Menurut  Goleman,  pada  masa  kanak-kanak  dan  awal  masa  remaja dalam  hidup,  adalah  masa  perkembangan  otak  yang  sangat  pesat  bagi
seorang anak. Ketegangan hebat dalam keluarga atau perlakuan buruk dari orang  tua  dalam  keluarga,  akan  merusak  pusat-pusat  belajar  di  otak,  dan
dengan  demikian  akan  merusak  kecerdasan  seorang  anak.  Berdasarkan hasil  sebuah  survey,  anak-anak  yang  diperlakukan  dengan  buruk  dan
ditelantarkan  oleh  orangtuanya  akan  selalu  merasa  cemas,  tidak  punya perhatian,  dan  tidak  punya  perasaan,  kadang-kadang-kadang  agresif,
kadang-kadang  menarik diri, tidak  mampu  berkonsentrasi pada pelajaran, tidak  mampu  memotivasi  diri  untuk  belajar  dan  menyelesaikan  masalah,
serta memiliki rasio tinggal kelas sebesar 65 persen Goleman, 1997:277. Dari  kerangka  berpikir  diatas,  dapat  digambarkan  skema  pemikiran
dalam  penelitian  ini  untuk  menunjukkan  hubungan  antara  kecerdasan  emosi dan suasana belajar dalam keluarga terhadap hasil belajar matematika siswa.
SISWA
Keluarga Suasana Belajar Dalam
Keluarga
.
Kecerdasan Emosi
Kemampuan memotivasi dir
i,
mengelola emosi,   empati dan ketrampilan sosial
Hasil Belajar
Matematika
E. Hipotesis
Berdasarkan  uraian  teoritis  di  atas,  maka  hipotesis  penelitian  yang disusun  adalah
: “Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan suasana belajar  dalam  keluarga  terhadap  hasil  belajar  matematika
siswa”.  Semakin tinggi  kecerdasan  emosi  seorang  siswa  akan  semakin  tinggi  hasil  belajar
matematikanya,  dan  semakin  baik  atau  kondusif  suasana  belajar  dalam keluarga, semakin tinggi juga hasil belajar matematika  siswa tersebut. Begitu
juga sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi seorang siswa, maka hasil belajar  matematikanya  juga  akan  semakin  rendah,  dan  semakin  buruk  atau
tidak kondusif suasana belajar dalam keluarga maka hasil belajar  matematika siswa juga akan semakin rendah.
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  akan  dilakukan  adalah  penelitian  korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih, dan jika ada hubungan diselidiki betapa eratnya hubungan serta  berarti  atau  tidak  hubungan  itu,  tanpa  melakukan  manipulasi  terhadap
data yang sudah ada Suharsimi, 2010:313. Dalam  penelitian  ini,  hubungan  yang  ingin  diselidiki  adalah  hubungan
antara  kecerdasan  emosi  siswa  dengan  hasil  belajar  matematika  siswa  dan hubungan  antara  suasana  belajar  dalam  keluarga  dengan  hasil  belajar
matematika siswa, serta hubungan antara kecerdasan emosi siswa dan suasana belajar dalam keluarga secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika
siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.   Penelitian dilaksanakan di SMP BOPKRI  2 Yogyakarta, yang beralamat di Jalan Sultan Agung No.4 Yogyakarta.
2.  Waktu Penelitian  dilaksanakan  pada tanggal 15 Mei 2012 sampai dengan 1 Juni 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian