Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Indonesian language. PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Produktif dan Aset Non-Produktif lanjutan c. Allowance for Impairment Losses on Earning and Non-Earning Assets continued Bank menggunakan metode migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai atas pembiayaan yang diberikan secara kolektif. Bank menggunakan data historis minimal 3 tiga tahun dalam menghitung Probability of Default PD dan Loss of Given Default LGD. The Bank uses the migration analysis method which is a statistical model analysis method to assess allowance for impairment losses on collective loans.The Bank uses minimal 3 three years historical data to compute for the Probability of Default PD and Loss of Given Default LGD. Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met: 1 Piutang dan pembiayaan bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan pembiayaan hanya bersumber dari agunan; 1 Loans and receivables are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is made only from the collateral; 2 Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan. 2 Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan tingkat margin efektif awal dari aset keuangan tersebut. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets original effective margin rate. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan collateralized financial asset mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. As a practical guideline, the Bank may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Losses are recognized in the statement of comprehensive income and reflected in an allowance for impairment losses account against financial assets carried at amortized cost. Indonesian language. PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan