=2,319 pada tingkat signifikansi sebesar α=0,05. Oleh karena
=0,541 =0,514  maka  hipotesis  diterima.  Tingkat
signifikansi data diperoleh dengan membandingkan dengan
Oleh  karena =2,316
=2,131  maka  korelasi tersebut signifikan.
Berdasakan hasil analisis diatas, dari rumusan hipotesis kedua Ho ditolak dan Ha diterima kebenarannya, dimana hubungan antara
suasana  belajar  dalam  keluarga dengan  hasil  belajar
matematika signifikan bersifat positif. Hal ini berarti semakin
baik  atau  kondusif  suasana  belajar  dalam  keluarga  seorang  siswa, maka hasil belajar siswa juga semakin baik.
c. Hubungan  antara  Kecerdasan  Emosi  dan  Suasana  Belajar  dalam
Keluarga dengan Hasil Belajar Matematika Siswa.
Pengujian  hipotesis  ketiga  ingin  melihat  hubungan  antara kecerdasan  emosi  dan  suasana  belajar  dalam  keluarga  dengan  hasil
belajar matematika siswa. 1  Rumusan Hipotesis
Ho  :  Tidak  ada  hubungan  positif  antara  kecerdasan  emosi  dan suasana  belajar  dalam  keluarga  dengan  hasil  belajar
matematika siswa. H
a
:    Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan suasana belajar dalam keluarga dengan hasil belajar matematika.
2  Pengujian Hipotesis
Hasil  pengujian  hipotesis  ketiga,  diuji  dengan  menggunakan teknik korelasi ganda dan diperoleh
sebesar 0,628 artinya hubungan antara kecerdasan emosi
dan suasana belajar dalam keluarga
dengan hasil belajar matematika     terletak pada kategori sedang atau cukup  yaitu antara 0,41 sampai dengan 0,70.
Untuk  menguji  signifikansi  koefisien  korelasi  ganda digunakan  uji  F  dengan  taraf  signifikansi  5,  yaitu  dengan
membandingkan  hasil uji dengan
.
Hipotesis diterima jika
diperoleh sebesar 3,913, dan pada taraf signifikansi  5  diperoleh
sebesar  3,68.  Berdasarkan  hasil analisis  ini,  diketahui  bahwa
maka korelasi  signifikan,  sehingga  Ho  ditolak  dan  Ha  diterima.  Hasil
perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran F. 3.
Kontribusi Variabel Penelitian
a.  Kontribusi Antar Variabel Kontribusi dari variabel
dan variabel variabel
dapat dilihat pada  tabel di bawah ini.
Tabel 4.17 Rangkuman Kontribusi Variabel
No Variabel
Kontribusi 1
2
Kontribusi  variabel  kecerdasan  emosi  terhadap  hasil  belajar matematika  adalah  sebesar  20,5  artinya  tinggi  rendahnya  hasil
belajar  matematika  siswa  dapat  dijelaskan  oleh  kecerdasan  emosi sebesar  20,5, dan sisanya sebesar 100 - 20,5  = 79,5 dijelaskan
oleh  faktor-faktor  lain  yang  mempengaruhi  hasil  belajar  matematika siswa di luar faktor kecerdasan emosi.
Kontribusi variabel suasana belajar dalam keluarga terhadap hasil belajar  matematika adalah sebesar  19 artinya tinggi rendahnya  hasil
belajar  matematika siswa dapat dijelaskan oleh suasana  belajar dalam keluarga    sebesar    19,  dan  sisanya  sebesar  100  -  19  =  81
dijelaskan  oleh  faktor-faktor  lain  yang  mempengaruhi  hasil  belajar matematika siswa di luar faktor suasana belajar dalam keluarga.
Hasil perhitungan kontribusi dari variabel kecerdasan emosi dan  suasana  belajar  dalam  keluarga
terhadap  hasil  belajar matematika
dapat dilihat pada lampiran IX . b.  Kontribusi Variabel
dan
Bersama-sama terhadap Kontribusi  secara  bersama-sama  variabel  kecerdasan  emosi  dan
suasana  belajar  dalam  keluarga  terhadap  hasil  belajar  matematika dicari dengan dengan menghitung koefisien determinasi R²  R square
yang  diubah ke dalam bentuk persen dalam penafsiran kontribusinya.
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi
Regression Statistics Multiple R
0,628295 R Square
0,394755 Adjusted R Square
0,293881 Standard Error
5,825872 Observations
15