Indonesian language.
PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
113
42. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 102 REVISI 2013 lanjutan
42. FIRST IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 102 REVISED 2013 continued
Penyesuaian dari PSAK No. 102 Revisi 2013 berasal dari perhitungan ulang atas cadangan
kerugian penurunan nilai. Selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan
standar yang
baru dan
standar sebelumnya
disesuaikan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2014. Dasar perhitungan ulang atas cadangan
kerugian penurunan
nilai dijelaskan
pada Catatan 2c. Penyesuaian transisi tersebut adalah
sebagai berikut: Effect from SFAS No. 102 Revised 2013 derived
from the recalculation of allowance for impairment losses. The difference between the allowance for
impairment losses are calculated with the new standards and the standards previously adjusted to
retained earnings on January 1, 2014. Basic recalculation of allowance for impairment losses
are described in Note 2c. The implementation adjustments are as follows:
1 Januari 2014January 1, 2014 Efek dari
penerapan PSAK No. 102
Revisi 2013 Sebelum
Effect from Sesudah
Penyesuaian implementation
penyesuaian Before
SFAS No. 102 After
Implementation Revised 2013
implementation Aset - bersih setelah
dikurangi cadangan
Asset – net of allowance for kerugian penurunan nilai
impairment loss
Piutang murabahah 9.004.029
4.184 9.008.213
Murabahah receivable Aset pajak tangguhan
15.926 1.046
14.880 Deferred tax assets
Ekuitas Equity
Saldo laba 219.128
3.138 222.266
Retained earnings
43. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 43. OPINION
OF THE
SHARIA SUPERVISORY
BOARD
Berdasarkan surat
No. 001BRISDPS012015
tanggal 20
Januari 2015
dan surat
No. 001BRISDPS012014 tanggal 2 Januari 2014, masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Dewan Pengawas
Syariah DPS
Bank BRISyariah
menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam
operasional dan
produk PT
Bank BRISyariah telah mengikuti fatwa dan ketentuan
syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI,
serta opini syariah dari DPS. Based
on letters
No. 001BRISDPS012015
dated January
20, 2015
and letters
No. 001BRISDPS012014
dated January
2, 2014, for the years ended December 31, 2014 and
2013, respectively, the Sharia Supervisory Board DPS of Bank BRISyariah expressed opinions that
in general, the sharia aspects on products and operations of PT Bank BRISyariah have complied
with fatwa and sharia regulations issued by National
Sharia Board
of Indonesian
Ulama Council DSN-MUI, and sharia opinion of DPS.
Indonesian language.
PT BANK BRISYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK BRISYARIAH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
114
44. PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
PSAK DAN
INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
ISAK YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI
44. ISSUED AND
REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS SFAS
AND INTERPRETATION
OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS IFAS
Berikut ini ikhtisar PSAK dan ISAK yang diterbitkan oleh DSAK - IAI yang relevan untuk Bank, namun
belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014:
The following summarizes the SFAS and IFAS which were issued by DSAK - IAI that relevant to
the Bank, but not yet effective for financial statements year ended December 31, 2014:
Efektif berlaku
pada atau
setelah tanggal
1 Januari 2015: Effective on or after January 1, 2015:
a. PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan Kerja”,
yang diadopsi dari IAS 19, PSAK ini, antara lain,
menghapus mekanisme
koridor dan
pengungkapan atas
informasi liabilitas
kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
a. SFAS No. 24 Revised 2013, “Employee
Benefits”, adopted from IAS 19, this SFAS, among other, removes the corridor mechanism
and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
b. PSAK
No. 46
Revisi 2014,
”Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12.
PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi,
dan yang berasal dari properti investasi yang diukur
dengan menggunakan
model nilai
wajar. b.
SFAS No. 46 Revised 2014, “Income tax”, adopted from IAS 12. This SFAS now provides
additional provision for deferred tax assets or deferred tax liability arises from a non-
depreciableasset measured using revaluation model, and those arises from investment
property that is measured using the fair value model.
c. PSAK No. 48 Revisi 2014, ”Penurunan Nilai
Aset”, yang diadopsi dari IAS 36. PSAK ini memberikan
tambahan persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual termasuk goodwill atau unit penghasil kas
yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
c. SFAS No. 48 Revised 2014, “Impairment of
Asset”, adopted from IAS 36. This SFAS provides additional disclosure terms for each
individual asset including goodwill or cash- generating unit, for which an impairment loss
has been recognized or reversed during the period.
d. PSAK
No. 50
Revisi 2014,
”Instrumen Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari IAS
32. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah
diakui dan
kriteria penyelesaian secara neto.
d. SFAS No. 50 Revised 2014, “Financial
Instruments: Presentation”, adopted from IAS 32. This SFAS provides more deep about
criteria on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle
on a net basis.
e. PSAK
No. 55
Revisi 2014,
”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang
diadopsi dari IAS 39. PSAK ini, antara lain, menambah
pengaturan kriteria
instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah
kedaluarsa atau
telah dihentikan,
serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan
pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
e. SFAS No. 55 Revised 2014, “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”, adopted from IAS 39. This SFAS, among
other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of
the hedging instrument, and provision to account
financial instruments
at the
measurement date and after initial recognition.