Compliance Risk continued MANAJEMEN RISIKO lanjutan RISK MANAGEMENT continued

Indonesian language. PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 112 41. INFORMASI PENTING LAINNYA lanjutan 41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION continued f. Penerapan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia “PAPSI” 2013 dan Standar Akuntansi Baru f. Implementation of Accounting Guidelines for Indonesian Sharia Banking “PAPSI” 2013 and New Accounting Pronouncement Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah menerbitkan revisi atas Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPSI 2013 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1526DPbS mengenai “Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Agustus 2013 PAPSI 2013. Bank Indonesia as the banking regulator in Indonesia has issued the revision of Implementation of Accounting Guidelines for Indonesian Sharia Banking PAPSI 2013 and Bank Indonesia circular Letter No. 1526DPbS “Guidance on implementation of PAPSI 2013” which should be effectively implemented on August 1, 2013 PAPSI 2013. Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Syariah-IAI telah menerbitkan PSAK No. 102 Revisi “Akutansi Murabahah” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 secara ‘prospective catch up’. Perubahan terbesar pada PSAK 102 Revisi 2013 ini adalah perlakuan akuntansi untuk transaksi murabahah yang dikategorikan sebagai transaksi pembiayaan. Dalam PSAK No. 102 Revisi ini diatur bahwa seluruh transaksi murabahah yang secara substansi adalah pembiayaan harus mengacu kepada PSAK No. 55 revisi 2011: “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”; PSAK No. 50 revisi 2010: Instrumen Keuangan: “Penyajian”; dan PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: “Pengungkapan” dan PSAK lainnya yang relevan. On December, 2013, Syariah Accounting Standards Boards of Indonesian Institute of Accountants has issued SFAS No. 102 Revision which will be effectively implemented on January 1, 2014 on a prospective catch-up basis. Major change in the SFAS No. 102 Revised 2013 is related to the accounting treatment for murabahah transaction which in substance categorized as financing transaction. In SFAS 102 Revision, murabahah transaction which in substance is a murabahah receivables should follow the accounting treatment of SFAS No. 55 revised 2011: “Financial Instruments: Recognition and Measurement”; SFAS No. 50 revised 2010: “Financial Instruments: Presentation” and SFAS No. 60: “Financial Instruments: “Financial Instruments: Disclosure” and other relevant SFAS.

42. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 102 REVISI 2013

42. FIRST IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 102 REVISED 2013

PSAK No. 102 Revisi 2013, ”Akuntansi Murabahah” berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 dan diterapkan secara prospektif untuk paragraf 41A, 41B dan 42A yang menjelaskan mengenai akuntansi murabahah jika Bank tidak memiliki risiko signifikan atas kepemilikan persediaan dan implementasi PSAK No. 50 Revisi 2010, PSAK No. 55 Revisi 2011 dan PSAK No. 60 terkait murabahah. SFAS No. 102 Revised 2013, Accounting for Murabahah is effective for financial statements for periods beginning on or after January 1, 2014 and applied prospectively to paragraph 41A, 41B and 42A that describe regarding murabahah accounting if Bank does not have significant risk in ownership of inventories and implementation of SFAS No. 50 Revised 2010, SFAS No. 55 Revised 2011 and SFAS No. 60 regarding murabahah.