Indonesian language.
PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
109
39. MANAJEMEN RISIKO lanjutan 39. RISK MANAGEMENT continued
f. Risiko Kepatuhan lanjutan
f. Compliance Risk continued
Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi semua hukum dan peraturan yang
terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat mempengaruhi kelangsungan Bank.
The inability of the Bank to follow and comply with all laws and regulations related to banking
activities may affect the continuity of the Bank.
Dalam mengelola
risiko kepatuhan,
Bank melakukan tindakan diantaranya:
In managing the compliance risks, the Bank performs actions such as:
1 Meningkatkan pemahaman tentang tata kelola perusahaan yang baik GCG dan
kode etik. 1 Improving
understanding of
Good Corporate Governance GCG and the
code of conduct. 2 Penguatan
pelaksanaan tata
kelola perusahaan
yang baik
GCG dan
memastikan bahwa
semua debitur
pembiayaan untuk
memenuhi semua
kebutuhan pembiayaan. 2 Strengthening
Good Corporate
Governance GCG implementation and ensure that all debtor financing to meet all
financing needs.
3 Mempersiapkan laporan rencana aksi tata kelola
perusahaan yang
baik GCG
kepada Bank Indonesia. 3 Preparing action plan report on Good
Corporate Governance GCG to Bank Indonesia.
4 Meningkatkan Know Your Customer KYC, Anti
Pencucian Uang
APU dan
Pencegahan Pendanaan Teroris PPT. 4 Increasing
the Know
Your Customer
KYC, Anti Money Laundering APU and the Prevention of Financing for Terrorism
PPT. 5 Meningkatkan
pelaksanaan compliance
certification. 5 Improving
the implementation
of compliance certification.
6 Bekerja sama dengan Dewan Pengawas Syariah
dalam memastikan
kepatuhan operasi Bank dengan prinsip syariah.
6 Working closely
with the
Sharia Supervisory Board in ensuring compliance
of the
Bank operation
with Islamic
principles. 7 Memberdayakan Compliance Syariah untuk
meninjau dan menganalisis kepatuhan dari produk
Bankkegiatan dengan
prinsip syariah.
7 Empowering Shariah Compliance to review and analyze the compliance of the Bank’s
productsactivities with Islamic principles.
40. PERJANJIAN KERJASAMA 40. COOPERATION AGREEMENTS
Pada tanggal 28 Maret 2013, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Infosys Solusi Terpadu untuk
pengadaan lisensi Database Oracle Server Syiar dengan nilai kontrak Rp14.317 sudah termasuk
PPN 10. On March 28, 2013, the Bank entered into an
agreement with PT Infosys Solusi Terpadu for the procurement of Oracle Database Server Syiar
lisens with a contract value amounting to Rp14,317 including 10 VAT.
Pada tanggal 26 Maret 2013, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Juke Solusi Teknologi untuk
pengadaan storage Solid State Disk SSD core banking system dengan nilai kontrak Rp10.098
sudah termasuk PPN 10. On March 26, 2013, the Bank entered into an
agreement with PT Juke Solusi Teknologi for the procurement of storage Solid State Disk SSD
core banking
system with
a contract
value amounting to Rp10,098 including 10 VAT.
Indonesian language.
PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
110
41. INFORMASI PENTING LAINNYA 41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
a. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia No. 713PBI2005 tanggal 22 November 2005, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 87PBI2006 tanggal 27 Februari 2006.
Rasio KPMM tersebut adalah sebagai berikut: a.
As of December 31, 2014 and 2013, the Minimum Required Capital Adequacy Ratio
CAR are calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 753DPbS dated
November 22,
2005, as
amended by
Government Regulation of the Republic of Indonesia No.
872006 dated February 27, 2006. The CARs are as follows:
2014 2013
Modal inti 1.659.698
1.636.130 Core capital
Modal pelengkap maksimum 100 Supplementary capital maximum 100
dari modal inti over core capital
Cadangan umum penyisihan General reserves of allowance for
kerugian aset produktif impairment losses of earning assets
maksimum 1,25 dari ATMR 107.389
129.003 maximum 1.25 of ATMR
Jumlah modal 1.767.087
1.765.133 Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk Weighted Assets RWA
ATMR Risiko Pembiayaan 13.704.726
12.180.402 for Financing Risk
ATMR Risiko Pasar 6.079
- RWA for Market Risk
13.710.805 12.180.402
Rasio KPMM Bank untuk Risiko Bank’s Capital Adequacy Ratio CAR
Pembiayaan 12,89
14,49 for Financing Risk
Rasio KPMM Bank untuk Risiko Bank’s Capital Adequacy Ratio CAR
Pembiayaan dan Risiko Pasar 12,89
14,49 for Financing Risk and Market Risk
Rasio KPMM yang diwajibkan 8
8 Minimum CAR
Aset Pajak tangguhan memiliki bobot risiko 0 Deferred Tax Assets have a 0 risk weight
Pada tanggal 10 Juni 2005, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 713PBI2005
tentang ”Kewajiban
Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah”. Berdasarkan peraturan tersebut Bank
Umum Syariah
wajib menyediakan
rasio KPMM sebesar 8. Pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi persyaratan KPMM.
On June 10, 2005, Bank Indonesia issued Regulation
No. 713PBI2005
regarding “Minimum Required Capital Adequacy for
Commercial Bank under Sharia Principles”. Under
the regulation,
Sharia Commercial
Banks are required to provide CAR of at least 8. The Bank has complied with the CAR
requirements as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
b. Posisi Devisa Neto
b. Net Open Position
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul karena adanya gap posisi valuta asing yang
dimiliki Bank yang tercermin dalam Posisi Devisa Neto PDN baik secara individual
maupun secara keseluruhan. Termasuk dalam posisi valuta asing tersebut yaitu posisi trading
book
yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan transaksi
valuta asing dalam jangka pendek maupun posisi
banking book dalam rangka pengendalian PDN.
Exchange rate risk is the risk due to the gap of foreign exchange positions held by the Bank
which is reflected in the Net Open Position NOP either individually or as a whole.
Included in the foreign exchange position is the position of the trading book which is done
either to gain foreign exchange transaction income in the short-term period or banking
book positions in order to control NOP.