengan orang lain serta merupakan suatu keterampilan
yang menunjang popularitas Goleman, 1997:59. Ketrampilan sosial sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain.
Ketrampilan sosial merupakan ketrampilan emosi yang tercakup dalam kecakapan emosi berikut :
1 Kepemimpinan, yaitu menjadi pemandu dan pemimpin. 2 Organisasi, yaitu menciptakan sinergi dalam kerjasama meraih
sasaran kelompok. 3 Membangun ikatan, yaitu menumbuhkan hubungan dengan orang
lain.
4 Komunikasi, yaitu menyampaikan pesan secara efektif. 5.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Emosi
Goleman 1997 mengemukakan bahwa terdapat empat faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosi, yaitu :
a. Pengalaman Kecerdasan emosi dapat meningkat sepanjang perjalanan hidup
individu. Ketika individu belajar untuk menangani suasana hati, menangani emosi yang sulit, maka semakin cerdaslah emosi individu.
b. Usia Semakin tua usia individu maka pada umumnya kecerdasan emosinya
akan lebih baik dibanding dengan usia yang lebih muda. Hal ini dipengaruhi proses belajar yang dialami oleh individu seiring dengan
pertambahan usianya.